❄❄❄

"Selamat pagi anak-anak" Ucap Mr. Devan didepan kelas.

"Sekarang kalian akan kedatangan murid baru" Lanjut Mr. Devan.

"Murid baru dari mana Mr? Kan hanya ada satu sekolah di Pancracio ini" Tanya seorang Siswa.

"Pertanyaan bagus. Ia hanya belajar dirumah, jadi materi dari kelas A sampai B1 ia mempelajarinya dirumah bersama keluarganya" Jelas Mr. Devan.

"Apakah ia dari keluarga terhormat Mr?" Tanya siswa yang lain.

"Nanti kalian tanyakan saja pada orangnya" Jawab Mr. Devan

Seketika itu Leta dan Adele membulatkan matanya. Apakah benar siswa itu adalah Kyra? Tidak salah lagi pasti itu adalah Kyra.

"Adele, apa orang itu Kyra?" Bisik Leta.

"Kurasa iya" jawab Adele berbisik pula.

"Ayo masuk dan perkenalkan dirimu" Perintah Mr. Devan pada seseorang dibalik pintu.

Dan muncullah seorang gadis cantik berseragam unik dengan jubah Silvernya.

Sontak semua orang dibuat kaget dengan kedatangan Kyra. Sangat cantik menurut mereka. Dan Bagaimana mungkin? Ukiran itu? Ia mempunyai ukiran rumit dikedua tangannya. Dan pakaian yang dipakainya jelas tidak ada warna seperti itu di Academy ini.

"Silahkan perkenalkan dirimu" Perintah Mr. Devan.

"Kyra" Singkat, padat, jelas dan datar itulah yang diucapkan Kyra.

Semua orang membulatkan matanya. Perkenalan seperti apa itu? Sangat singkat menurut mereka.

"Yang lengkap Kyra" Intrupsi Mr. Devan.

"Huft Baiklah" Kyra menghembuskan nafasnya kasar. Menurutnya sangat tidak penting untuk mengetahui nama panjang seseorang, baginya nama panggilanpun sudah cukup.

"Kyra Queensha Jovanka" Ucap Kyra sangat datar.

Seketika itu kelas menjadi riuh oleh suara para siswa. Ternyata benar apa yang mereka pikirkan. Gadis itu dari keluarga terhormat.

"Apa kau benar adik dari Kak Arion?" Tanya salah seorang siswi.

Sontak semuanya menjadi hening mendengar pertanyaan dari siswi tersebut. Mereka juga penasaran, apakah benar gadis itu adalah adik dari Arion? Terlebih lagi kejadian kemarin menyebar dengan sangat cepat, membuat semua orang bertanya-tanya tentang siapakah Kyra sebenarnya.

"Menurutmu?" Bukannya menjawab, Kyra malah membalikkan pertanyaan.

"Boleh saya duduk?" Lanjut Kyra pada Mr. Devan.

"Silahkan" jawab Mr. Devan dengan senyum menawannya.

Kyra mengedarkan pandangannya kesegala penjuru melihat apakah ada tempat duduk yang kosong. Kebetulan ada satu tempat yang kosong tepat dipojok dekat jendela.

Kyra melangkahkan kakinya ketempat itu, dan duduk disebelah pria yang sedang mengarahkan pandangannya kearah jendela.

"Kenapa kau duduk disini?" Tanya pria itu tanpa mengalihkan pandangannya kearah Kyra.

"Apa masalahmu?" Tanya Kyra datar.

"Kau mengangguku" Ucap dingin pria itu.

"Apa kau tidak bisa melihat? Hanya disini tempat yang kosong" Ucap Kyra tak mau kalah.

Skak. Pria itu terdiam tak bisa menjawab. Kyra menyunggingkan senyum sinisnya melihat pria itu tak mampu menjawabnya lagi.

"Baik anak-anak kita akan memulai pelajarannya" Ucap Mr. Devan.

Queensha JovankaWhere stories live. Discover now