05. Kehormatan sang Bidadari

304K 13K 776
                                    

Play list : I will go to you like the first snow - Ailee ( ost. GOBLIN + HAMERRA 😂)

21+

*****

ISTANA ASTAROTH

Air mata Hamerra mengalir dengan deras. Hati nya sakit, hatinya hancur, harga diri kaum nya benar-benar di injak-injak oleh iblis terkutuk itu. Tetapi Hamerra tidak bisa berbuat apa-apa, ia tidak bisa menolong Mariana yang sedang digagahi Christoff karena tali yang mengikat erat tubuhnya.

Hamerra membuka matanya dengan cepat ketika suara desahan Mariana berubah menjadi sebuah jeritan kesakitan.

"BIADAB!!!" raung Hamerra dengan tangis tersedu ketika ia menyaksikan sendiri salah satu kaumnya berubah menjadi bulu-bulu dari sayap bidadari setelah darahnya di hisap habis oleh Christoff.

"AKU AKAN MELENYAPKANMU, CHRISTOFF. AKU AKAN MEMBUNUHMU. LEPASKAN AKU! BIARKAN AKU MEMBUNUHMU IBLIS!" teriak Hamerra dengan begitu frustasi.

Christoff menyeringai sambil mengusap sisa darah biru sang bidadari di dagunya. Ia menatap datar pada Hamerra, lidahnya ia sapukan untuk membersihkan sisa darah Mariana dibibirnya.

"Bunuh saja kalau kau bisa!" tantang Christoff dengan nada mencemo'oh.

Hamerra merasakan tali-tali yang mengikat dirinya melonggar kemudian tali-tali itu terlepas dari seluruh tubuhnya.
Dengan kekuatan yang tersisa, Hamerra segera berlari cepat ke arah Christop. Ia berhasil menancapkan kuku-kuku tajam nya ke pipi Christoff sehingga iblis itu mengeluarkan darah hitam pekat yang menjijikan. Namun tubuh Hamerra kembali melayang ke atas ranjang dan terjatuh dengan posisi terlentang. Kedua tangannya tiba-tiba merapat pada headboard ranjang dan tali-tali bergerak dengan sendirinya mengikat kedua tangannya pada tiang headboard ranjang tersebut.

"Aku suka keberanianmu. Tapi kau masih begitu lemah untuk menjadi lawanku." ujar Christoff sambil mengelap darahnya sendiri yang menetes di pipinya.

"Kau licik! Kau menyerang wanita yang tidak memiliki kekuatan seperti ku dengan kekuatan hitammu. Jika kau berani hadapi aku dengan kekuatan dirimu sendiri!"

"Aku tidak suka memperlambat sesuatu jika bisa di kerjakan dengan cepat."

"PENGECUT!"

Christoff tersenyum miring dengan kaki melangkah anggun menuju Hamerra yang sedang terbaring dengan kedua tangannya yang terikat.

"A.... Apa yang akan kau lakukan?" tanya Hamerra ketakutan ketika Christoff mulai membuka kancing rubashka miliknya satu persatu.

Hamerra berteriak ketika gaun yang ia kenakan tiba-tiba terlepas begitu saja dari tubuhnya.  Tubuh Hamerra kini benar-benar telanjang bulat tanpa sehelai kain yang menutupinya dengan posisi terlentang. 

Ya Tuhan,  jangan kejam seperti ini padaku.

Christoff melepaskan rubashka miliknya setelah semua kancingnya terlepas. 

"Kumohon jangan...." bisik Hamerra penuh permohonan.  Ia memejamkan matanya dengan rapat,  karena rasa malu yang menghinggapinya akibat tubuh polosnya di saksikan oleh orang lain terlebih ia seorang pria,  meskipun dari makhluk terkutuk sekalipun.

Hamerra merasakan panas sebuah nafas berhembus tepat di depan wajahnya.  Hammera memberanikan diri untuk membuka kedua matanya,  dan ia mendapati Christoff sudah berada di atasnya dengan jarak wajah yang begitu dekat. Hamerra sangat menyadari jika Christoff juga sudah tidak menggunakan sehelai benang pun di tubuhnya, mereka berdua tengah sama-sama telanjang. Christoff menatap instens iris coklat milik Hamerra tanpa berkedip.  Hamerra pun tidak gentar untuk membalas tatapan dingin menusuk dari iris merah sang iblis,  meskipun seluruh tubuhnya gemetar ketakutan. 

Dewi HamerraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang