Dengan secepat kilat Oktaf menyerahkan minumnya kepada Rey,

"Nih Liv minum," ujar Rey membukakan minumnya untuk Olive

"Tapi kan itu masih baru, kayaknya Oktaf belum minum deh," ujar Olive nggak enak hati,

"Oktaf bawa minum banyak kok, iya kan Taf?" tanya Rey dengan kembali menendang kursi Oktaf.

"I.. Iyaa," balas Oktaf.

"Yaudah makasih yaa, ntar gue gantii,"

Olive bergegas menghabiskan minum yang Oktaf berikan kepadanya,

"Cantik banget sih kalo lagi minum," ujar Rey sambil senyum - senyum sendiri.

'Byuurrr'

"Uhukk.. Uhukkk.." Olive tersedak mendengar ucapan Rey, yang membuatnya menyemburkan minumannya dan mengenai Oktaf.

"Aaa Oktaf maafin guee," ujar Olive tak enak hati dan merasa bersalah.

"Nggapapa kok," ujar Oktaf tanpa menoleh kearah Olive.

"Heiii yang dibelakang, DIAAMMM!!" teriak si guru killer menegur Olive.

Olive pun langsung terdiam dan mulai membuka bukunya,

"Lo sih nyebelin," bisik Olive menatap Rey sedangkan yang ditatap hanya memasang senyum tak berdosa.

*****

Bel pulang sudah berbunyi, seharian Olive terus fokus belajar untuk menjadi seorang penyiar hingga ia tidak sadar jika seharian ini Oktaf sama sekali tidak mengganggunya,

"Taf, main yuk!" ajak Olive saat melihat Oktaf membereskan buku - bukunya,

"Lain kali aja ya, aku capek," kata Oktaf kemudian memasukkan bukunya kedalam ransel dan bergegas pulang.

Olive terheran - heran melihat tingkah Oktaf, apakah hari ini Oktaf sedang sakit? Atau ia sedang marah kepada Olive?

Saat Olive sedang berpikir, sebuah pesan masuk membuatnya tersenyum dengan lebar. Ya, tentu saja pesan itu dikirim oleh Ryan.

'Liv, jangan lupa yaa jam 5 sore di kafe brother,' pesan Ryan.

Olive pun bersemangat untuk berangkat ke kafe lebih awal, saat ia akan keluar dari kelas Alif memegang tangannya dan mengajaknya pulang bersama,

"Sorry nih Lif, gue mau keluar sama Kak Zafar," ujar Olive menolak ajakan Alif

"Hah? Kamu ada janji sama Kak Zafar? Aku ikuttt dooongg," ujar Alif memohon.

Olive menatap Alif, hatinya tidak menginginkan Alif untuk ikut, namun logikanya terus megatakan untuk mengjak Alif. Akhirnya dengan berat hati Olive mengajak serta Alif untuk ikut.

"Eh gue ikut gabung boleh nggak? Mumpung gue lagi gabut. Kan gaenak kalo kalian jalan bertiga, ntar yang ketiga setan," ujar Rey yang tiba - tiba ikut nimbrung

Akhirnya Olive berangkat dengan setengah hati bersama Alif dan Rey.

*****

Jam menunjukkan pukul 4 sore, namun baik Olive dan kawan-kawan maupun Ryan sudah sampai di kafe.

"Loh Kak Zafar kok udah dateng?" tanya Olive saat mereka baru datang.

"Hehe iyaa, kebetulan tadi kelas kosong jadi gue langsung kesini," ujarnya.

"Alesan," gumam Rey

Ryan bergantian menatap Rey dan Alif, kemudian berganti menatap Olive untuk meminta penjelasan.

"Ehmm.. Jadi gini kak, tadi mereka pengen ikutan juga, ya jadi aku ajak sekalian. Nggak papa kan, kak?"

'Gimana gue bisa bilang nggak boleh kalau mereka udah ada disiniii....' batin Ryan.

Ia kemudian menghela nafas, lalu tersenyum,
"Iya boleh kok," jawabnya.

Alif tersenyum senang dan langsung duduk disebelah Ryan, lalu Olive duduk didepan Ryan yang kemudian disusul Rey yang duduk disebelah Olive.

"Kakak..." sapa Alif sambil bergelayut manja dilengan Ryan.

Ryan tersenyum paksa walaupun sebenarnya ia tidak begitu nyaman dengan perilaku Alif.

"Kakak kok cuma ngajakin Olive sih tadi? Kok enggak ngajakin Alif?" tanya Alif cemberut

Ryan tersenyum canggung, bingung harus mengatakan apa,

"Bukan gitu Lif, sebenernya aku mau ngajarin Olive sih tentang tips-tips buat jadi penyiar," ujar Ryan

"Tapi berhubung kalian semua disini, kayaknya nggak efektif kalau aku mau ngajarin Olive. Gimana kalau jalan-jalan disekitar sini aja?" tanya Ryan sambil berdiri dan melepaskan tangan Alif dari lengannya.

"Okee setujuuu, kuyy!" ujar Alif bersemangat.

Ia langsung berdiri disebelah Ryan dan kembali bergelayut dilengannya.
Olive yang melihatnya harus menahan emosinya. Rey yang melihatnya hanya tersenyum kecil lalu menggenggam tangan Olive untuk berdiri,

"Ayo berangkat!" ujar Rey

Bersambung

Haii haii.. Balik lagi sama aku yang ngaret ini hehehe... Maaf yaa.. Berhubung cerita ini mau tamat aku mau minta saran ke kalian, menurut kalian Olive lebih cocok sama Rey/Ryan? Jangan lupa kasih kritik dan saran kalian. Makasih^^

It's Me (Complete)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang