Part 26

4.8K 576 195
                                    

Play mulmed 😙

💔💔💔

Seminggu, waktu yang ditentukan. Namun terasa lama saat dijalani. Tidak, semua berjalan dengan baik. Aman, lancar dan pria itu masih aman bermain di belakang bersama wanitanya.

Seperti malam itu, ketika ia pulang dari kantornya, bukan lagi wanita hamil itu yang menjadi prioritasnya. Melainkan wanita lain yang sedang menunggunya di rumah sakit. Ia tidak tahu, sejak kapan ia merasa nyaman. Namun, bertemu setiap hari dengan seseorang di masa lalunya membuatnya menyadari sesuatu, jika wanita cantik itu selalu mempesonanya dengan cara yang berbeda dari istrinya.

Yang ia temukan dalam diri Yoona, tidak pernah ia temukan dalam diri Irene. Dan sebaliknya. Jujur, mereka memiliki daya tarik yang berbeda.

Dan ia merasa, seminggu semuanya akan baik-baik saja. Mengingat ini sudah dua hari sejak pikiran gilanya itu muncul. Dan sejak hari itu, Irene tidak pernah curiga mengenai apa pun. Ia tahu, ia ada dalam zona amannya.

Ia akan baik-baik saja selama seminggu ke depan. Dan setelah semuanya berakhir, ia akan kembali lagi pada Irene dan Yoona akan hilang dari kehidupannya. Yang jelas, ia harus bertahan sedikit lagi.

Dan seperti malam ini, ia tidak pulang ke rumah, melainkan bertemu dengan Yoona di rumah sakit. Sekantung buah sudah Sehun belikan. Bahkan ia ingat, jarang sekali ia membelikan Irene buah, padahal istrinya sedang hamil dan butuh nutrisi. Betapa bejatnya suami sepertinya ini.

Sehun berjalan dengan langkah bimbang. Ia melewati lorong rumah sakit yang sama setiap malam. Bahkan, setiap langkah ketika ia hampir membuka pintu kamar itu, membuat jantungnya berdegup kencang. Ia sering membayangkan, bagaimana jika Irene menemukannya di sini, bersama Yoona. Ya Tuhan, bahkan ia tidak mampu memikirkannya.

Sekali lagi, ia membuka pintu itu. Menatap seorang wanita yang sedang berdiri di dekat jendela dan memandang ke luar. Di sana ada Yuri manajernya, dan ketika Yuri melihatnya Yuri tersenyum dan segera keluar dari kamar itu, seakan memberi waktu berdua. Sehun pun menghela napasnya dan berdehem pelan membuat perempuan itu berbalik badan dan menatapnya.

Yoona tersenyum lebar dan mau tidak mau Sehun ikut tersenyum menatap perempuan itu. Sehun mengangkat plastik buah yang ia beli pada Yoona dan perempuan itu pun mendekati Sehun dan merengkuh mesra lengan pria itu.

"Aku tadi sedang menunggumu."

"Harusnya kau tidur," kata Sehun mengusap pipi Yoona.

"Biar apa? Biar aku tidak melihatmu datang dan kau pulang begitu saja tanpa memberikan ciuman selamat malam?" protes Yoona menggembungkan pipinya.

Sehun tertawa kecil lalu meletakkan buah itu di atas nakas dan mulai mengupaskan buah apel untuk Yoona. Dan Yoona selalu berada di samping Sehun seakan tidak mau bergeser sedikit saja. Sehun juga tidak melarangnya, ia menerima semua itu.

"Aaaa..." ucap Sehun dan Yoona membuka mulutnya lalu menerima suapan Sehun untuknya.

"Manis..." Yoona tersenyum kemudian mengecup pipi Sehun cepat.

Sehun hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatannya.

Ia tersiksa secara batin harus menjalani kepura-puraan ini, namun ia tidak bisa melepaskan yoona untuk sekarang. Belum saatnya.

💔💔💔

Irene mengeratkan selimutnya untuk menyelimuti tubuhnya yang dingin. Air matanya terjatuh, entah kenapa ia merasa Sehun semakin jauh darinya. Terkadang Sehun tidak bisa dihubungi, bahkan jarang ada di rumah. Ia selalu lembur dan melewatkan sarapan bersama Irene. Jujur, Irene bingung di mana letak kesalahannya. Apa ia melakukan sesuatu yang membuat Sehun marah? Irene takut jika benar itu terjadi. Apa mungkin Sehun marah padanya karena ia terlalu cerewet saat hamil? Apa permintaan Irene terlalu berat untuk Sehun? Jika iya, maka Irene berjanji ia tidak akan meminta macam-macam lagi selama hamil. Jika bisa, Irene juga akan mencarinya sendiri agar tidak merepotkan suaminya.

• Only You | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang