Chapter 04

1.7K 257 26
                                    

Happy reading! 💜

- ksxiluvu & halusinojin

- ksxiluvu & halusinojin

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

____________

Jungkook berlari sekuat tenaga kala Taehyung menjauh dari pandangan. "Ya! Taehyung! Setidaknya antar aku untuk menemui Dokter Park! Aish!"

Sementara yang dipanggil tak mengindahkan hal itu, Taehyung lebih memilih mempercepat langkah meski napasnya kian surut.


Taehyung mendobrak pintu rumah terlanjur keras dengan kaki. "Jin-hyung?" Ia kelabakan, mencari-cari sang kakak yang tak nampak di setiap ruangan.

Jungkook ada di ambang pintu, mencoba menetralkan napas seraya memerhatikan Taehyung yang terlihat mondar-mandir. Alisnya berkedut sebelum bertanya, "Kau sedang apa?"

"Tentu saja mencari Jin-hyung, bodoh."

Jungkook mendesah kasar, ia nampak pedar dengan tabiat si Dokter Kim itu. Dilengkapi satu senyum kecut ia menghampiri. "Hei, hentikan ini Taehyung." Sementara sang lawan bicara tengah sibukㅡkelimpungan, tak mengamini. "Ya! Kim Taehyung!" Secara impulsif, Jeon Jungkook menarik bahu Taehyung; membuat pandangan mereka kini saling tertaut dengan sorotan tajam.

"Apa?" balas Taehyung agak gusarㅡmerasa terganggu dengan teriakkan Jungkook.

"Bisakah kau menurut padaku sekali saja, huh? Apakah itu sulit?!"

Taehyung sama-sama menekuk alis. "Yak, Jeon. Apa maumu? Mengunjungi Dokter Park yang sok tahu itu? Tidak, tidak. Terima kasih." Tolaknya, kemudian melanjutkan dengan nada lebih tenang, "Kalau kau mau pulang, tidak masalah. Lagipula tidak ada gunanya kau di sini."

Untuk kedua kalinya, Jungkook menahan amarah; tangan mengepal sambil menghela napas kasar. "Ayolah, Dokter Park tak seburuk itu ... Dia pasti senang bila kau mau menemuinya!" Sembari menyentuh kedua bahu Taehyung perlahan, Jungkook memasang senyum sebisanya. "Lagipula, kau tak ingin membuat Jin-hyung sedih 'kan? Cobalah sekali lagi. Beliau berjanji tidak akan membahas hal yang membuatmu kesal."

Taehyung nampak berpikir sambil menunduk; mencoba mempertimbangkan segala konsekuensi yang ada. Hingga sepersekon kemudian, ia angkat bicara. "Tidak, tidak perlu. Keputusanku tetap sama, Kook." Ia melepas tangan Jungkook lalu lekas memasuki kamar Seokjin.

"Ya Tuhan."

Oke, kesabaran Jeon Jungkook telah habis sekarang. Jika digambarkan dengan air yang berada di dalam gelas; Taehyung sudah meneguknya hingga tak tersisa sedikitpun.

"Kim Taehyung." Tekanan suara itu sukses membuat Taehyung menaruh atensi pada pemuda seumuran di hadapannya. Jungkook memukul rahang kiri Taehyung.

"Tutup mulutmu! Sekarang biar aku yang bicara!" teriaknya.

"Sadarlah, Kim. Sampai kapan kau akan terus seperti ini, huh?!" Taehyung menatap bingung. Kali ini suara Jungkook terdengar lirih, "Kau paham betul maksudku. Hentikan semuanya, kumohon."

Taehyung mendelik cepat, sorot matanya seolah-olah mempertanyakan apa yang telah terjadi pada dirinya hingga Jungkook mendadak nekad seperti ini. "Ya! Apa maksudmu?!" Dengan napas memburu ia segera bangkit, pun menghampiri si Jeon untuk membalas dengan satu pukulan lainnya sebelum ia mencengkram kerah baju Jungkook secara keras.

"Apa yang kau inginkan?!" Taehyung berteriak di hadapannya, kemudian disambut cengiran Jungkook dengan wajah masam. "Sudah kubilang, kau harus menemui Dokter Park! Kau harus memeriksa kondisimu itu, Kim Taehyung. Pikirkan diri sendiri sebelum yang lain. Akan semakin berbahaya jika kau terus membiarkannya!"

Sedikit menurunkan intonasi, Jungkook rasa ini terlalu berlebihan. "Kau tak pernah mendengarkanku, Taehyung." Ia mencoba menurunkan tensi yang sempat menegang, hingga Taehyung mencoba memberikan alasan lain, namun seketika terhenti kala Taehyung melihat tatapan lirih Jungkook dan sosok yang terdiam di belakangnya.

Sontak ia melepas cengkraman. "Jin-hyung?" lirih Taehyung.

"A-apa yang terjadi?" Seokjin sepertinya kalut melihat kondisi kedua pemuda itu; terlihat berantakan.

Jungkook yang menyadari hal tersebut cepat berpaling. "Ah ... Jin-hyung. Begini ...." Ia menunduk sesaat sebelum melanjutkan, "Taehyung, adikmu yang keras kepala itu ... dia mengabaikan diri sendiri. Maksudku, dia tidak menurut saat dokter menyuruhnya datang, bahkan obat pemberian Dokter Park sama sekali tak tersentuh. Adikmu sakit, Hyung. Tolong, buat dia mengerti."

"Ya! Jeon Jungkook!" Taehyung kesal. "Kau sudah berjanji untuk tidak mengatakan hal ini padanya 'kan?!"

Taehyung menghampiri Seokjin, mencoba mengalihkan perhatian. "Hyung, kau darimana saja? Aku mencarimu tadi. Lupakan yang dikatakan Jungkook, dia memang tidak waras." Seokjin sedikit tercenung, mengedip lebih cepat sesaat.

"Habis menikmati angin sore. Sudahlah, lupakan." Nampaknya usaha Taehyung gagal, kemudian Seokjin berujar lirih dalam hening, "Taehyung-ah, kau sakit apa?" []

ENMESHEDWhere stories live. Discover now