16. Suara hati Panglima Phonix & Pangeran Astaroth

210K 11.5K 617
                                    

Play list : I miss You - Ost. GOBLIN

*****


Istana Phonix

"Ada apa anda memanggil kami semua kembali ke istana yang Mulia?"

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


"Ada apa anda memanggil kami semua kembali ke istana yang Mulia?"

Tanya Aresh pada Raja Elios. Ia dan para prajuritnya kembali di panggil ke istana setelah 2 bulan terakhir mencari keberadaan Hamerra.

"Aku perintahkan pada kalian semua untuk menghentikan pencarian Hamerra."
Refleks, Aresh yang tengah menunduk hormat langsung menengadahkan wajahnya, menatap sang Raja dengan tidak percaya.

"Apa yang anda katakan yang mulia?"

"Apa suaraku kurang jelas, Panglima?"

"Bukan itu maksud hamba yang mulia. Tapi kenapa pencarian Putri Hamerra di hentikan? Kami akan lebih berusaha lagi yang mulia, percayalah."

"Aku tidak pernah meragukannya. Tapi 2 bulan ini pencarian putriku tidak membuahkan hasil yang berarti."

"Maafkan kami, tapi kami---"

"Tidak ada bantahan panglima, apapun alasanmu, aku minta tetap hentikan pencarian Hamerra."

Tangan Aresh terkepal karena emosi melanda dirinya mendengar perintah Raja.

"Hamerra ada diluar sana, sendirian yang mulia. Aku masih sangat yakin jika Putri masih hidup. Hamba tidak bisa melakukan perintah anda kali ini, maaf!"

"Aresh, hentikan kelancanganmu!"

Aresh menoleh pada Adolf, sang ayah dengan rahang mengeras.

"Ini bukan kelancangan tapi sebuah permintaan, Perdana Mentri."

Raja Elios mengangkat tangannya, memberikan isyarat pada Adolf untuk tidak membalas suara tegas dari Aresh.

Raja Elios menatap Aresh dengan wajah sendu,

"Begitu pun aku Aresh. Aku sangat yakin jika putriku masih hidup dimana pun ia berada kini. Tapi hakim Negri Putih telah memberikan perintahnya pada kita untuk menghentikan pencarian Hamerra. Baik aku atau kau, tidak bisa membantahnya."

"Apa?"

Gumam Aresh dengan hati mencelos. Ia juga bisa melihat wajah terluka dari sang Raja dengan perintah hakim Negri Putih yang tiba-tiba ikut campur dalam urusan hilangnya Hamerra.

Dewi HamerraWhere stories live. Discover now