04

32.7K 1.7K 19
                                    

"Aw... shhh..."

"Pelan-pelan," ucap Nathan meringis.

"Aww!!"

"Beres." Aneth kembali merapikan kotak P3K setelah menempelkan hansaplas pada sudut bibir Nathan.

"Mendingan," ucap Nathan terpaksa.

"Gue nggak nanya," singkat Aneth membuat Nathan memanyunkan bibirnya.

"Kemana?" tanya Nathan saat Aneth nampak bersiap pergi.

"Cabut, bilang sama nyokap lo," jawab Aneth.

"Iya, kemana? Lo satu apartemen sama cowok tadi? Siapa namanya?" tanya Nathan membuat Aneth kembali duduk seperti semula.

"Defa," jawab gadis itu.

"Kalian, ada hubungan apa?" tanya Nathan.

"Teman," jawab Aneth lagi.

"Teman kok satu apartemen!?" tanya Nathan serius bahkan sambil melototkan matanya.

"Bukan urusan lo!" kesal Aneth diakhiri decakan kecil.

"Loh? Aneth mau pulang ya? Padahal tante baru aja selesai masak. Kita makan dulu yuk?" ajak Olivia membuat Aneth terdiam tak dapat menolak permintaan wanita itu.

"Enak?" tanya Nathan memastikan.

Aneth mengangguk kembali memasukkan sesendok nasi kemulutnya.

"Makasih, makanannya." Ucap Aneth sesaat setelah menyelesaikan makannya.

"Sama-sama, sayang. Kalau mau main, langsung kesini aja ya. Tante nggak ada teman, Nathan suka keluyuran." Olivia terkekeh membuat Aneth tersenyum.

"Sekalian ajak ibu kamu, tante juga pengen kenal," tambah Olivia.

Seketika senyuman Aneth luntur. Ia menatap Nathan begitu pun sebaliknya.

"Mama, udah nggak ada..." ucap Aneth pelan.

Olivia terdiam, dengan segera ia bangkit dari duduknya kemudian memeluk Aneth yang sudah menundukkan wajah.

"Maafin tante ya, tante nggak tau. Maaf..."

"Kalau kamu mau, kamu bisa panggil tante, mama. Tante nggak keberatan sama sekali," tutur Olivia mengusap pucuk kepala Aneth.

Terasa hangat, pikir Aneth yang memang sudah lama tak mendapatkan perlakuan manis dari seorang ibu.

"Duh, jadi pengen dipeluk juga," Nathan sudah merentangkan tangan namun langsung mendapat cubitan kecil dari Olivia.

"Oke, sayang?" tanya Olivia memastikan sembari menangkup lembut wajah Aneth.

Kepala gadis itu megangguk, membuat Nathan tersenyum tulus memandanginya dari samping.

Beberapa saat kemudian, mobil Aneth pun pergi meninggalkan kawasan rumah Nathan. Tak semata-mata membiarkan pergi, Nathan justru mengikuti dengan motornya hingga Aneth berhenti didepan gedung apartemen mewah.

"Heh!" kaget Aneth mengetahui Nathan berdiri diluar mobil.

"Gue pengen tau!" ucap Nathan saat Aneth turun dari mobil.

"Terserah," balas Aneth memimpin jalan memasuki lift hingga mereka tiba di lantai tiga gedung.

Aneth memencet sandi kamar milik Defa dan hal itu semakin membuat Nathan kesal, seberapa dekatnya mereka.

"Def," panggil Aneth membuat Defa yang tengah bermain game menoleh.

"Eh, balik juga lo. Tuh ada pizza, nyokap gue baru aja pergi, kesini cuma mau ngecek kamar." Defa terkekeh namun pandangannya tiba-tiba tertuju pada Nathan yang nampak serius memperhatikan seisi kamar.

Cold Girl ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang