7. Kepercayaan Dimulai

21 4 4
                                    

Jika suatu saat nanti kamu dipercaya untuk menjadi teman hidupku, maka aku mohon jangan patahkan harapanku untuk memilikimu.

~Limerence ~

Ruang kelas kali ini masih terlihat kosong, hanya ada kiana dan Amalia yang ada di dalam kelas, Amalia memang sudah terbiasa datang pagi. Bahkan hampir setiap hari ia datang paling awal.

"tumben banget lo ki dateng pagi kek gini" Amalia membuka obrolan

"hehe, iya lagi pengen aja li" jawab kiana.

Matahari mulai menampakkan cahayanya. Pertanda hari mulai pagi dan segala kegiatan manusia akan berlangsung. Dan kini sekolah Prestasi Bangsa sudah hamoir dipenuhi siswa siswi yang ingin menimba ilmu. Guru BK pun sudah mulai berjaga di depan gerbang, untuk melaksanakan 5S kepada semua murid. Tak lupa juga pak widodo selaku guru olahraga ikut berdiri depan gerbang. Dia guru olahraga dan juga lahir dari keluarga militer, guru paling disiplin di sekolah ini. Ia ingin sekolah prestasi bangsa memiliki tingkat kedisiplinan yang tinggi. Namun, terkadang sifat sombongnya yang membuat para murid eneg melihat tingkahnya. Serta sifat menjodohkan anak mirid perempuannya dengan anak laki-laki nya itu. Ia sering bercerita tentang si dwi anak laki-laki nya itu yang selalu ia banggakan depan siswi perempuannya.

"mana dasi kamu? " tanya pak widodo kepada salah satu siswa yang tak memakai dasi.

" ketinggalan pak" dengan enteng nya siswa itu menjawab pertanyaan pak widodo, dan merasa tidak bersalah. Dengan gaya yang tengil dan berdiri sesuka hatinya, seperti tidak takut pada pak Widodo.

"berdiri kamu disitu! " perintah pak Widodo.

Pukul 06.30

Pintu gerbang pun segera di tutup, siswa siswi pun berlari dari parkiran menuju gerbang dengan ter engah-engah. Lantunan ayat suci pun terdengar pertanda tadarus sudah dimulai semua murid prestasi bangsa kini hening dan membaca ayat suci bersama, dengan surat yang sudah di tentukan oleh anak rohis. Setelah membaca ayat suci langsung menyanyi lagu kebangsaan Indonesia Raya. Disitu Pak Widodo dan guru BK pun mulai mencatat nama murid yang telat serta memberi hukuman, dan untuk murid yang tidak pakai dasi tadi Pak Widodo menyuruh nya membeli di business center yang mana toko yang menyediakan atribut sekolah prestasi Bangsa. Namun juga menjual berbagai macam snack ringan.

Kali ini suasana kelas 11 sastra 2 sedang membicarakan untuk bulan bahasa yang akan dilaksanakan seminggu lagi, tak punya banyak waktu, kiana harus segera bertindak lebih cepat demi kelancaran acara tersebut.

"gaes, jadi lombanya mau apa aja? " tanya kiana kepada makhluk 11 sastra 2 ini

Kebetulan guru bahasa inggris yang seharusnya masuk di jam pertama hingga ketiga, kali ini gurunya tidak masuk karena wanita paruh baya itu yang statusnya sebagai guru sedang kontrol penyakitnya yang harus di cek setiap sebulan sekali demi masa penyembuhan.

"saran gua sih ya ki, kita tidak usah terlalu banyak lomba, menurut gua 4-5 lomba cukuplah" Agnes angkat bicara.

"iya gua juga setuju sama Agnes, gimana kalau kita adain 5 mata lomba, nah nanti itu ada acara inti" jodi pun ikut bicara.

"acara inti gimana maksud lo? " tanya tasya

" jadi gini, misalnya nanti ada lomba membaca puisi, nah kan itu harus disaksikan oleh semua murid, nah seusai lomba puisi tersebut diakhir acaranya nanti ada band yang ikut serta sebagai penutup acara di bulan bahasa tersebut jadi tidak boring" jelas jodi

LIMERENCE حيث تعيش القصص. اكتشف الآن