"Tiga hari yang lalu ada yang pesan keris, tapi kutolak, Bos."

"Hmm. Bagus." Entah kenapa si pandai besi berbakat itu malah menghindari membuat senjata-senjata pendek yang tergolong dagger atau belati seperti keris, kujang maupun rencong. Ia tetap teguh tidak bersedia ketika seorang pengusaha nyentrik menawarkan sejumlah besar uang untuk membuat replika Kujang Prabu Siliwangi.

Anak buah Hephestus hanya bisa terheran-heran tanpa berani menanyakan sebabnya. Tidak ada gunanya. Si Bos bukan jenis laki-laki tukang ceramah aktif. Bahkan kepada perempuan juga si Bos tidak aktif.

Oh, salah. Pasif. Catat itu.

Anak buahnya sempat bergosip jangan-jangan si Bos penyuka sesama. Tapi vonis itu langsung patah ketika si Bos berdekatan dengan Rhea, si gadis pemberani yang rumahnya tak jauh dari toko Bos Heph.

Tampaknya si bos suka pada gadis itu. Tapi sayangnya, Rhea memandang Bos Heph tak lebih dari teman.

"Bos, bengkel itu bagaimana ? Jadi dibeli ?"

Hephestus berpikir sesaat. Mengingat lagi tawaran seorang temannya yang akan menjual bengkel perlengkapan motor sekaligus menawarkan jasa modifikasi karena dia akan hijrah ke luar negeri.

"Aku harus jual salah satu motorku untuk menambahi kekurangannya." Hephestus menghela napas. Rasanya tak rela melepas motor besar yang meskipun hasil modifikasi lokal tapi ia beli dengan jerih payahnya sendiri.

Tapi jika ingin memperluas usaha, ia harus rela. Penjualan alat-alat pertanian dan perkebunan tidak selalu lancar. Dan menunggu pesanan pembuatan senjata eksklusif juga perlu waktu.

Hephestus kembali menarik napas panjang dan menghembuskannya. "Oke. Aku akan lepas motor sebagai tambahan modal."

"Siap, Bos. Aku segera hubungi mereka."

Hephestus merenung dalam pojok kecil ruangan yang berisi meja dan kursi sederhana yang  multi guna. Mulai dari meja kasir sampai meja Bos.

Sebuah kalender dengan gambar seorang gadis cantik berpakaian sangat sedikit yang biasanya ia lewatkan begitu saja, lembarannya mendadak berubah gambar menjadi satu gadis secantik boneka.

Astaga! seru Hephestus dalam hati. Sudah berapa lama ? Sebulan ? Empat bulan ? Gadis boneka sialan. Mengapa ia sering muncul tiba-,tiba dalam pikiranku ? Hhhh..... Ia mengacak rambutnya dengan kesal. Belum lagi mimpi-mimpi yang membuatku setengah gila itu !!

Hephestus kembali tercenung. Ia tahu gadis itu dari kalangan atas. Dan ia benci kalangan atas.

Hm. Tidak semua sebenarnya. Hanya beberapa keluarga itu, keluh Hephestus dalam hati. Tapi mereka sudah mewakili semua !

Rhea. Aku temui saja Rhea. Yah. Dia lumayan. Siapa tahu dia berubah pikiran setelah pulang dari bekerja di pusat kota.

==================

Helen merenungi nasibnya sambil duduk di kursi santai di kebun belakang rumahnya. Air kolam renang yang biru jernih sedikit membantu otaknya untuk berpikir jernih.

Jason mendadak memutuskan pertunangan dengan alasan tidak ingin membahayakan dirinya karena perusahaannya sedang dalam masalah besar.

The Giant And The GorgeousDove le storie prendono vita. Scoprilo ora