|1| First meeting

Bắt đầu từ đầu
                                    

Seketika pandangan Rissa teralih kedepan setelah mendengar suara pintu mobil terbuka.

Benar saja, seorang pria keluar dari dalam mobil itu, dan segera berjalan menghampirinya dg terlihat panik dan tergopoh-gopoh.

"Maaf ya, gue gak sengaja." Ucapnya setelah berada didepan Rissa.

Pria itu membungkuk dan segera membantu Rissa untuk berdiri. "Soalnya tadi gue buru-buru banget."

Rissa terbengong. Dan menurut saja ketika pria itu membantunya berdiri.

Matanya tak berkedip-kedip memandang sosok yg ada didepannya saat ini.

Ya, Rissa terpesona melihatnya.

"Lo gak apa-apa kan?" Tanya pria itu sambil memeriksa siku Rissa tampa melihat kearahnya.

Rissa tak merespons. Melainkan masih tenggelam dalam lamunannya menatap pria itu.

Pria itu memperhatikan siku Rissa. "Siku kamu berdarah." Pintanya setelah melihat siku Rissa yg terluka.

Lagi lagi Rissa tak merespons. Karna tak ada jawaban, akhirnya pria itu mendongakkan kepalanya menatap Rissa.

Ia terheran sambil menyipitkan mata saat mendapati bola mata Rissa tengah melebar menatapnya.

"Lo kenapa?" Tanya pria itu masih bingung. "Lo gak apa-apa kan?"

Tak ada jawaban lagi dari Rissa.

"Hey..!" Sergahnya sambil menepuk bahu Rissa hingga Membuyarkan lamunannya.

Rissa terkejut dan menggeleng dengan cepat. "Eh, iya gue gak papa." Jawabnya spontan.

"Tapi ini sikumu lecet."

"Ayo gue obatin." Pria itu menarik tangan Rissa untuk beranjak pergi.

Namun Rissa segera menarik sikunya dari pria itu dan menolak. "Eh, gak usah."

"Nanti kalo infeksi gimana?"

Rissa melihat sikunya yg berdarah dan kembali menatap pria itu.

"Ayo.." pria itu menarik Rissa masuk kedalam mobilnya.

Setelah berada didalam mobil, Pria itu mengambil kotak P3K didalam tasnya yang semula disediakan untuk berjaga jaga.

"Sini," Dia menarik siku Rissa setelah obat merah dan kapas berada ditangannya.

Kemudian Dia melanjutkan mengobati siku Rissa lalu memperbannya.

Rissa yang dari tadi, hanya terbengong. Terpaku tampa kata-kata. Sambil tersenyum, Dia tak pernah memalingkan pandangannya dari sosok wajah yang ada didepannya saat ini.

Ia bisa merasakan jantungnya berdebar lebih cepat kali ini. Perasaannya tak karuan. Dia benar-benar tidak tau apa yg dirasakannya. Yg pasti Dia sangat senang Dan merasa nyaman berada didekat pria itu.

"Sudah." Ucap pria itu setelah selesai memasangkan perban pada siku Rissa.

Rissa memandang kearah sikunya yang sudah diperban. Dan kembali menatap pria itu.

Pria itu membalas tatapannya. "Gimana? Apa sikunya masih terasa sakit?"

Rissa menggeleng kaku lalu tersenyum.

"Ya sudah. sekarang udah gak ada masalah lagikan?" Tanyanya yg dibalas anggukan dari Rissa. pria itu lalu membereskan bekas obatnya.

Setelah selesai, Dia menatap kedepan, dan memegang setir kemudi. "Rumah lo dimana?" Tanyanya tampa melihat kearah Rissa.

Rissa menoleh kearah samping dan sudah bisa membaca maksud pria itu.

"Gue antar pulang." Kata pria itu datar.

"Eh, jangan jangan." Rissa menolak "Gue gak mau repotin lo lagi."

"Gak papa. Gue gak merasa direpotin kok."

"Gak usah. dg mengobati tangan gue aja udah cukup."

"Lagian bukannya kamu lagi buru-buru ya katanya tadi."

"Astaga..." pria itu menepuk keningnya. "Gue kan ada pertemuan skarang." Ia menoleh kearah Rissa.

"Ya udah, gue turun ya." Rissa sudah mengambil ancang-ancang untuk membuka pintu.

"Tapi lo gak papa kan gue tinggal disini?"

Rissa tersenyum dan mengangguk yakin. "Gue pergi ya!"

Setelah pria itu mengangguk, Rissa segera keluar dari mobil itu dg perasaan berbunga-bunga.

Saat pintu mobil sudah hampir tertutup, Rissa membukanya lagi lebih lebar hingga pria itu kembali menatapnya.

"Makasih ya." Ucapnya kemudian.

Pria itu mengangguk dg senyum kecil dibibirnya.

Lalu Rissa kembali menutup pintu mobil dan segera melangkah mundur, memandang kaca mobil itu untuk menerobos melihat orang yg ada didalamnya.

Rissa masih tersenyum lebar. Dan setelah pria Itu melirik sekilas kearahnya, dia segera melajukan mobilnya dg kecepatan penuh.

Rissa menatap kepergian mobil itu dg senyum yg terus mengembang dibibirnya sambil membayangkan pria tadi.

Seketika senyumnya hilang dan langsung melebarkan mata. "Astaga..!" Rissa menepuk kening dg lemah. "Kok gue gak tanya namanya sih."

-------------

TBC

Piuuuh,😰 akhirnya selesai juga part 1 nya.


Carissa

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Carissa


Si Do'i ganteng

Rất tiếc! Hình ảnh này không tuân theo hướng dẫn nội dung. Để tiếp tục đăng tải, vui lòng xóa hoặc tải lên một hình ảnh khác.

Si Do'i ganteng

Namanya ada di part berikutnya yaa...

Tetap ikuti sampai part selanjutnya.😊

Vote dan Comentnya ditunggu Ok..!!

Dreaming BoyfriendNơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ