Lush | 03. Crazy

274K 9.7K 337
                                    

Setelah mendapatkan Liora dengan cara gilanya, Alex menghentikan aktifitasnya saat mendengar Troy mengetuk pintu kamarnya. Ia segera bangkit dari sisi Liora yang ter-lihat sangat menyesal dan terpaksa karena melepas hal yang sangat berharga darinya.

"Tuan Sam menunggu anda di bawah, Tuan." Troy membuat Alex menarik napasnya. Ia memang pria kasar dan terkenal brengsek. Namun, anti bagi Alex untuk melawan orang tua yang sudah mati-matian membesarkannya.

Sam melihat wajah Alex dengan tajam, ia bisa melihat dengan jelas apa yang baru saja dilakukan anaknya itu. Bulir keringat dari tubuhnya serta rokok yang menggantung di bibirnya membuat Sam frustasi.

"Ada apa ayah? Tumben kemari?" Alex menghisap rokoknya dengan kuat lalu meletakkan di atas asbak yang tampak mengkilat di atas meja.

"Kapan kau akan berubah?" tanya Sam menatap wajah Alex yang langsung tersenyum kecut tanpa melihat wajah Sam.

"Aku masih muda, Ayah. Aku ingin menikmati semua ini." Alex menarik kerah kemeja yang tidak ia kancing itu lalu menatap wajah Ayahnya yang tampak sudah paruh baya.

"Aku mendapatkan semua ini tidak mudah, Aku membangun kota kecil ini hingga sebesar ini jadi kenapa aku harus mengisi hariku dengan sesuatu hal yang tidak penting?"

Sam berusaha mengingatkan Alex, ia tahu semua yang anaknya dapatkan adalah hasil usahanya sendiri, namun ia takut jika terus membiarkan Alex yang tampak semakin liar dan gila itu.

"Aku hanya menggunakan sendiri dan beberapa teman wanita, Ayah. Lagipula dosisnya tidak tinggi. Hanya untuk bersenang-senang."

Sam menarik napasnya, ia tidak menyangka kenapa anaknya bertingkah seperti dirinya di saat muda dulu, bahkan Alex jauh lebih brengsek dibanding Sam yang terdahulu.

"Itu bisa merusakmu Alex, aku harap kau segera meng-hentikannya. Sungguh!" Sam bangkit dari tempatnya dan melihat rumah mewah Alex. Sukses, tapi hal itu membuat-nya sulit untuk mengatasi Alex.

"Aku pulang dulu, Ibumu sudah menunggu di bandara." Sam melirik sedikit wajah santai Alex lalu berjalan dengan cepat ke arah luar.

"Katakan pada ibu kalau aku mencintainya." Alex ber-teriak ke arah Sam yang tidak memperdulikannya.

***

Liora menarik selimutnya dengan erat sambil sedikit membuka matanya perlahan. Ia melihat sudut ruangan dan merasakan sakit di area kewanitaannya.

"Shhhssss, sa-kitt." Liora mendesis memindahkan posisi kakinya hingga menelan saliva berulang-ulang demi mena-han sakit yang tidak biasa itu.

"Kau sudah bangun?" Alex menyapa dengan wajah dingin ke arah Liora yang langsung menutup matanya kembali.

Aku harus segera minta bayaranku lalu kabur dari pria brengsek ini. Bodoh memang gadis sepertiku, tapi aku harus bagaimana? Aku kelaparan.

Liora membatin sambil menutup matanya dan mengigit bibirnya yang merah dan bengkak.

Alex melihat Liora yang masih memejamkan matanya, Lalu merasakan hasrat tidak biasa saat bersama Liora.

"ALEX!" Liora membulatkan matanya sekaligus ber-teriak saat merasakan pria itu aktif atas dirinya yang sangat lemah dan tidak berdaya.

"Aku belum puas denganmu, Aku sudah bilang kan sampai aku bosan!" Liora berusaha protes terhadap tindakan Alex namun pria bastard itu tidak perduli, ia hanya memikirkan dirinya sendiri dan kasar seperti biasanya.

***

"Sudah aku bilang, beri dia makan!"

Hanya dokter itu yang bisa memarahi Alex. Karena bagaimanapun tindakan Alex sudah di luar batas, ini bukan pertama kalinya ia membuat seorang wanita pingsan karena tidak diberi asupan energi.

"Dia perawan, berbeda dengan yang lainnya." Mata dokter pria itu mendelik ke arahnya lalu menarik napas dengan dalam.

"Aku tidak tahu." sanggah Alex sebelum Dokter yang bernama David itu memarahinya kembali.

"Beri dia vitamin ini setelah bangun nanti." David memberikan sebotol Vitamin pada Alex yang langsung menangkapnya.

"Aku pulang."

Alex segera mengangguk mendengar ucapan pamit dari dokter itu lalu menatap wajah tenang Liora yang terpejam di atas ranjangnya. Lalu, ia keluar dari kamar lalu mencari seseorang yang bisa ia perintah.

"Bersihkan dia dan pakaikan pakaian yang bagus, kalau dia sudah bangun antarkan makanan." Alex memberi perintah pada seorang wanita umur sekitar 30 tahun itu dengan santai.

"Baik Tuan." Wanita itu dengan cepat masuk ke kamar dan melakukan hal sesuai perintah Alex.

Alex masuk ke dalam kamar lainnya untuk mebersihkan diri sejenak, ia memakai kemejanya lengkap dengan setelan jas lalu pergi keluar dari rumah sejenak.

"Jaga wanitaku dengan baik, jangan sampai terjadi apapun padanya." perintah Alex pada bodyguard-nya yang selalu berjaga di rumah, lalu pergi masuk kedalam mobil dan menghilang dari sana bersama supir.


When love MeetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang