Tidak ada yang kaget saat mereka masuk kelas kecuali Rio yang kaget melihat Ify dengan menenteng skateboardnya.

Gab menghampiri Lisa dan menarik rambut panjang gadis itu.

"Dasar nggak tau malu! Ngapain lo peluk-peluk Felix, hah?! Felix itu punya gue."

Gab semakin menarik kuat rambut Lisa membuat si empunya meringis kesakitan.

Felix mendorong Gab untuk melepaskan jambakan Gab dari Lisa.

"Apa-apaan lo datang-datang main jambak-jambak rambut orang. Lo pikir lo siapa larang Lisa buat meluk gue?" tanya Felix dingin.

"Gue nggak suka lo dipeluk orang lain selain gue! Cewek nggak tau malu lo!" Gab menunjuk wajah Lisa dengan wajah memerah kesal.

Plaak

Semua yang melihat adegan yang sudah seperti drama itu terkejut terlebih Gab yang lebih terkejut. Ia memegang pipi nya yang nyeri akibat tamparan Felix. Ia menatap Felix dengan mata berkaca-kaca. Sumpah rasanya mau nangis.

Ify ingin mengepalkan tangannya kuat-kuat. Berani-beraninya Felix menampar sahabatnya. Tapi, langkahnya terhenti karena Rio yang menarik tangannya.

"Ikut gue."

Felix masih menatap Gab tajam. "Dengerin gue Gab Veneta. Lo nggak berhak ngatur hidup gue. Lo bukan siapa-siapa gue dan nggak akan pernah jadi siapa-siapa gue. Berapa kali gue harus bilang? GUE NGGAK SUKA LO DAN NGGAK AKAN PERNAH SUKA LO. Jadi, stop buat ngejar-ngejar gue dan jauhi gue. Gue risih. Dan satu lagi, Lisa itu pacar gue yang lebih segala-galanya dibandingkan lo." ucap Felix dengan penuh penekan pada setiap katanya.

Gab terkekeh pelan. Ia menyeka air matanya yang sudah mengalir.

"Oke, gue nggak bakal gangguin lo lagi. Gue pernah berfikir lo mungkin bakal luluh, tapi gue salah. Pada akhirnya lo emang nggak akan pernah bisa suka sama gue. Hahaha. Gue … benci … lo … Felix Rodgers … dan terimakasih untuk tamparan nya. Hahaha,"

Gab tertawa pelan lalu menatap Lisa, "selamat buat lo udah jadi orang beruntung buat dapetin Felix."

Gab membalikkan badannya lalu berjalan pelan keluar dari kelas. Shilla menatap Gab kasihan lalu menatap Alvin tajam.

"Ajarin temen lo ini buat jangan kasar sama cewek! Awas lo pulang sekolah. Gue jambak rambut lo!" ucap Shilla tajam pada Alvin lalu menyusul Gab.

Alvin dan Cakka bergidik ngeri.

"Pacar lo serem bener, Vin."

"Tapi, tetep cantik. Bidadari hati gue."

"Alay anjing."

Felix duduk di kursinya. Sekarang ia terlihat …

Kacau

Alvin dan Cakka duduk di meja di hadapan Felix. Sedangkan Lisa lebih memilih pergi tanpa mengatakan apapun. Niatnya buat kangen-kangenan karena ia seminggu tidak masuk sekolah karena sakit malah dapat kejadian kayak gini.

"Udah nyesel?" tanya Cakka.

"Gue keterlaluan ya?" tanya Felix.

"Vin, jelasin."

It's Love [SLOW UP]Where stories live. Discover now