Chapter (2)

84.6K 3.8K 276
                                    

( BERTEMU DENGANMU )
°
°
°
Votement dunks beb's kuh
Tandain yaa kalau ada typo harus harus harus!
°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°°

"Perjodohan?" Bunyi Eldrick menatap Aurora tak percaya. Eldirck menatap serius Aurora yang menunduk dengan wajah sembab. Gadisnya itu baru saja bercerita dengan tangisan membanjiri pipinya. Ya, seperti biasa Eldrick akan menemui Aurora dikampusnya tapi hari ini Aurora membawa mereka ke rumah pribadi Eldrick untuk berbicara. Eldrick bahkan tak menyangka sebelumnya ia akan mendengarkan berita yang ia sama sekali tak pernah ia pikirkan.

"Kenapa kau tidak pernah cerita masalah ini ra?" Tanya Eldrick lagi membimbing jari jemari Aurora untuk dikecupnya. "Sudah setahun kita bersama mengapa kau menutupinya?"

Aurora meremas jari - jari tangan Eldrick. "Aku tidak ingin kehilanganmu El. Jika aku ceritakan kau pasti akan menyuruhku menerima perjodohan inikan? Kau pasti akan menyuruhku untuk menjadi anak yang baik dan berbakti, kau pasti---"

"Sstt, Aurora aku hanya bertanya mengapa tidak bercerita sama sekali?"

Aurora melepaskan tautan tangan mereka, ia kemudian menutup wajahnya. "Sudah ku bilang aku tidak mau kehilanganmu."

Eldrick membuang nafas kasar. Ia merasakan dadanya begitu panas, debaran jantungnya berpacu cepat seakan ia dikurung dalam sauna dengan temperatur tinggi. Eldrick memperhatikan pendingin ruangan yang menyala normal. Ini memang hawa tubuhnya yang tak terima akan berita ini.

Eldrick bergeser lebih dekat kepada Aurora dan mendekapnya. Aurora membalas pelukan Eldrick erat. "Aku tahu kau pasti kecewa." Gumam Aurora dengan suara serak menahan tangis.

"Batalkan." Ucap Eldrick.

Ucapannya memang tak besar, bagi Aurora itu sudah cukup. Aurora begitu mendengar jelas kata itu, kata yang ingin ia suarakan kepada mamanya dan neneknya. Kata yang mampu menyatukan dirinya dan El kekasihnya. Kata yang dapat menentukan nasib dan masa depannya.
"Aku sangat ingin membatalkannya."

"Aurora, maksudku batalkan hubungan kita. Kita sampai disini saja."

Aurora membeku, tubuhnya segera kaku seakan ia baru saja akan mati. Aurora sudah tahu jawaban Eldrick pasti akan seperti ini. Pria ini pasti menyuruhnya untuk menuruti keinginan orang tua dan keluarganya. Pria ini pastilah memilih untuk mundur agar Aurora tidak terlalu dipusingkan. Tapi, bagaimana dengan perasaan dan hati Eldrick sendiri? Apa semudah kata yang ia ucapkan?

"Ap.. apa?"

Eldrick melepaskan pelukan mereka. Ia tersenyum kemudian menelusupkan rambut Aurora kebelakang kuping gadis itu. "Kau harus menjalanlan apa yang papamu sudah katakan."

"Tidak! Kenapa kau mengatakan itu El? Aku tidak percaya ini." Dorong Aurora pada dada bidang Eldrick.

"Aku juga tidak ingin percaya, tapi kita tidak ditakdirkan untuk bersama."

"Aku mencintaimu! Aku membutuhkanmu. Tidakkah kau memiliki rasa yang sama?"

Eldrick terdiam ribuan bahasa. Jelaslah ia memiliki rasa yang sama, bahkan perasaan Eldrick lebih dalam dari perasaan Aurora. "Aku mencintaimu lebih dari pada diriku sendiri. Aku membutuhkanmu lebih dari apapun yang ada." Ucap Eldrick.

"Tapi, aku tidak bisa memaksakan semuanya. Aku ingin membawamu lari saja dari keluargamu dan dari kota ini. Kita bisa hidup bahagai dibelahan dunia lain, tapi aku tidak ingin ra. Aku ingin kau bahagia sekalipun aku harus berkorban." Lanjutnya. Mimik Eldrick sungguh sedih.

S(HE) IS MY BRIDE✔️ (End)Where stories live. Discover now