Lust | 01 . Are you Kidding me?

265K 11.2K 383
                                    

Liora menatap tajam wajah pria asing yang bahkan tidak ia kenal dan beraninya mengatakan kalimat segila itu? Seumur hidup dia bahkan tidak pernah pacaran dan seka-rang pria didepannya ini meminta sesuatu yang ia jaga sejak dulu.

"Are you kidding me?"

Ucapan itu terlontar untuk Alex yang menatapnya dengan senyuman iblis. Tampan tapi sangat brengsek! Itulah bagian yang terlintas di otak Liora.

"Itu cara kerjaku Liora, Aku puas kau juga puas. Cukup impas."Ucapan Alex terdengar dingin dan langsung ke inti pembicaraan. Ia tidak suka bertele-tele dan tidak suka ditolak.

"Lebih baik aku mati kelaparan dari pada harus melakukan hal gila denganmu!"Liora memutar tubuhnya dan berjalan keluar untuk menolak mentah-mentah permintaan pria yang sedang dilanda nafsu bejat itu.

Semakin menarik.Batin Alex merasa semakin penasaran dan ia menjadi sedikit tertarik untuk mengusiknya sedikit lagi.

"Awasi dan buat dia kembali kesini sendiri!"Alex memerintah seseorang untuk mengikuti Liora dalam diam di tengah hujan yang cukup deras itu.

---When Love Meets---

"Ah... Dingin sekali."

Liora memeluk erat tubuhnya sendiri yang basahkuyup, rasanya sangat dingin dan ingin membeku saat itu juga. Ia terus berjalan melewati taman besar itu hanya untuk sampai di gerbang rumah Alex. Beruntung karena sekarang rasa laparnya sedikit teratasi, sekarang Liora harus berpikir untuk mencari tempat tinggal dan bekerja untuk memenuhi kehidupannya.

Ia berteduh disudut bangunan tua hanya untuk me-nunggu hujan reda sambil mencari kehangatan sejenak di dalam sana. Ia mengacak rambutnya yang basah lalu terlintas ucapan Alex yang tertuju padanya tadi.

"Ah!! Tidak, aku tidak boleh melakukan itu sekalipun aku butuh uang."Liora mengontrol pikiran kotornya untuk menerima tawaran pria gila itu sambil melihat hujan yang tampakmulai reda.

"Semakin malam,mungkin aku bisa istirahat di sini dulu."Liora melihat keadaan sepi disana dan membuka kemeja yang masih melekat di tubuhnya. Ia memeras kemejanya hingga sedikit mengering lalu kembali memakainya.

Setidaknya ini tidak terlalu basah.Batin Liora, lalu melihat keadaan luar untuk melepas celananya dan melakukan hal yang sama pada pakaiannya.

"Kenapa disini nasibku sial sekali, tidak seperti yang dikatakan orang."Liora menarik kardus bekas yang tampak tidak baik dan sedikit usang untuk merebahkan tubuhnya sejenak hingga tertidur disana.

Troy masuk ke dalam rumah Alex yang baru saja selesai bercinta dengan wanita di kamarnya sejak kepergian Liora tadi. Ia menceritakan apa yang ia lihat terhadap Liora sepeninggal dari rumah Alex.

"Biarkan saja, dia akan kembali kesini. Terus awasi!" Alex mengambil jarum suntik yang tampak sudah berisi cairan disudut lemari yang iakunci dengan baik.

"Kemari!"perintah Alex pada gadis yang tampak patuh dan takut terhadapnya. Alex menarik lengan gadis itu dan melihatnya sejenak lalu menyuntikkan cairan itu pada wanita yang baru saja menjadi teman kencan semalamnya.

"Kau bisa ambil uangmu pada pegawaiku dan janganmuncul lagi di hadapanku."Alex menatap tajam wajah wanita itu, ia mengangguk kecil tanda mengerti dan mera-sakan bekas suntikan yang ngilu di lengannya.

"Keluar!"

Mendengar itu, wanita yang berdiri di depannya langsung keluar dan melakukan apa yang diperintahkan Alex padanya.

---When Love Meets---

Keesokan harinya...

Liora kembali mencoba untuk mencari pekerjaan yang mau membayarnya perhari, karena saat ini perutnyamulai terasa kosong kembali. Kerongkongannya kering dan tubuhnya terasa lengket. Itu sangat tidak baik baginya saat ini

"Maaf Nona, anda tidak akanmendapatkan pekerjaan seperti itu."Pemilik toko langsung menolaknya saat ia melamar pekerjaan di tiap sudut bangunan itu.

Aku harus bagaimana?Batin Liora.

Sekarang ia merasamual karena perutnya terasa sangat kosong. Liora duduk disudut bangunan sambil melihat ke berbagai tempat yang tampak padat.

Apa aku harus terima tawaran pria brengsek itu? Satu kali untuk mendapatkan uang, setelah itu aku bisa kabur.

Batinnya lagi. Terdengar mengada-ada, meskipun di saat masa sulitnya seperti ini. Hanya itu jalan satu-satunya, atau ia akan mati kelaparan dan kedinginan dimusim dingin ini.

Atau aku mencopet saja?

Batin Liora terdengar semakin gila, tangannya meremas rambutnya yang tampakmulai kacau.

Aku bahkan tidak sanggup berjalan, bagaimana bisa aku lari?

Liora bangkit dari tempatnya, kepalanya seakan berputar,mual, dan lemah semua menjadi satu menumpuk di dalam dirinya.

Brukkk!!

Gadis itu tidak kuat untuk menopang tubuhnya, ia jatuh pingsan di pinggir bangunan itu dalam seketika.

Troy, Pria yang diberi perintah Alex langsung menelpon bossnya untuk memberi kabar itu. "Bawa dia kemari!"perintah Alex dingin sambil tersenyum dengan senang karena usahanya berhasil.

Tak lama, Troy datang dengan membawa Liora yang masih tidak sadarkan diri, seorang dokter sudah menunggu untuk memeriksa gadis malang itu.

Alex menatapnya dengan tajam dan menunggu hasil pemeriksaan dari dokter.

"Dia demam dan kehabisan energi."kata dokter itu.

Alex mendekati Liora saat mendengar ucapan dokter lalu mengangguk tanda mengerti.

"Aku pulang dulu."

Alex mengangguk pelan tanpa mengucapkan sepatah katapun pada dokter yang selalu ia bayar mahal untuk keperluan mendadak seperti ini.

"Dasar bodoh!"caci Alex lalu mengusap wajah Lioradengan punggung jemari telunjuknya.

Sekitar beberapa jam kemudian Liora tersadar dari kelelahannya. "Sudah bangun, Honey?"sapa Alex mendekati Liora yang langsung menarik selimutnya.

"Kenapa aku bisa disini?"Liora melihat kamar besar dengan fasilitas lengkap itu.

"Harusnya kau ucapkan terimakasih karenaaku sudah menolongmu."Alex meletakkan segelas air putih di sudut lemari ranjangnya sambil berusaha menyentuh wajah Liora.

"Jangan sentuh!"Liora menepis tangan kekar itu sambil menatap tidak suka ke arahnya.

Lioramulai merasakan lapar yang luar biasa di perutnya, haus dan sangat lemas.

"Kenapa? Lapar?"Alex seperti bisa membaca pikiran gadis itu dalam sekejap, hanya dengan melihat perubahan wajahnya.

Liora berusaha turun dari ranjang, Namun usahanya sia-sia rasanya masih sangat lemah dan tidak berdaya.

"Aku ingin melakukan negoisiasi denganmu kembali, Liora."Alex duduk di hadapan Liora sambil tersenyum kecut. Liora membalas tatapan Alex dengan tajam, ia mengatur napas sambil menelan saliva berulang-ulang hanya untuk menghilangkan dahaganya.

"Aku akan memberikanmu apapun jika kau mau men-jadi wanitaku."ucap Alex dengan senyuman tipisnya.

Liora memegang dadanya yang terasa sesak dan sekali menutup matanya sejenak.

Hanya satu kali, Kau bisa kabur setelah itu Liora.Batin Liora menguatkan hatinya untuk terpaksa menjual apa yang selalu ia jaga.

"Kapan kau akan memberikan itu?"tanyaLiora akhirnya.

Alex tersenyum menang mendengar kalimat persetu-juan itu. "Setelahnya, aku akan memberikan apapun untuk-mu."

"Baiklah."Liora terpaksa, ia butuh makan dan uang di kota yang jelas acuh terhadap dirinya. Hanya itu yang ia punya sekarang.

"Bagus!"Alex bangkit dari tempatnya dan menjauhi Liora sejenak untuk membuka pintu kamar.

"Bawakan makanan dan rapikan dia dalam satu jam!"Alex memerintah pada pelayan wanitanya yang sudah menanti sejak tadi. Setelah itu, ia berjalan dengan menang menuju kamarnya untuk menunggu Liora datang padanya sebentar lagi.

When love MeetsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang