ILWD | 6. Perasaan Aneh

39K 1.8K 22
                                    

Happy Reading!

○ ○ ○

Kanaya menghembuskan nafas berat, kepalanya terasa sangat pusing seperti ingin pecah. Tubuhnya terasa sangat lengket kemudian dengan malas Kanaya melangkahkan kaki jenjangnya menuju kamar mandi.

Kanaya berdiri dibawah guyuran air shower yang membasahi seluruh tubuhnya. Handphone miliknya terus bergetar menandakan pesan masuk tapi benar benar tak ia perdulikan karena yang ia pikirkan hanyalah bagaimana cara agar dirinya bisa memberikan kasih sayang penuh layaknya seorang ibu pada Cecil si gadis kecil yang menjadi korban keserakahan seorang wanita yang harusnya bersyukur mendapatkan suami semapan dan sebaik Adrian serta anak sebaik dan sepintar Cecil yang kalau dipikir pikir lebih berharga dari harta apapun didunia ini.

Dengan keyakinan penuh Kanaya berani mengambil keputusan untuk bersikap layaknya seorang ibu yang sangat menyayangi anaknya pada Cecil yang disini berhak mendapatkan kasih sayang penuh seorang ibu dan tekat Kanaya sudah bulat untuk menjadikan Cecil menjadi tanggung jawabnya meski dirinya tau betul resiko yang ia hadapi jika melakukan hal itu.

Harus siap kehilangan Cecil yang pasti akan tumbuh dan berkembang hingga akhirnya dia mengerti apa yang terjadi didalam hidupnya, itulah salah satu resiko yang paling besar menurut Kanaya. Dirinya tak mungkin selamanya hidup sendiri, dirinya pasti akan menikah dan berkeluarga membuatnya berfikir pasti perhatiannya pada Cecil akan benar benar berkurang.

Tubuh Kanaya menggigil kedinginan karena air shower yang terus mengalir membasahi tubuhnya yang hampir lima belas menit berdiri dibawah guyuran air shower, Kanaya memutuskan untuk berhenti kemudian mengambil handuk yang tergantung dibelakang pintu.

Setelah selesai berpakaian Kanaya membaringkan tubuhnya keatas kasur empuk berukuran Queen Size, Kanaya menutup matanya berusaha merilexkan pikirannya yang langsung terbebani dengan kalimat singkat, padat, dan jelas yang keluar dari mulut Adrian tentang apa yang sebenarnya terjadi antara Adrian dan mantan istrinya dan antara Cecil dan ibu kandungnya.

Kanaya langsung membuka matanya saat handphonenya yang berada diatas nakas-- didekat kasurnya bergetar menujukkan sebuah notifikasi pesan masuk, tanpa minat Kanaya menghidupkan handphonenya. Mata Kanaya langsung membulat sempurna kala melihat sebuah pesan masuk yang ternyata dikirimkan boleh Andre yang notabenya-- gebetan dari kanaya sejak delapan tahun lalu, yang membuat Kanaya terkejut adalah Andre yang tiba tiba menchat terlebih dahulu. Dulu mah boro boro ngechat duluan, Kanaya ngechat aja biasanya cuma diread

In Love With Duda ( END )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang