eziyishumi

1.7K 195 26
                                    

{{baca ini sambil dengerin lagu Close As Strangers - 5SOS ya. Atau ngga Breakeven - The Script bagi yang gapunya lagu Close As Strangers - 5SOS}}

"it's been a long time huh?" itu katamu saat kita sama sama terjebak di halte. Sama menunggu bis yang akan datang.

"ya," ucapku. Aku masih tidak memandangi wajahmu. Aku bisa sangat jatuh dalam mu.

"Kau harus tahu, jika aku tidak bisa menahan atau memendam sesuatu, Luke," kamu mulai memakai 'aku-kamu' pada ku bukan 'gue-lo'

Aku juga merasakan perubahan sedikit dan itu karena kamu.

"Ya, kamu sudah menjelaskan semua hal itu dan bodohnya aku egois," aku tertawa kecil. Sangat menyedihkan, "mengatakan hal yang sangat menyayat untukmu bukan?"

"Ya, itu menyayat. Tapi, hei, terimakasih untuk mengatakan aku jangan munafik," kini aku melihat kamu tersenyum manis. Sama seperti dulu, 6 bulan yang lalu.

"Maafkan aku," kamu mendongak kearahku. Merasa tertarik akan percakapanku.

"don't need to say that, okay?" kamu masih saja menyempatkan tersenyum. Setelah apa yang kau lakukan.

Padahal saat aku mendekati kamu, kamu berusaha mendorong ku jauh dari lingkaran mu dan membiarkan si jahat, Michael, masuk ke lingkaran mu.

Aku hanya tidak bisa membuat kamu tersakiti lagi karena kamu sudah kusakiti sangat banyak.

"Alice, maukah kau mendengarkan apa yang akan ku katakan sekarang?" kamu mengangguk. Aku menghela nafas berat sehingga membuat asap kabut putih didepan mukaku.

Hujan masih sangat deras. Memberikan kesan dingin didalam atmosfer halte ini.

"Aku sangat minta maaf akan segalanya. Aku tidak berniat pada malam itu karena aku sangat marah, Alice. Aku bahkan tidak percaya jika kamu akan mengatakan begitu,

Aku mencintai mu Alice. Sungguh! Aku dari awal mengerti semua kode mu. Maafkan aku saat memasang pict Demi di wa. Aku menge test mu. Aku selalu keluar control dan selalu marah kepadamu...

Aku... Aku minta maaf akan perlakuan kasarku malam itu. Aku tahu kau bahkan tidak berhenti menangis kan? Aku melihat mu jauh disana. Aku di telpon oleh sahabatmu itu. Ashton bahkan menyalahkan ku.

Aku sangat hancur setelah itu, aku mendapat karma jika kamu menganggap aku ini tiada. Aku mendapat pacar yang hanya memanfaatkanku.

Alice,

I just want to let you know that I loved you!"

kamu terdiam.

Seakan meresapi setiap kataku. Kata kata hatiku. Kamu menghela nafas.

"Luke, kau bahkan tidak tahu aku menahan ini semua? Aku rapuh," katamu dengan suara parau mu.

"Aku mencintaimu juga dan masih membekas. Tapi luka yang kau buat sangat lah besar, Luke. Aku juga tidak bisa membohongi kalau aku ingin bersama mu. Tapi semua sudah terlambat," lirihmu.

Aku menggenggam tanganmu dengan erat dan menatapmu tajam. Kau hanya menunduk dan aku menaikkan dagu mu agar kau bisa menatap ku kembali

"Aku kembali untukmu, Alice. Apakah kau tidak senang?"

"A-aku tidak tahu, Luke. Michael selalu ada untukku sekarang dan itu yang kamu mau bukan?"

Aku melepaskan genggamannya dan melihat dia sudah menitikkan air mata. Aku pernah dengar jika kamu akan mengeluarkan air mata setiap kau emosi.

[TAS V] : Close As Strangers → l.h.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang