Chapter 25

6.6K 482 187
                                    


Typo(s)-nya dimaklumi aza
Apapun kekurangannya pokoknya dimaklumi aza. Kali ini Q-chan maksa karena Q-chan mau buat END story ini malam ini juga. Jadi harus ngetik cepat 🙏
Mohon pengertiannya
Terimakasih

_________________________________


Tidak terasa, waktu berlalu begitu cepat. Sudah hampir dua tahun Naruto pergi meninggalkan Jepang tapi satu kalipun dia belum pernah pulang juga. Bagaimana kabarnya? Seperti apa rupanya sekarang? Minato tidak pernah tahu. Kushina tidak pernah mau menjawab saat Minato bertanya tentang Naruto. Ia menyesal telah menyakiti putrinya itu begitu dalam.

Siapa yang telah membawa putrinya itu pergi? Tidak mungkin hanya Kyuubi saja. Teringat tentang Kyuubi, putranya itu juga jarang berkomunikasi dengannya semenjak Naruto pergi. Tapi cabang perusahaan yang ditanganinya di Thailan berkembang pesat. Diam-diam Minato kagum dan bangga atas kemampuan putranya itu.

"Naruto, maaf karena baru sekarang ayah menyadarinya. Ternyata rambut dan warna matamu semua turunan dari ayah. Hanya wajahmu yang begitu mirip dengan ibumu. Maafkan ayah karena melarangmu memakai marga ayah...maafkan ayah, nak." Minato berbicara kepada pigura foto yang ada ditangannya ternyata foto Naruto yang ditemukannya dari kamar Naruto di rumahnya.

*

*

*

Sasuke meregangkan otot-ototnya yang terasa kaku karena lelah berkutat dengan berkas-berkas perusahaan yang menumpuk di meja kerjanya.

Benar.

Sasuke telah berhasil memimpin salah satu cabang perusahaan keluarganya. Itu semua berkat kerja kerasnya sendiri di bawah bimbingan ayah dan kakaknya Itachi. Ia memijat pangkal hidungnya lelah dan pusing. Akhir-akhir ini ia kurang istirahat karena sibuk dengan urusan kantor dan tugas-tugas kuliah yang saat ini memasuki semester akhir. Ia bakal lebih sibuk dan lelah karena menyusun skripsinya nanti.

Akhirnya ia akan segera menjemput Naruto kembali di sisinya. Kali ini ia akan menjaga dan menyayangi Naruto dengan seluruh cinta yang ia punya. Ah..Sasuke jadi merindukan bidadarinya yang cantik dan polos itu. Ia ingin mendengar suara Naruto. Hari ini ia belum menelpon istrinya karena sibuk dengan berkas di atas meja kerjanya.

Sasuke mendial nomor yang di telepon pintarnya. Setelah menunggu beberapa saat...

"Moshi...moshi...Sasuke. Ada apa? Naruto sudah pulang sekolah, tapi lagi tidur siang. Nanti saja menelponnya, bisa?" terdengar suara seorang laki-laki menjawab teleponya dari seberang sana.

"Oh, tidak apa-apa Nii-san. Sampaikan salamku padanya. Nanti malam aku telpon lagi. Maaf karena mengganggu Nii-san," jawab Sasuke tidak enak hati.

"Iya, tidak apa-apa. Bagaimana dengan kuliahmu? Apa kamu sanggup? Kudengar, kamu berhasil memimpin cabang perusahaan keluarga Uchiha, ya? Ternyata kamu hebat, adik ipar." tanya Kyuubi yang mengangkat sambungan telepon dari Sasuke.

"Lancar, Nii-san. Aku sudah masuk semester akhir. Sebentar lagi akan menyusun skripsi," jawab Sasuke.

"Wah, benarkah? Secepat itu? Hanya butuh dua tahun saja?" tanya Kyuubi antusias.

"Biasa saja, Nii-san. Aku ingin segera membawa Naruto pulang. Hanya itu semangat yang kumiliki selama ini. Hanya karena Naruto. Semua hanya karena dirinya. Nii-san, tolong jaga Naruto untukku sampai aku datang menjemputnya nanti." Pengakuan dan kesungguhan ucapan Sasuke yang tulus berhasil membuat hati Kyuubi tersentuh. Ia tidak menyangka, keputusan yang di ambilnya dulu dengan menjodohkan Naruto dengan paksa ternyata berbuah manis.

Apa Itu Bahagia✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang