munculnya masalah 1

Magsimula sa umpisa
                                    

"jangan harap lo akan bahagia dan btw nama lo kampungan banget ya" kata lisa dan menutup pintu kamar

Nabila hanya diam dan memaklumi sikap lisa.

Makan siang telah tiba nabila kemudian pergi ke ruang makan dan melihat lisa yang sedang menata makanan.

"wah kamu rajin banget sih lisa" kata mom anna memuji

"udah cantik baik lagi" kata mom anna lagi

"hehehe tante bisa aja" kata lisa

"ini kamu semua yang masak?" tanya mom anna

"enggak semua kok tante dibantu juga sama pelayan" kata lisa

"nabila gak pernah mau masak" kata mom anna dan didengar oleh nabila

"bukannya mom sendiri yang melarang aku buat masak?" batin nabila yang jujur iri melihat lisa yang bisa langsung akrab dengan mom nya.

Mereka semua memulai makan siang bersama dan suasana lebih berwarna semuanya senang karena lisa.

Nabila hanya terdiam melihat pemandangan itu dia merasa dirinya terkucilkan.

"nabila udah selesai, nabila duluan" kata nabila tidak bernafsu makan

"nabila itu kan makanan nya belum habis gimana sih" kata mom anna

"jangan buang-buang makanan dong kalau emang kamu gak mau gak usah makan!!" lanjut mom anna membentak nabila

"kenapa mom tiba-tiba marah" batin nabila dengan mata berkaca-kaca

Lisa yang melihatnya hanya tersenyum sinis melihat nabila.

"nabila yang sopan dong kamu harus hormati lisa yang sudah susah-susah buat makanan" kata liam

"maaf" kata nabila kemudian berlari ke kamarnya dan menangis.

"belum pernah mom ngebentak nabila" kata nabila menangis

"kenapa rasanya semenjak kak lisa datang tadi mereka semua gak ada peduliin nabila" lanjut nabila dan menangis terus hingga tak terasa malam hari telah tiba.

Nabila membasuh mukanya karena sudah lelah menangis seharian.

Kemudian nabila turun untuk makan malam, saat baru tiba ditangga terakhir nabila mendengar percakapan di ruang makan.

"nabila mana?" tanya luke

"paling dikamarnya gak usah dipanggil kalau dia lapar paling juga turun sendiri" kata harry

Nabila mengurungkan niatnya untuk turun dan kembali ke kamarnya.

"kenapa kakak dan mom tiba-tiba berubah" batin nabila dan hampir saja menangis jika kalau bukan hp nya berdering dia mungkin sudah menangis lagi.

Hp nabila berdering menandakan telfon masuk yang berasal dari dad nya.

"halo dad" kata nabila menjawab telfon dari dad nya

"halo baby girl" kata dad nya

"gimana kondisi kamu?" tanya dad adam

"baik kok" kata nabila menahan tangis nya karena hanya dad nya yang peduli pada dirinya saat ini dan ya dia merindukan dadnya

"sayang kok suara kamu seperti habis nangis" kata dad adam

"kamu habis nangis ya?" tanya dad adam

"nabila gak habis nangis kok dad nabila cuma pilek aja" jawab nabila bohong karena tidak mau mengganggu konsentrasi dad nya bekerja

"sudah minum obat belum?" tanya dad adam

"udah kok dad paling besok udah sembuh" kata nabila

"yaudah cepat sembuh ya sayang" kata dad adam

"I miss you dad" kata nabila mengusap air matanya yang sudah mengalir

"miss you too baby girl" kata dad adam

"hurry home, dad. Nabila rindu pelukan hangat dad" kata nabila

"dad usahakan sayang"kata dad adam

"hei disana sudah malam kan lebih baik kamu tidur yaa, good night baby" kata dad adam

"thanks dad" kata nabila dan menutup telfon nya dan tertidur karena lelah menangis seharian.
.
.
.
.
.
Hai guys selamat membaca, sorry tadi itu gak sengaja ke publis padahal belum selesai nulisnya.

Jadi sekarang udah bisa kebuka dan udah kepublis semata membaca.

Warning!!!!
Typo bertebaran

Possesive Family 1 [SELESAI]Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon