prolog

5.7K 391 0
                                    

"Selamat ulang tahun, adik kecilnya abang!"

Sebuah teriakan khas milik kakakku—Fajar Alfian, menggelegar di seluruh pojok kamar. Sosoknya yang berdiri di depanku sembari membawa kue dengan lilin berangka tujuh belas tahun itu tampak tersenyum lebar memamerkan giginya.

"Ini jam dua belas kak!" ujarku sambil mengucek mata. "Lagian tumben kakak gak di Ciumbrella?"

Kak Fajar memutar bolanya malas, "cepet tiup! Kakak pegel tau."

Aku segera meniup lilin yang mulai meleleh. Kak Fajar menaruh kue nya di meja belajar sebelah tempat tidurku, lalu memelukku dengan erat.

"Kasian banget adik gue, sweet seventeen malah gaada ayah bunda di rumah," ujarnya sedih masih sambil memelukku. Kebetulan ayah sama bunda emang lagi ada acara keluar kota, dan aku udah hopeless aja bakal rayain sweet seventeen sama kucing di rumah. "Mau kado apa sayang nya kakak?"

Aku lumayan berpikir keras. Sebetulnya meminta hp baru pada ka Fajar juga tidak buruk, lagipula dia kan suka dapat banyak bonus dari hasil pertandingannya, hehe. Tapi tentunya aku tidak sejahat itu, aku hanya menagih janji yang pernah di ucapkan olehnya saat aku ulang tahun yang ke lima belas, dua tahun lalu.

"Inget janji kakak ke aku ga?"

"Apa? Kakak lupa."

Aku tersenyum senang, lalu menunjukkan sesuatu yang tertera di layar hp ku. Foto seorang Liliyana Natsir terpampang disana.

"MAU KETEMU DIA!"

🏸

Hayy Tayooo!
Berjumpa lg dgn saia, namun kali ini bukan koriya ya gays castnya, h3h3he

Tadinya mau aplod yg Ginting, cuma yang ini dulu deh wkwk

Enjoy!

Mind ; Rian ArdiantoWhere stories live. Discover now