Altara & Alvaro 2

15K 580 37
                                    

Suasana salah-satu kelas yang tadinya sangat ramai, tiba-tiba saja menjadi sepi kala seorang guru yang terbilang killer masuk ke dalam kelas itu.

"Anak-anak, pagi ini kita kedatangan teman baru, silahkan masuk..!" ucap sang guru lalu mempersilahkan sosok gadis yanh sedari tadi berdiri di luar kelas untuk masuk ke dalam kelas.

"Silahkan perkenalkan nama kamu..!" perintah guru itu saat gadis dengan sesegam yang berbeda masuk ke dalam kelas.

Gadis itu mengangguk, lalu menghadap ke depan dan mulai memperkenalkan dirinya.

"Perkenalkan nama saya Altara Audriya, kalian bisa memanggil saya Al atau Altara, atau sesuka kalian saja mau panggil saya apa," ucap gadis bernama Altara itu memperkenalkan dirinya di hadapan murid-murid yang akan menjadi teman sekelasnya.

Seorang gadis mengangkat tangannya, lalu bertanya "pindahan dari mana..?" tanyanya.

"Saya pindahan dari SMA Harapan," jawab Altara.

"Sesi tanya jawanya dilanjut nanti saat istirahat saja, sekarang keluarkan buku sejarah kalian. Dan Altara, kamu bisa duduk di kursi yang berselahan dengan Anna, Anna angkat tangan kamu..!" perintah bu Hana.

Semua murid mulai membuka tas mereka masing-masing lalu mengambil buku sejarah mereka, menyimpannya di atas meja lalu membuka buku. Begitupun dengan Altara, gadis itu berjalan menuju kursi yang terdapat seorang gadis yang sedang mengangkat tangannya.

Altara mendudukan dirinya di samping gadis bernama Anna itu, lalu mengeluarkan buku yang masih kosong dan menyimpannya di atas meja.

"Salam kenal ya, gue Anna," ucap teman sebangku Altara mengulurkan tangannya berkat berkenalan dengan Altara.

"Gue Altara, panggil aja Al, biar lebih gampang." Altara membalas uluran tangan Anna. Anna terkekeh membuat Altara yang menatapnya menjadi bingung.

"Bararti ada dua Al dong di sekolah ini," ucap Anna semakin membuat gadis itu bingung.

"Udah-udah gak usah dipikirin, sekarang lo belajar dulu aja, guru di depan tuh killernya minta ampun," tamban Anna yang melihat wajah kebingungan teman satu mejanya itu.

🐰🐰🐰

Alvaro memasuki kelasnya dengan raut wajah yang begitu masam. Karena cewek barbar itu, moodnya yang semula baik, menjadi buruk seketika.

"Kenapa lo Al, asem banget mukanya?" tanya Liam salah satu teman dekat Alvaro.

"Kambing emang, gara-gara cewek barbar itu mood gue jadi ancur!" ungkap Alvaro kesal.

"Cewek..?" gumam Dafi yang tertarik dengan apa yang Alvaro katakan.

"Anying lo, soal cewek aja gercep..!" balas Refano melembarkan gulungan kertas bekas contekan ulangan kimia kemarin kepada Dafi dan sukses mengenai kepala Dafi.

"Sialan lo..!" ucap Dafi kesal mengelus kepalanya yang terasa sedikit nyeri. Pukulan Refano itu tidak main-main omong-omong.

"Jadi saiapa cewek barbar yang bikin muka lo nyampe asem gitu..?" tanya Liam mengabaikan pertengkaran kedua temannya. Tumbenan sekali seorang Liam yang biasanya gesrek tiba-tiba menjadi kalem, berbanding terbalik dengan Refano yang terlihat sedang ribut dengan Dafi. Sepertinya jiwa Refano dan juga Liam sedang tertukar.

Memang diantara keempatnya, Refano lah yang paling kalem. Liam yang paling rusuh, Alvaro yang paling galak serta dingin, dan Dafi yang sering sekali mengajak bercanda.

Altara & Alvaro [SUDAH DIBUKUKAN!]Where stories live. Discover now