"Kenapa sih El kok senyum-senyum sendiri?"tanya mama sambil menatapku curiga.
"Apa sih mah?? Siapa yg senyum-senyum" selakku dengan wajah yg sedikit memerah.
"Itu buktinya mukanya ampe merah gitu"goda mama dengan senyuman yg tak perna lepas dari wajah cantiknya.
"Lagi jatuh cinta ya El?? "Sambung mama lagi.
"Jatuh cinta?? "Ucapku sambil berusaha mencerna pertanyaan mama.
"Udah-udah jangan dipikirin! mama cuman bercanda"relai mama lalu mulai membersihkan kamar gua yg super berantakan ini.
Sepertinya sekarang Rafael udah jatuh cintah mah. Batiku sambil terus memperhatikan garak gerik mama yg membersihka kamarnya.
••••••••••••••••••••
Dika POV.....
Entah sudah berapa lama aku terkurung disini tapi belum juga ada tantada-tanda klu ibu akan membebaskanku.
Aku hanya terus memandangi pintu kamarmandi yg masih setia tertutup rapat,bahka setelah pagi menjelang siang pintu itu tak kunjung terbuka.
Padahal perutku sudah sangat lapar ditambah lagi rasa pusing dikepalaku membuat tubuhku semakin lemah.
"Kenapa hidupku harus seperti ini"gumangku lirih disertai dengan air mataku yg kembali menetes.
Untuk beberapa saat aku hanya terus menangis meratapi nasib burukku yg tak kunjung menemuka titik terang.
"Kenapa hiks"
"Kenapa"
"Hiks .....hiks... "
Suara tangisanku semakin menjadi-jadi saat mengingat semua perlakuan keluarga ini padaku.
"Kenapa kau berisik sekali ha?? "Bentak ibu yg tiba-tiba membuka pintuh.
"Ibu aku ingin keluar dari sini hiks"mohonku kepada ibu yg menatapku marah.
"Baik lah tapi aku tak akan memberimu makanan hari ini"lalu memberiku sela untuk keluar.
"Ta... Tapi bu Dika sangat lapar"ucapku sambil memelas di depan ibu.
"Tadi kau dengar kan tak ada makanan untukmu... Masih mending aku mau mengekuarkan mu dari sini"jelas ibu dengan nada sinisnya.
"Jika... Kau sangat lapar kau bisa minum air saja....itu mudah kan? "Sambung ibu lalu meninggalkanku diambang pintuh kamar mandi.
Dengan kepala tertunduk aku berjalan menuju kekamarku, namu tak sengaja aku menabrak Riana sehingga jus jeruk yg ada di tangannya mengotori pakaiannya.
"Dika kenapasih lo selalu aja buat masalah" bentak Riana lalu menyiramku dengan jus jeruk yg masih tersisah didalam gelas.
"Aku... Tak sengaja maafkan aku.. "Ucapku sambil menundukkan kepala.
"Ada apa ini ???" tanya ayah yg tiba-tiba berdiri didepan pintuh.
"Lihat yah anak tak tau diri ini menumpahkan jus jeruk kebajuku.. "Adu Riaka kepada Ayah.
"Tapi Dika tidak sengaja yah"belaku kepada ayah.
"Sengaja ataupun tidak kau harus tetap meminta maaf kepada Riana"jelas ayah kepadaku dengan tatapan dinginnya.
Riana yg melihat itu terus saja memandangku dengan senyuman mengejek.
"Kau dengar kan kenapa kau belum meminta maaf padaku" kata Riana lalu menghampiri ayah.
"Maafkan aku Riana"mau tak mau aku harus meminta maaf padanya karna itu adalah perintah ayah.
"Yasudah kembalilah kekamarmu" perintah ayah kepadaku.
"Dan Riana ini untuk mu jangan cemberut lagi ayah gak suka!! "Sambung ayah lalu menyodorkan sesuatu yg sejak tadi ia pegang.
Seketika Riana langsung memeluk ayah lalu mecium pipi kiri ayah. Aku yg melihat itu hanya menatap mereka dengan pandangan miris.
Jangankan membelikanku hadia memeluku saja ayah tak perna melakukannya, batinku lalu meninggalkan mereka berduan dengan perasaan sedih dak kecewa.
==========================
Jangan lupa vote dan komen
Sabtu/17/November/2018
YOU ARE READING
Why?!
RomanceHanya ada kegelapan dan kehampaan dilingkaran kehidupan ini tak ada cela maupun jendela yang dapat memberiku cahaya walau setitik ...... Aku berharap suatu saat nanti ada seseorang yang bersedia menjadi jendela bagiku agar aku tak merasakan kegelapa...
