Semua tamu sudah hadir. Bahkan Anisa pun menghadiri pernikahan sahabatnya itu. Iya Anisa dan Zoya berteman semenjak Zoya pindah ke Korea.

Dengan paduan gaun pink full brukat dengan hijab simpel sangat pas untuk Zoya. Sedang Ahkam ia memakai tuksedo hitam dan tampak gagah dipakainya. Mereka adalah pasangan  serasi.

Halwa

Hari ini adalah hari pernikahan bang Ahkam dan Zoya. Banyak sekali tamu yang hadir,bahkan Hyun,Rara,paman dan bibiku juga hadir. Oh ya aku lupa mengatakan pada kalian, paman dan bibi sudah rujuk kembali satu bulan lalu. Ah senangnya melihat mereka kembali bersama dalam sebuah ikatan yang suci, yang tentunya sesuai dengan syariat Islam.

"Samawa ya,Zoy." ucapku sambil menyalami Zoya.

"Iya Wa,makasih ya." ucapnya sembari memelukku erat.

"Ah, lama juga ya aku gak meluk kamu Wa, padahal sejak SMK kita sering dibilang kembar kan..? kemana-mana juga bareng." ucapnya dengan tawa  renyahnya.

"Hahaha iya juga ya Zoy, kangen juga masa itu. "

"Wa.." panggil Anisa padaku. Walau sempat ragu untuk menemuinya tapi aku memantapkan hati agar tidak melukai hatinya.

"Bentar ya Zoy." ucapku yang dianggukki olehnya.

"Kamu memanggilku Nis...?"

"Iya Wa. Aku mau berbicara sesuatu denganmu. Ini soal Jimin." ucapnya yang kemudian menuntunku kearah taman rumah ini.

"Kamu mau bicara soal apa Nis..?"

"Maafkan aku lancang ya Wa, apa benar kamu sudah dilamar Jimin waktu itu..?" Astagfirullah, bagaimana dia bisa tahu..? Apa Jimin yang memberitahu dia..?

"Maksud kamu..?"

"Begini Wa, waktu itu aku tak sengaja mendengar percakapan Alya dan Jimin setelah kamu pulang ke Indonesia."ucapnya.

"Apa yang kamu tanyakan itu benar Nis."

"Mengenai perasaanmu..?"

"Aku hanya menganggapnya sebagai seorang teman. " ucapku membohongi perasaanku sendiri.

"Syukurlah kukira kamu menyukainya. Insyaallah jika Tuhan menghendaki aku akan bertunangan dengan Jimin Wa. Doakan kita ya." ucap Anisa dengan senyum bahagia.

"Benarkah ..? Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untuk kalian."

"Makasih ya Wa." akupun tersenyum menanggapinya.

Cinta yang jatuh memang selalu penuh resiko. Tak jarang ia terluka atau paling parah dia akan hancur ketika jatuh pada hati yang telah menangkap hati lain untuk bisa bersatu dengannya. Sementara cintamu meronta,memintanya untuk tetap menangkapmu juga. Ia benar, ia menangkapmu tapi tidak untuk memberikan cintanya padamu. Aku jadi teringat sebuah lirik lagu yang mengatakan "lebih baik bangun cinta daripada jatuh cinta." sepertinya itu benar adanya. Karena saat kamu membangun sebuah cinta maka cinta itu akan memiliki pondasi yang kuat begitupun ia juga akan memiliki tujuan kuat. Dan aku menyesal telah jatuh cinta terlebih kepada orang yang sudah menangkap hati dan cinta dari perempuan lain.

Ya Allah jika rasa cinta ini adalah rasa cinta yang salah, hamba mohon agar engkau mengambil perasaan ini dari hati hamba. Hamba hanya ingin agar cinta ini tak menghalangi cinta hamba kepada Engkau ya Rabb.

❤❤❤

Disatu sisi,seorang gadis duduk dikursi sembari menatap gelas kosong yang ia pegang. Dimomen bahagia kakaknya ini ia sedikit bersedih. Ia tahu jika kakaknya sudah menikah otomatis ia akan kehilangan kasih sayang dari kakak satu-satunya itu. Dia tidak akan lagi bisa menjahili kakaknya seperti biasa,dia tidak akan keluar masuk kamar kakaknya sesuka hati.

Gadis itu lalu mendekatkan gelas kosong itu di bibirnya. Sepertinya dia tidak sadar jika gelas itu kosong.

"Hei kamu yakin bakal ada yang keluar di gelasmu itu." gadis itu lantas menghentikan aktivitasnya dan menngamati pemuda yang kini duduk disebrang mejanya.

"Kenapa memang..?"ucap gadis itu.

"Liat tuh gelas kamu kosong Al." ucap pemuda itu,sembari memperlihatkan gelas itu pada Alya.

"Ah iya kau benar tuan Hyun."

"Kau kelihatan sedih,padahal ini kan hari bahagia kakakmu." ucap Hyun cuek sambil melihat kearah lain.

"Hiks..hiks." tanpa diduga ternyata Alya menangis mendengar perkataan Hyun.

"Ya..ya..ya kenapa kamu menangis..? "

"Huwa..." Alya malah menangis kencang.

"Yak..bisakah kau diam nanti dikira aku yang membuatmu menangis."

"Ya memang kamu yang bikin aku menangis. Hyun tisu dong." Hyun pun memberi tisu pada Alya. Setelah memberikan tisu yang dipakainya mengelap ingus lalu ia berikan pada Hyun.

"Ini,makasih Hyun."ucapnya memberikan tisu itu pada Hyun.

"Ihh jijik tahu Al." sambil melempar tisu itu ke sembarang tempat.

"Hahaha rasain bikin aku nangis sih."

"Dih nih anak baperan banget. Tadi nangis sekarang ketawa. Dasar."

Disisi lain orangtua mereka menyaksikan kejadian mereka pun tertawa.

"Lihatlah kelakuan anak kita Ham." ucap ayah Hyun

"Haha benar-benar. Alyaku memang terkadang cengeng jika ia kehilangan perhatian dari orang yang dia sayang. Tapi dia juga gampang tertawa." ucap Hamdan.

"Saya rasa mereka cocok Ham."

"Apa kita jodohkan saja mereka...?" ucap Hamdan yang diangguki oleh ayah Hyun. "Boleh juga."

***

TBC

Muhammad Ahkam Aditama Putra😎😎

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Muhammad Ahkam Aditama Putra😎😎

Syukran katsiiran buat teman-teman yang sudah membaca cerita Halwa dan Jimin.

Jazakallahu Khairan❤❤

Dhelya 😊😊

Syahadat Cinta Untuk Halwa(Faith,Love,and Destiny)✔️Where stories live. Discover now