27

803 55 0
                                    

"I'm sorry dude,what ?!" Gue menaikkan suara gue sampai Mark menutup kupingnya

"Girl calm down,cuman sebentar doang pacarannya." Mark berusaha menenangkan gue

"Enggak enggak mau."

"Gue enggak menerima penolakan."

"Tapi gue menerima penolakan." Gue melipatkan kedua lengan gue didepan dada

"Remi." Mark menghela nafasnya "plis bantuin gue."

"Sekali gue ngomong enggak ya enggak." Gue merasa kesal dan keluar dari kelas

"Enggak." Mark mengambil sebelah tangan gue sebelum gue pergi dari kelas

"Eh eh mau ngapain." Mark mendekat ke arah gue dan tangan gue masih digenggam sama dia

Gue terus mundur kebelakang dan dia terus maju ke depan sampai gue menabrak dinding kelas.

Gue menahan nafas gue ketika muka Mark mulai mendekat.

"Terima atau gue apa apain lu disini." Kata Mark mengancam gue

"Oke fine whatever." Mark mundur dari posisinya dan gue bisa bernafas dengan lega

"Karena lo udah setuju...." Mark menspasi kata katanya "so Remi Park,do you want to be my fake girlfriend ??" Mark sengaja mengecilkan suaranya ketika mengucapkan fake

"Iya."

-*-

"Pokoknya besok lo enggak usah pura pura jadi culun ok."

"Jangan coba coba buat ngacangin gue."

"Jangan coba coba buat jauhin gue."

"Jangan deketin cowok lain selain abang dan ayah lo."

"Jangan deketin Renjun."

"Oh sama jangan deketin-"

"Stop stop stop." Kata gue menghentikan Mark "gue tau caranya jadi pacar orang."

"Bagus,tapi pokoknya gue enggak mau lo deket deket sama Renjun nanti lo dikira selingkuh lagi sama dia."

"Iya gue tau,hubungan gue sama Renjun cuman sebatas teman doang kok." Kata gue dan Mark mengancungkan jempolnya

"Yaudah kalau gitu have a good sleep." Kata dia dan menutup kamar gue

Hari ini Mark tidur di rumah orang tuanya karena sudah pulang dari luar negeri,jadi Mark datang cuman buat ngasih tau itu doang kerena besok paginya dia enggak disini.

-*-

Besok paginya gue berpenampilan seperti biasa,enggak ada lagi kacamata yang bertengger di hidung gue.

Gue juga pakai makeup walaupun enggak terlalu tebal banget karena sekolah juga enggak bolehin pake makeup tapi anak anak cewek masih suka pakai makeup.

"Lah tumben pake makeup." Komentar Bang Jinyoung melihat wajah gue

"Iya lagi pengen aja." Kata gue menutup fakta kalau gue lagi terpaksa pakai makeup

"Makan gih sarapannya Mark udah tunggu di luar." Kata bang Jinyoung dan gue langsung tersedak ludah gue sendiri

"Uhuk uhuk,Lah itu orang disini ??" Tanya gue dijawab dengan aggukan "aduh ngapain pakek jemput gue sih." Kata gue dengan pelan tapi masih terdengar

"Ya baguslah ngirit bensin."

"Bukan masalah irit bensinnya tapi itu-"

Tin tin

Suara klakson motor terdengar dari  luar.

Oh shit.

Bang Jinyoung pengen keluar tapi langsung gue cegat dengan alasan yang gua buat buat.

And here we go my worst nightmare has come true,gue melihat Mark dengan mobilnya dan Renjun dengan motornya didepan rumah gue.

"Lu ngapain ke sini ??" Tanya Mark menatap sengit Renjun

"Ya gue jemput Remi lah." Jawab Renjun santai

"Gue juga mau jemput Remi."

"Remi emang mau dijemput sama cowok kayak lo ??" Tanya Renjun sinis

"Ya maulah kan dia pacar gue." Renjun melebarkan matanya pas Mark bilang kata 'pacar'

"Pacar??" Renjun menghela nafasnya "enggak percaya tuh."

"Kalau enggak percaya tanya aja Reminya langsung." Kata Mark dan gue membuka pintu rumah buat ancang ancang masuk takut mereka menyeret gue kedalam masalah mereka

"Ok kalau gitu." Kata Renjun dan gue masuk ke dalam rumah tapi sayang udah ketahuan " Rem sini dah lo."

Gue menghampiri mereka"Eh ada Renjun sama Mark."

"Enggak usah basa basi lo denger kan ??" Tanya Renjun

"Hah denger apa ya gue enggak denger apa apa." Kata gue berusaha bohong

"Rem,gue enggak sebodoh itu gue lihat lo didepan pintu tadi." Sahut Mark

"Jadi bener lo pacaran sama dia ??" Tanya Renjun to the point

"Mmm yaaa gue pacaran sama Mark." Kata gue dan berdoa semoga Renjun enggak nanya lagi

"Lo udah denger sendiri kan dari orangnya."

"Kapan ?" Tapi sayang Renjun nanya lagi

"Kalau soal itu--" sebelum gue selesai bicara Mark memotong omongan gue "udah lama lu nya aja enggak notice,udah yuk masuk"  kata Mark dan merangkul gue ke dalam rumah

Gue meninggalkan Renjun dengan tanda tanya,mungkin sehabis ini dia bakal kirim pesan ke gue.

Tining


Injun

Enggak mau tau lo utang cerita sama gue.


Ah Markkkk you just make everything worse now.

-*-




FAKE NERDKde žijí příběhy. Začni objevovat