Part 23 - Menuju Perang Terakhirnya Denganku

426 26 0
                                    


Rekaman itu telah selesai diputar. Semua kata demi kata terdengar sangat jelas. Tentu Rei sangat mengenali suara orang-orang yang baru saja didengarnya. Itu adalah suara beberapa anak buah Mr.J yang juga bekerja padanya. Rei menatap Ararya dengan tatapan kosong. Jujur saja ia masih merasa terkejut dan Rei berusaha semaksimal mungkin untuk menutupi dari seseorang yang ada di hadapannya. Sedang Ararya masih duduk menatap Rei dalam diam. Ia tentu tahu apa yang dipikirkan oleh Rei dan memahami gejolak yang memenuhi pikirannya. Tentu menyakitkan jika mendengarkan sendiri bagaimana ia telah dikhianati oleh orang yang begitu dihormati dan dipercayainya. Ararya yakin ada suatu kejadian yang mengakibatkan Rei sangat setia pada Mr.J.

"Jadi... kau sudah siap memberitahuku tentang keputusanmu?"

"Apapun yang kulakukan untuk kalian juga tetap membuatku meringkuk dalam jeruji besi."

"Oh tentu! Kau tak bisa menghindari yang satu itu! Tapi yang harus kau tau. Aku bisa memberikan jaminan jika masa hukumanmu tak akan selama bos tuamu itu."

"Apa yang membuatmu memilih aku untuk sebuah penawaran ini padahal kau tau sendiri aku kaki tangan utama dari Mr.J?"

"Aku tau bahwa dia banyak menipu dan memberi banyak jaminan palsu untukmu. Dan yang terpenting Pak tua itu terlalu menyiakan bakatmu."

"Kau berkata seolah kau mengetahuiku."

"Kau harusnya tau jika mengorek informasi seseorang, mencari tahu mengenai latar belakang orang itu bukanlah suatu hal yang mustahil untukku. Aku sudah bertahun-tahun ada dalam bidang ini. Kau terlalu bertele-tele. Semakin lama kau memberi keputusan, semakin besar pula kemungkinan aku tak mampu memberikan jaminan itu padamu."

"..."

"Kau terlalu membuang waktuku. Cepatlah sebelum mereka menemukanmu terlebih dahulu!"

"Ok! Ok! Aku ikuti apa mau kalian! Puas kau!"

Dan setelah mendengar kata itu, Ararya tersenyum puas. Ia begitu mensyukuri banyaknya bantuan yang akan mempermudahnya menyelesaikan masalah ini. Ararya tahu jika ia memang harus turun tangan sendiri karena sangat jelas Mr.J menaruh dendam padanya yang entah karena apa.

Tepatkah jika ia menamai ini dendam? Ararya pikir itu sudah tepat. Bagaimana tidak? Semua kejadian yang terjadi belakangan ini memang merujuk pada fakta tentang pelakunya.

"Selamat datang direncanaku." Ararya menepuk pelan bahu Rei sebelum meninggalkan pria itu seorang diri dalam ruangan tersebut.

...

"Kau yakin dia benar-benar memihak pada kita? Mereka benar-benar membuat kita harus memutar otak untuk rencana cadangan!" ujar Hastanta pada Ararya yang masih berkutat dengan laptopnya.

"Yakin. Aku melihatnya sendiri bagaimana tatapan terlukanya dan bagaimana emosi itu perlahan mulai menguasainya."

"Dia pasti merasa begitu terkhianati."

"Ya... bodohnya dia tak mampu menyadari jika melakukan kesalahan pada tipikal orang seperti Mr.J juga bisa mengakibatkan kehancurannya sendiri. Pak Tua itu benar-benar tak mampu menghargai setiap orang yang berada di bawahnya. Banyak orang berbakat di sekitarnya namun ia menganggap mereka layaknya sebuah barang. Jika dia tak lagi membutuhkannya dan dirasa tak ada guna, dia akan membuangnya begitu saja."

"Bagaimana kau bisa tahu jika si Tua itu menyiakan bakat Rei?"

"Sejak kejadian penculikan Athar. Dia lah dalang dari kejadian itu."

"Gila!"

...

Kejadian yang terjadi selama masa penangkapan Mr.J membuat pening kepala Ararya. Secara tidak langsung, pria itu ingin mencelakai dirinya. Walau berujung salah sasaran. Tetapi orang-orang yang ada di sekeliling Ararya pun menerima dampaknya juga. Terlebih karena Athar jadi ikut terlibat. Ya... lagi-lagi ini berawal dari kejadian salah sasaran itu. Padahal sudah bertahun-tahun Ararya sukses menyembunyikan identitas Athar.

SECRET AGENTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang