Part 16

1.5K 92 2
                                    

Orang-orang mulai berlalu lalang melakukan aktivitas mereka masing masing di desa ini,begitupun dengan kakek Roy yang sedang melakukan aktivitasnya yaitu menyapu halamannya.

"Kek""

Roy mengalihkan pandangannya ke belakang dimana berdiri vano yang sudah rapih dengan baju pemberiannya.

"Ehhh vano sudah mandi?"

"Iya kek!"

"Bagus"

Roy menaruh alat alat pembersihnya dan menghampiri Vano dan menatap vano intent.

"Apatah vano tellihat aneh?

Ketika mendengar pertanyaan tersebut tawa roy mengema di rumah sederhana itu.

"Hahaha,Vano candelmu begitu mendominan"

"Maksud kakek?"

"Ngak,kau terlihat tampan kok"

"Benalkah?"

"Ya,hmm apakah kau tidak nyaman memakai baju itu?maaf yah kakek ngak punya baju yang bagus kayak bajumu yang awal"

"Apa?ngak kok kek baju ini utah bagus,dan vano menyukainya"

"Baiklah,ayo kita pergi!"

Dengan semangat vano menganguk dan tangan mungilnya memegang tanganya roy dan berjalan berirngan pergi keluar rumah ketika roy menutup rumahnya itu.

Sesuai janjinya Roy,ia akan mengantarkan vano berkeliling desa ini.

******
Vano menatap bingung kepada kakek Roy ketika mereka berada di sebuah kafe,bukan karena vano tidak tau tempat seperti apa ini namun yang membuat vano bingung adalah cafe apaan ini?!

Bagaimana tidak dari tadi yang masuk di cafe ini adalah Orang orang yang seumuran dengan kakek roy.

"ngak usah bingung,kita disini hanya mau ketemu sama teman teman kakek"

Roy mengalihkan pandangannya pada vano dan tersenyum lebar menunjukan giginya yang tinggal beberapa itu.

Vano tersentak kaget melihat gigi kakek roy.

"Gigi kakek kemana?"

"ngak kemana mana"

Vano tertawa keras membuat semua yang ada di sana menatapnya sambil terdiam seperti patung.

"Ehh,maaf"

Vano langsung diam sambil menatap sekelilingnya semua orang tua menatapnya.

"Maafin vano"

Vano mengeluarkan senyumannya walau dia menjadi takut sendiri.

"Dimaafin!"

Serentak semua orang tua tersenyum lebar menunjukan gigi gigi mereka yang tinggal beberapa itu.

"Astagah kek!lihat!!giginya kayak kakek!!Hahaha"

Semua yang disana ikut tertawa.



Tak berlangsung lama beberapa orang tua menghampiri tempat duduk vano dan kakek Roy dan duduk di situ juga.

"Apa kabar Roy?!"
Suara berat keluar dari bibir seorang pria tua yang ada dihadapan vano sekarang ini.

"Seperti yang kau lihat"

"Hmm,Roy jadi dia?!"

Seorang wanita tua bertanya pada roy sambil menatap vano.

"Ya,dia vano"

Vano menatap kakek Roy yang sedang tersenyum manis kepadanya.

"Oke vano mereka ini adalah teman teman kakek"

"ohh,Calam tenal"

"Haha,salam kenal juga....boy"

Mereka menatap vano dengan tatapan tajam mereka masing masing dengan senyuman kecil yang masih dilihat oleh vano.

****
Ali menghela nafas ketika melihat seseorang yang dia sangat cintai sedang menatap kearah depan dengan tatapan kosongnya,ali mengampirinya dan berjongkok dihadapannya.

"Sayang"

Perempuan itu tak bergeming,ia masih senantiasa dengan posisinya.
Ali tersenyum dan berdiri..

"Posisi Vano sudah ditemukan"
Ucap ali pelan sambil menatap intens pada prilly.

Prilly mengedipkan matanya dua kali dan menatap ali,terdapat binar bahagia dimatanya itu.

"Beneran?!"

Ali mengangukkan kepalanya dan tersenyum lembut pada prilly.

"Anak buah ayah sudah melacaknya dan menemukan posisi vano sekarang"

Prilly berdiri dan memeluk ali erat yang dibalas oleh Ali.

"Ayo,kita pergi!vano menunggu kita honey"

Tbc

jgn lupa vote n coment😆
50+
5+

Super BabyWhere stories live. Discover now