Episode 9.1

114 18 1
                                        

Hanga Village case

Ketua Zhao memutuskan untuk mengantar Wang Zheng (Roh wanita muda yang bekerja sebagai HRD di SID) untuk kembali ke tempat yang disebutnya sebagai kampung halaman.

Wang Zheng adalah roh wanita muda yang ditemukan oleh Ketua Zhao beberapa tahun sebelumnya saat dia sedang dalam perjalanan pendakian untuk memecahkan kasus.

Roh wanita muda itu kehilangan ingatannya karena suatu hal yang tak dimengerti oleh Zhao Yunlan, namun karena dia telah membantu Zhao menyelesaikan kasusnya, akhirnya Zhao membawa Wang Zheng bersamanya dan pada akhirnya gadis itu bekerja di SID bersama dengan mereka semua.

Semua anggota malam (pekerja SID yang biasanya bekerja di shift malam/bukan manusia) dan Guo Chang Cheng ikut serta dalam rombongan yang mengantar kepulangan Wang Zheng.

Belum berangkat saja, Guo sudah menjadi sasaran amukan Ketua Zhao karena salah memesan manekin manusia. Bukannya membeli manekin manusia dengan sendi-sendi mandiri, dia malah memesan sebuah boneka alat bantu seks. Sukses membuat semua anggota yang lain mentertawakan kesalahan tololnya.

Saat rombongan itu berangkat Xiao Guo, Lao Chu dan Lin Jing berkendara dalam satu mobil dengan Lao Chu sebagai sopirnya. Namun karena keahlian Lao Chu dalam menyetir yang agak kasar, menyebabkan Xiao Guo yang duduk di kursi belakang menjadi mual.

"Xiao Guo... Kau baik-baik saja?" tanya Lin Jing padanya,

"Urgh... Aku... tidak enak badan!" sahut Xiao Guo sambil menahan mual,

"Aku akan mencincangmu dan menjadikanmu makanan kucing jika kau berani-berani muntah di dalam mobil..." ancam Lao Chu tanpa mengalihkan perhatiannya dari jalan,
"Sudahlah Chu Ge... Sebaiknya aku saja yang menyetir..." sahut Lin Jing,

"Tidak... Aku bersumpah takkan naik dalam mobil yang kau sopiri lagi setelah kejadian itu!" jawab Chu dengan geram,

"Astaga Lao Chu, kejadian itu sudah 3 tahun yang lalu... Kau sungguh takkan membuatku lupa akan kejadian itu selamanya bukan?" omel Lin Jing padanya,  sedang yang diomeli hanya meliriknya tajam,

"Ada apa 3 tahun yang lalu?" tanya Xiao Guo polos,

"Aku hampir mati karena Lin Jing menabrakkan mobil yang kami kendarai." jawab Lao Chu,

"Kau berlebihan... Aku hanya menabrakkannya ke tiang jalan. Hanya luka-luka ringan."

"Tiang itu patah menjadi 2 bagian dan mobil Ketua Zhao rusak parah karenamu! Kau tak mendapatkan gaji penuh dan bonus sampai 6 bulan lamanya. "

Tiba-tiba saja Xiao Guo menepuk-nepuk pundak Lin Jing dengan panik, "Kita... harus.. minggir! Aku tak kuat lagi!" serunya dengan tangan menutup mulutnya.

"Tak ada tempat untuk menepi, tahan saja dulu!" sergah Lao Chu,

"Kau gila! Bagaimana dia bisa menahannya?" Lin Jing mengangsurkan sebuah tas kertas untuk Xiao Guo, "Muntahkan saja jika kau sudah tak tahan!"

Dengan tenaga terakhir yang dia miliki, Xiao Guo muntah ke dalam kantong kertas itu, tak lagi bisa menahan mualnya. Aroma muntahan langsung menyebar di dalam mobil membuat Lao Chu berteriak kesal.

"Xiao Guo, keparat kau! Kau makan bangkai tikus untuk sarapan, hah? Bau sekali... Astaga..." bentak Lao chu kesal,

"Buka saja jendelanya sedikit, baunya akan segera hilang! Biarkan saja dia, cara mengemudimu memang mengerikan. Aku sebenarnya juga sudah mulai sedikit mual..." sahut Lin Jing seraya membuka jendela samping,

"Maaf... Aku biasanya tidak mabuk darat... Hoeeek! Uhuk uhuk... Maafkan aku!"

"Eh... itukan Profesor Shen!" kata Lin Jing saat melihat mobil Ketua Zhao berhenti di belakang sebuah mobil sewaan.

Begitu Lao Chu memberhentikan mobil, Xiao Guo langsung membuka pintu dan berlari ke tepi jalan, memuntahkan isi perutnya. Lin Jing keluar dan mendekati Ketua Zhao yang sudah berdiri di samping Shen Wei mengamati mesin mobil yang mengeluarkan asap.

Lao Chu melirik ke belakang melihat Xiao Guo yang terus memuntahkan isi perutnya hingga terbatuk-batuk karenanya. Dengan kesal dia membuka ice cooler yang mereka bawa dan mengeluarkan air minum dingin dari sana.

Sambil meminum air dingin untuk membasahi tenggorokannya yang kering, dia keluar dari mobil dan berjalan mendekati Xiao guo yang membungkuk, menumpukan tangan di kedua lututnya.

Lao Chu menepuk-nepuk punggungnya untuk membantu Xiao Guo. Pria kurus itu benar-benar terlihat menyedihkan. Saat dia berdiri kembali, mukanya terlihat pucat dengan bibir gemetar dan dahinya terlihat mengeluarkan keringat dingin.

"Ini... minumlah! Mulutmu bau!"

"Maaf..." sahutnya lirih sambil menerima botol dingin itu dan segera meminumnya.

Kemudian dia menempelkan botol itu ke wajah dan lehernya untuk mendinginkan diri.

"Kau sungguh payah..." gerutu Lao Chu sambil berjalan meninggalkannya.

Xiao Guo menyandarkan diri di pintu belakang mobil, sekedar menunggu tenaganya pulih kembali.

Tiba-tiba dia mendengar Ketua Zhao berseru, "Lin Jing, kau kemudikan mobilku! Aku akan mengemudikan mobil rombongan Shen Wei. Aku takut mesin kendaraannya akan bermasalah lagi... Sebaiknya kita segera melanjutkan perjalanan!"

"Xiao Guo! Kau ikut denganku... Da Qing tukar dengan Xiao Guo ya. Dia tak tahan dengan cara menyetir Lao Chu!"

Xiao Guo membuka pintu mobil untuk mengambil tasnya, namun sebelumnya dia melihat ke arah Lao Chu yang sudah ada di kursi pengemudi, "Ge..." panggilnya lirih dan takut-takut,

"Pergilah!" kata Lao Chu singkat.

Xiao Guo pun pindah ke mobil Ketua Zhao bersama Zhu Hong, Wang Zeng dan Lin Jing, meninggalkan Da Qing dan Lao Chu dalam mobil sewaan mereka.

THE UNSOLVED CASE of Xiao Guo and Chu GeWhere stories live. Discover now