|1| First meeting

132 64 132
                                    

    Clarissa berlari keluar dari cafe untuk menghindari pemandangan yang sangat tidak menyenangkan untuk dilihat.

Hatinya begitu berkecamuk dan hancur berkeping-keping ketika dia melihat Sandy kekasihnya Tengah bermesraan dengan wanita lain didepan matanya.

Tapi yang lebih menyakitkan nya lagi, ketika Sandy sama sekali tidak menghiraukan keberadaan Clarissa, padahal Dia melihatnya disana. Sandy tidak mengejar Clarissa, karena dia takut wanita yang bersama nya akan mengetahui kebusukan Dia selama ini.

Clarissa semakin mempercepat langkahnya. Tangannya mengepal dg kuat. Matanya sudah mulai memanas sampai keujung kepala.

Pandangan Clarissa sudah mulai buram karna terhalang oleh butiran-butiran bening yang siap terjun kapan saja.

Akhirnya Butiran-butiran bening itu memilih untuk terus melintasi pipinya yg sudah memerah sejak tadi.

'Kenapa dari dulu gue gak dengerin kata Lily, kalo sebenarnya Sandy tidak benar-benar mencintai gue' batin Clarissa.

'Lo bajingan San, lo bajingan.'

'Gue nyesel kenal ama lo.'

'Gue nyesel percaya ama lo.'

'Gue benci, gue benciii...'

Clarissa terus saja menangis, dan tak henti-hentinya untuk mengumpat dalam hati.

Dg masih dipenuhi rasa emosi, Clarissa melewati jalan setapak yg masih terlihat sepi oleh kendaraan lalu lintas.
Masih terbawa amarah, Dia menyebrang tampa permisi dan tidak memperhatikan jalan yg dilewatinya.

Tidak disadari, ternyata dari arah samping, ada mobil Sport warna biru yg melaju cepat kearahnya.

Sambil berjalan, Clarissa terus saja menggerutu tak karuan.

"Kenapa gak dari dulu saja sih Gue-"

Refleks, Clarissa langsung menoleh kesamping setelah menyadari ada suara mobil yang semakin mendekat kearahnya.

"Aaaaaaaaa....." teriaknya sambil memejamkan mata. Saking karna shok, dia terpaku ditempat tampa sempat berfikir untuk menghindar.

Bugh

Mobil itu spontan langsung ngerem mendadak walaupun kenyataannya tak bisa menghindari tabrakan itu.

Cewek yg biasa dipanggil dg sebutan Rissa itu terkapai di atas aspal hitam. Dia benar-benar shok 3× lipat lebih shok dari pada saat melihat kekasihnya bermesraan dg wanita lain.

Karna benturan yg tidak terlalu keras dari mobil itu, jadi tidak membekaskan luka berat dibagian tubuh Rissa.

Rissa yg masih bisa tersadar, langsung bangun dan terduduk lemas diaspal.

Kali ini, amarah Rissa benar-benar berlipat-lipat ganda. Mimpi apa dia semalam sampai sampai hari ini dia begitu sialnya, setelah jatuh, tertimpa tangga pula.

Rissa tak tahan lagi. Dia terus menggerutu kesal sambil meringis kesakitan.

"Aduuuhhhh sakit banget sih." Keluhnya sambil memeriksa siku tangan kirinya yg lecet terkena goresan aspal.

"Sial banget sih gue. Kenapa gak sekalian aja gue ketabrak biar mati sekalian."

Kekesalan Rissa bertambah berlipat-lipat. Dia sudah melupakan tangisannya, dan sekarang terfokus meniup sikunya yg terasa perih.

Dreaming BoyfriendWhere stories live. Discover now