Part 27

5.2K 588 184
                                    


"Apakah ini awal kehidupanku?"


Irene memasuki apartemen Luhan di mana apartemen ini cukup luas jika ditinggali berdua. Luhan menggeret kopernya dan menaruhnya di sebuah kamar lain. Irene hanya duduk di atas sofa masih dengan pandangan kosongnya. Ia mengusap perutnya beberapa kali dan air matanya masih turun seperti tidak mau berhenti.

Luhan menatap perempuan itu, kemudian berjalan mendekat pada Irene dan berjongkok di depannya. Ia menggenggam jemari Irene dan mencium punggung tangan Irene dengan sayang. Ia sudah berjanji bahwa ia akan membuat tawa Irene kembali mereka dan Luhan akan melakukannya. Ia berjanji tidak akan menjadi pria bajingan seperti Sehun dan ia berjanji akan menemani Irene dan bahkan menerima anak Irene menjadi anaknya juga. Ya, Luhan seserius itu dalam berhubungan dengan Irene. Baginya perempuan ini masih sama, masih membuatnya berdebar. Masih membuatnya jatuh Cinta dan masih luar biasa cantiknya.

"Kau harus makan. Mau makan apa, Rene? Biar aku pesankan," ucap Luhan menawarkan namun Irene menggeleng lesu masih dengan hati hancur dan semangat hidup yang bahkan sudah hilang.

"Rene..."

"Aku ingin sendiri, Luhan."

Luhan menghela napasnya dan akhirnya mengalah, ia berdiri dan membawa Irene menuju kamar yang sudah ia siapkan untuk perempuan itu. "Jika kau butuh sesuatu, aku di kamar sebelah. Tapi, Rene... Aku mohon... Perhatikan kesehatanmu." Irene mengangguk dan kemudian Luhan mengecup kening perempuan itu. Namun ketika Luhan ingin mencium bibir Irene, perempuan itu langsung memalingkan wajahnya. Ia belum siap dengan perlakukan Luhan. Semua masih belum bisa ia cerna dengan baik.

Ia masih syok menemukan suaminya berselingkuh dengan mantan istrinya sendiri. Ya Tuhan, mengingat sikap Sehun di rumah sakit, ingin rasanya Irene gantung diri sekarang. Namun ia tahu itu perbuatan bodoh dan dengan bunuh diri ia tidak bisa menyelesaikan masalah yang ada.

Luhan pun membuang napasnya dan keluar dari kamar itu, membiarkan Irene sendiri untuk memenangkan perasaan dan pikirannya.

Irene terduduk di atas ranjang kemudian mulai menangis lagi sambil memegangi dadanya yang sakit. Ia bahkan memukul dadanya berkali-kali karena merasa dadanya sesak oleh rasa sakit. Ia masih tidak menyangka Sehun bisa berbuat seperti itu. Bahkan jika Sehun meminta cerai dengan Irene karena alasan masih mencintai Yoona, mungkin Irene akan merelakannya. Lebih baik mereka berpisah secara langsung dan nyata, dari pada Sehun dengan kejamnya membagi cintanya untuk Irene dan Yoona. Bukannya Irene egois, namun sebagai istri ia ingin menuntut seluruh perasaan Sehun untuknya, bukan untuk wanita lain. Namun Sehun nyatanya tidak bisa melakukannya. Bahkan ketika Irene hamil pun, pria itu masih tega melakukannya. Melakukan perbuatan kejinya.

Irene bahkan tidak bisa membayangkan, hal apa saja yang sudah Sehun lakukan bersama Yoona. Apa mereka berciuman? Tidur di satu ranjang? Atau...

"ARRGGGHHHHHHHH!!!!" teriak Irene kemudian membanting seluruh barang yang ada di kamar itu.

PRANK

PRANK

PRANK

Terdengar pecahan kaca dari kamar Irene membuat Luhan langsung lari dan membuka pintu tersebut dan menemukan Irene yang sedang mengamuk dan melempar semua barang ke sembarang arah. Luhan langsung mendekap tubuh Irene dan menahan  tangan perempuan itu untuk membuangi barang lagi.

"LEPASKAN AKU!!! AAAAARRGGGHHHHHH!!!"

"Irene... Tolong..."

"LEPASKAN AKU, LEPASKAN!!!"

Luhan merasa tubuh Irene lunglai dan Luhan menyadari bahwa perempuan itu pingsan. Luhan pun menggendongnya dan menaruhnya di atas ranjang. Luhan mengusap pipi Irene dan kemudian menelepon dokter untuk memeriksa kondisi perempuan itu.

• Only You | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang