Pain 2

4.4K 371 4
                                    

Lanjut readers.

Jangan lupa Vote sama komen, biar gak lupa vote aja dulu sebelum baca.

Happy reading.

*   *   *
Hyungwon pov on.

Bruk.

Tubuh itu anbruk begitu saja reflek aku menahan kepalanya agar tak benar-benar membentur lantai.

"Changkyun-ah! Changkyun-ah."

Aku menepuk-nepuk kedua pipi tirus itu pelan mencoba menyadarkan changkyun tapi ia tak merespon sama sekali.

"Hyungwon-ah, sebaiknya kita bawa kerumah sakit saja." suara wonho hyung

Aku segera mengangguk setuju .

Dengan sekali angkat wonho hyung membawa changkyun dalam gendongannya.

Dan kami menuju rumah sakit terdekat dengan mobil wonho hyung.

Aku dan wonho hyung tengah berada di rumah sakit, di depan UGD lebih tepatnya menunggu uisa yang tengah mengobati changkyun.

Setengah jam berlalu pintu itupun terbuka menampakkan sosok parubaya berbalut jas putih.

"Bagaimana kondisi changkyun dok?" tanyaku cepat.

"Kalian keluarga pasien?" dokter itu balik bertanya.

"Ani/ne, kami hyungnya" aku dan wonho hyung bersamaan.

"Ah maksudku kami hyungnya." ralatku.

Ah aku baru ingat jika xchangkyun itu sebatang kara sekarang.

"Kalau begitu ikut keruangan saya."

*   skip.   *

Aku memandang tubuh kurus yang tengah terbaring lemah itu dengan ibah.

Ayolah, aku bahkan baru tahu jika changkyun itu punya fisik yang sangat lemah.

Bahkan ia selama ini sudah sangat menderita.

Aku bahkan sangat menyesal karena ikut membullynya dulu.

"Dia pasti sangat menderita kan hyung?" tanyaku pada wonho hyung yang berdiri di sampingku.

"Yahh..."

"Dan separuhnya karena kita." lanjutku.

Mataku terasa perih karena air mata yang ingin keluar kutahan.

Grep.

Hangat.

Wonho hyung membawaku kedalam dekapannya.

Aku semakin menenggelamkan wajahku pada dada bidangnya mencoba mencari ketenangan.

"Jangan terlalau menyesalinya. Yang harus kita lakukan adalah menjaganya sekarang." ujarnya.

Ya, wonho hyung benar. Lagipula tak ada gunanya juga aku menyesal.

Hyungwon pov off.

*   *   *

Changkyun pov on.

Berlahan kubuka mataku menatap ruangan serba putih dengan aroma khas obat-obatan itu.

Pandanganku berhenti pada dua namja yang tengah berdiri di sisi ranjang.

"Changkyun-ah? Kau sadar?" tanya hyungwon

"Aku akan panggil dokter." hoseok

Tunggu? Kenapa mereka di sini? Apa mereka yang membawaku? Kurasa itu tak mungkin. Batinku

Pain 'Jookyun'Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang