Law Of the Jungle ( Eunha Jungkook ) ✓

She or We

HAPPY READING ^_^

Satu pagi yang cerah kembali menyambut anggota suku Byungman setelah cuaca buruk yang membuat mereka terisolir dan mengharuskan menunda perjalanan. Awalnya suku Byungman akan berangkat setelah diskusi mereka saat itu tapi tanpa di duga keesokan harinya turun hujan yang sangat lebat, mereka pun harus mengurungkan niat untuk memasuki hutan karena medan jalan yang pasti lebih berbahaya. Ditambah Jungkook yang sedang terluka membuat mereka harus menimbang-nimbang keselamatan seluruh anggota lainnya.

Selama mereka terisolir, mereka juga tidak bisa mendapatkan makanan apapun. Maka dari itu sudah lebih dari 60 jam anggota suku Byungman tidak makan dengan layak. Jadi bisa dibayangkan bagaimana tubuh anggota suku Byungman saat ini ?? Bagi mereka hanya untuk sekedar berdiri saja bahkan rasanya sudah sangat susah tapi mereka harus tetap melanjutkan perjalanan untuk menyelesaikan misi kedua dan ketiga.

Para anggota saat ini sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing, begitu juga seorang gadis mungil yang tengah mondar-mandir sedari tadi. Eunha terus bergerak kesana-kemari, mulai dari mengemasi beberapa peralatan pribadi miliknya sampai membantu anggota yang lain.

Dan sekarang kaki sibuknya justru terhenti akibat hadangan seorang pria tinggi , tampan dan dengan gigi kelinci yang menjadi ciri khasnya. Eunha yang bingung hanya bisa diam mematung sementara Jungkook dengan ekspresi datarnya segera berjongkok di hadapan gadis mungil itu.

Sedari tadi mata Jungkook di buat resah dengan tali sepatu Eunha yang tidak terikat dengan benar dan yang membuat Jungkook semakin kesal adalah Eunha justru tidak menyadari itu dan terus berjalan kesana kemari.

Lengkungan senyum manis sontak mengembang di kedua sudut bibir Eunha saat jari jemari Jungkook dengan telaten mengikat tali sepatu miliknya. Baru kali ini dia tersipu akibat perlakuan manis dari Jungkook, Yah meskipun Jungkook selalu memperlakukan dirinya seperti seorang putri.

Setelah beberapa saat manik mata Eunha kembali mengikuti pergerakan Jungkook yang kini tengah berdiri. Tinggi Jungkook yang berbeda jauh dengannya membuat Eunha harus sedikit mendongak, tapi meski begitu senyuman manis tetap tepatri jelas di bibir Cherry miliknya.

Tubuh Eunha sedikit tersentak saat Jungkook tiba-tiba memegang kedua pundaknya dan memajukan wajahnya untuk mendekat. Dengan debaran jantung yang kembali berpacu lebih cepat Eunha mencoba menelan salivanya dalam kegugupan yang luar biasa. Melihat wajah serius Jungkook saat ini membuat pikiran Eunha sudah melancong jauh kemana-mana.

"A-ada a-apa ??" Tanya Eunha ditengah kegugupannya, tapi bukannya menjawab pandangan Jungkook justru beralih ke arah bibir Cherry miliknya dan itu semakin membuat Eunha gugup bukan main. Eunha pun sontak mengatupkan bibirnya rapat-rapat untuk mencegah hal-hal yang tidak dia inginkan. Tau sendiri kan bagaimana gilanya seorang Jeon Jungkook, selain itu sekarang mereka tengah di awasi dengan puluhan kamera. Bisa habis riwayat Eunha jika hal itu sampai terekam kamera.

Sudut bibir Jungkook sedikit terangkat melihat bagaimana gugupnya Eunha sampai langsung mengatupkan bibirnya rapat-rapat. Pikiran gadis itu pasti sudah melayang kemana-mana, jika begini ini adalah senjata terbesar bagi Jungkook untuk terus menggoda gadis mungilnya.

Pandangan Jungkook kembali teralih dari bibir Cherry Eunha untuk menatap lekat bola mata hitam milik Eunha. Sungguh pesona Eunha memang tidak ada habisnya tapi menurut Jungkook yang paling menarik perhatian adalah mata bulat nan cantik itu. Siapapun akan iri dengan bentuk indah mata Eunha.

Mata Eunha sontak ikut memejam erat ketika pandangan mereka bertemu, melihat pandangan tajam dari Jungkook membuat tubuh Eunha seketika menegang sempurna.

Tubuh Eunha kembali tersentak kecil saat merasakan sebuah benda bertengger di atas kepalanya. Dengan perlahan Eunha pun mencoba untuk membuka matanya. Dia bisa melihat Jungkook yang tengah mengatur besar topi yang baru saja Jungkook kenakan di atas kepalanya. Sontak Eunha langsung menghela nafas dan meruntuki dirinya sendiri yang sudah berpikir terlalu jauh.