Pain 4

2.9K 328 9
                                    

Readers sayanggg...mian ya kalu chacha lamaaaa banget upnya.

So hp chacha kmaren rusak terus yg ini juga rada error jadi mian ya.

Dan maaf juga kalo alurnya jadi ancurabul pan tau sendiri ini udah berapa waktu gak di up jadi ide nya mental-mental deh...

Dan buat readers setia ini ff chacha ucapin makasih dan makasih juga buat Vote nya.

Yaudah.

Happy reading.

* * *

Changkyun berjalan menyusuri koridor yang tak terlalu ramai menuju kelasnya.

Tak ada yang berbeda dari hari-hari sebelumnya , kecuali Hyungwon dan Wonho yang tiba-tiba sudah berada di depan kelasnya.

'Untuk apa mereka di sini?' Batinnya.

Setahu changkyun ia hanya sekelas dengan jooheon dan Hyungwon saja.

'Mungkin hanya mengantar hyungwon saja...' batinnya lagi.

Ia akan melewati kedua namja yang lebih tua darinya itu tapi sebuah tangan menahannya.

"Changkyun-ah, bisa bicara?"

Wonho yang menahan tangan changkyun bertanya dengan ragu.

Changkyun hanya menatap keduanya bingung.

"Changkyun?"

Panggil wonho lagi karena changkyun yang tak meresponnya.

"A-ahh nde?"

Gugup.

Sangat.

Kalau boleh jujur changkyun tak memiliki kesan yang baik sama sekali dengan Jooheon cs karena itu yang ia rasakan hanya rasa takut dan sejenisnya setiap berhadapan dengan siapapun diantara mereka.

Dan disinilah mereka.

Atap sekolah.

Saksi semua 'pelajaran' yang ia terima tapi bedanya sekarang mereka hanya bertiga.

"H-hyung mau ngomong apa?"

Dengan sekuat tenaga agar suaranya tak bergetar.

Puk.

Ia terkesiap saat sebuah tangan hangat mendarat di keningnya.

Tidah kasar. Lembut malah.

"Gak panas. Apa sudah tidak pusing?"

Suara lembut itu lagi.

"Jinjja? Biar kulihat hyung."

Reflek changkyun menahan nafas dan memundurkan kepalanya saat sebuah wajah manis tiba-tiba sudah berada sangat dekat dengannya.

Hyungwon sang pelaku.

Hanya tersenyum gemas melihat changkyun berkedip beberapa kali dengan raut terkejutnya yang imut.

"Cute-"

Pletak!

"Aww!"

Poor hyungwon yang mendapat hadiah jitakan manis manja dari sang dewa kelinci berotot tercinta.

"Hyung! Appo~" rengeknya.

* * *

Changkyun sudah berada di kelas mengikuti pelajaran dengan tidak fokus.

Ingin rasanya ia meneriaki dirinya sendiri agar tak terlalu berharap tapi entah mengapa ia tak bisa.

Jujur ia sangat berharap apa yang hyungwon dan wonho katakan itu tulus padanya tapi dia takut.

Takut untuk kecewa.

Apakah aku punya kesempatan untuk percaya?

Hatinya benar-benar menghangat karena untuk pertama kalinya ia merasakan seolah memiliki seorang hyung.

Tapi ada bagian dalam diriku yang menolak untuk percaya dan bagian lainnya yang takut kecewa.

Kulirik hyungwon hyung yang berjarak satu meja di sampingku.

Dia tampak tenang dan fokus seolah tak terjadi apapun.

Deg.

Sial.

Jantungku terpacu saat tiba-tiba ia menoleh padaku dan tatapan kami bertemu.

Kulihat ia tersenyum tipis padaku sangat tipis tapi cukup untuk kembali menghangatkan hatiku.

Kuharap pilihanku ini benar.

Sedangkan disisi lain seorang lainnya menatap tak suka keduanya.

* * *

TBC.

Reader's gomawo buat yang udah mo mampir dan mian buat Typo yang bertebaran di mana-mana.

Mian juga karena alurnya makin gak nyambung juga puendeknya yang gak ketulungan.

Tetep jangan lupa VOTEMEN ya

Love u

Paii paii


Pain 'Jookyun'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang