June#8

64.1K 4.5K 155
                                    

Lagi dan lagi dengusan keluar dari mulut Marga, untuk kesekian kalinya dalam waktu yang tidak berjarak jauh.

Bagaimana ia tak kesal jika Agam selalu menghubunginya, bertanya dimana Della, dia sedang dengan siapa, atau dia dekat dengan cowok tidak sewaktu disekolah.

Itu membuatnya kesal, dikira dia emaknya apa? Dan selanjutnya marga membalas 'mana gue tau, Della itu orang sibuk dodol'

Tapi emang benar adanya jika della itu tak akan ada di satu tempat karena kesibukannya itu, membuatnya sulit dicari bila dibutuhkan namun jika tak dibutuhkan akan muncul dengan sendirinya. Kaya apaan aja.

"Ga tau ya gam. Lo hubungi aja sendiri."

"Nomor nya gak aktif."

"Yaudah sih. mungkin dia lagi sibuk."

Terdengar dengusan diseberang sana, sebelum suara tanda panggilan diakhiri terdengar.

Tut Tut Tut

Agam mematikan panggilan nya sepihak, lumayan membuat Marga mendengus kesal.

"Cih, kalo butuh aja hubungi nya gue, untung lo sepupu." dumel Marga sembari menunjuk ponselnya seolah ia sedang berbicara dengan Agam.

Pandangan para penghuni kantin menatap laki-laki itu aneh. Ganteng tapi otaknya rada-rada. Sayang sekali.

Marga beralih mengedarkan pandangan keseluruhan penjuru dan tepat sekali matanya menangkap kehadiran seseorang yang dicarinya sedari tadi.

Iya, dia menemukan Della tengah duduk bersama dengan Deeva. Ah lebih tepatnya sedang makan.

Segera, Marga bergegas berjalan menghampiri meja Della yang jaraknya sedikit jauh dengan meja yang ditempati nya tadi.

"Dell, Agam nanyain lo terus tuh." ucapan Marga membuat dua gadis yang tadinya sibuk dengan makanan masing-masing itu mengalihkan perhatian nya.

Adeeva yang paham, menatap Marga memperingati agar tidak membahas masalah Agam terlebih dahulu untuk saat ini.

Bukannya apa, tapi dia hanya ingin agar Della dapat makan dengan tenang tanpa dibayangi Agam, setelah semua kesibukannya.

Waktu gadis itu bukan hanya terpaku untuk Agam saja, tetapi juga untuk diri Della sendiri.

Dia khawatir jika kondisi sahabatnya itu akan drop karena terlalu banyak yang dipikirkan juga kesibukan yang banyak menyita waktu istirahatnya.

Biar bagaimanapun Della juga manusia yang bisa merasakan sakit.

Namun Marga seolah tak mengerti tentang arti dari tatapan peringatan Adeeva, dia menatap Della meminta respon.

Della meletakkan sendoknya melipat tangannya didepan dada dan menatap marga dengan pandangan datar "Biarin aja."

"Tapi dell, lo kan tau dia bakal lakuin hal nekat kalo gak lo peduliin. Agam itu nekat banget dan lo tau betul sikap dia yang seperti itu."

Marga tak habis fikir dengan pemikiran gadis didepannya ini, sungguh membingungkan.

"Apa Lo bisa jamin dia bakal baik-baik aja?"

Just ONe [END]Where stories live. Discover now