9.Welcome to The Jungle (Part 1)

8 0 0
                                    

Rumah Bibi Vero sedang direnovasi untuk menambahkan beberapa kamar atas untuk disewa.

Ketika Anna tiba dirumah Bibi Vero suasana sedikit sibuk, ada beberapa barang yang harus dipindahkan karena akan hujan. Rumah Bibi yang terbuat dari kayu dengan desain ala rumah kayu perancis dengan perpaduan tiang-tiang Yunani bertambah mewah dengan barang-barang antik dari luar negeri yang dikumpulkan kakek Anna ketika sekolah atau mengajar dinegeri lain.

Anna juga tidak mendapat kamar sendiri atau lemari sendiri. Karena renovasi untuk membangun kamar lantai atas, kamar-kamar lainnya tidak dapat digunakan. Tas-tas pakaian Anna juga dibiarkan berserakan dilantai kamar dimana semua orang akan tidur, kamar paling besar di rumah itu.

Anna mengelilingi rumah itu sendiri karena Phoebe, anak Bibi Vero dan kak Nancy, cucu pertama Nenek Anna harus pergi untuk les vocal. Nenek sedang sibuk memasak makan malam dan bibi seharian diluar berkeliling dari satu toko ke toko lainnya membeli tempat tidur dan lemari untuk kamar yang akan disewakan nantinya, berkeliling sendiri dengan mobil klasiknya.

Sayangnya baik Bibi maupun Nenek bukan orang yang terlalu ramah, mereka acapkali memandang Anna dengan sinis atau tertawa mengejek karena bahasa Inggris Anna yang kacau.

Anna sedang duduk dihalaman belakang kecapekan seharian berlari-lari mengarungi lorong-lorong dengan kucing-kucing liar, rumah bibi dikelilingi dengan pagar beton setinggi dua meter dan pagar besi depan yang tergembok, jadi semua orang hanya bisa masuk melalui ijin nenek. Karena Renovasi juga halaman nenek yang penuh dengan daun-daun, pohon palem dan bunga-bunga harus dikeluarkan dan tidak akan pernah kembali karena halaman akan disulap menjadi tempat parkir untuk orang yang akan menyewa penginapan di rumah ini.

Bagi Anna tentu saja ini menyebalkan. Tidak ada apa-apa disini!


Suatu hari di hari Minggu

Pagi itu Anna dan Phoebe sedang bermain dengan boneka-boneka mereka, Anna sibuk bercerita tentang Danau pelangi dan semua mimpi-mimpinya. Phoebe hanya sibuk bermain dengan boneka Anna dan tidak mendengarkan. Phoebe lebih muda satu tahun dari Anna dan yang paling muda dirmah Bibi, sangat dimanja oleh semua orang  tidak heran dia lebih suka didengarkan dari pada mendengarkan.

Tiba-tiba Phoebe memiliki ide untuk bermain diteras tanpa menggunakan sandal padahal hari itu baru selesai hujan. Teras kayu yang licin dan kotor karena dedaunan menjadi permainan yang asik bagi anak-anak, mereka berlomba berlari dari kiri teras sampai kanan teras demikian sebaliknya melalui daun-daun. Nenek yang tiba-tiba keluar dari pintu depan agak berteriak sambil menggertakkan giginya kepada mereka,

"Dimana telinga kalian? kalian tidak mendengar Kak Nancy memanggil untuk dibukakan gerbang?"

Anna dan Phoebe berhenti bermain dan hanya memandang Nenek, kak Nancy yang baru pulang entah darimana, masuk melalui gerbang yang dibukakan nenek dengan sepedanya dengan memicingkan mata, terlihat kesal karena kedua anak itu daritadi hanya bermain ketika kak nancy sibuk memencet bel dan berteriak minta dibukakan pintu.

"Tidak bisakah kalian membuka pintunya?", Nenek kembali menuju kedalam rumah melewati Anna dan Phoebe yang masih diteras duduk dikursi besi karena tidak tahu harus berbuat apa.

"Kalau ada orang manggil, dibuka dong pintunya", kak Nancy ikut-ikutan menyahut nenek.

"Dasar anak malas!", Bibi yang tiba-tiba mengeluarkan wajahnya dari jendela kamar, terang selkali menatap Anna 

"Kami tidak melihat..", Anna berdiri dari kursinya, dia tidak  ingin disalahkan..

semua orang menghela nafas, Bibi yang sedang menyisir rambutnya setelah keramas, membuka jendela dengan keras sampai menghantam dinding kayu lalu mulai berteriak..

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Feb 18, 2019 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mimpi Dibawah Pohon Ek (HIATUS)Where stories live. Discover now