Part 11

11.6K 728 183
                                    

Another Rated 18++

Adult!

Typo for life :')

***

"Ayo menikah," pipi merahnya semakin bersemu cantik membuat Sehun gemas. Ditatapnya wajah kekasihnya yang sudah menjadi miliknya itu dengan penuh cinta. Dan, Sehun semakin gemas ketika wajah merah padam itu tiba-tiba menyelinap masuk ke dalam ceruk lehernya karena malu, ketahuan melamar Sehun.

"Kau cemburu?" Sehun mengusap punggung polos itu dan turun menuju bokong Irene untuk meremasnya lembut. Irene menikmatinya dan membiarkan Sehun menjelajah tubuhnya, "kau sangat seksi ketika cemburu seperti itu," bisik Sehun sambil menghirup feromon kekasihnya yang begitu ia puja.

"Eungh ... " Irene bergerak tanpa sadar dan hal itu membuat Sehun harus menahan sesuatu di bawah sana.

"Rene ... jangan banyak gerak," ucapnya sedikit menahan napas. Irene tahu maksud pria itu. Irene pun diam dan tidak lagi bergerak sesuai titah Sehun. Ia diam di atas pangkaun Sehun sambil mencium leher prianya dengan lembut. Sehun menikmati ciuman Irene, ia mendamba dan harus Sehun akui, Irene membuatnya kacau.

Sehun mencengkram pinggul molek itu sambil menikmati bibir basah Irene di sekitar lehernya.

"Kau mau jawaban ... mmh, Rene! Ya Tuhan, hentikan, sayang!" racau Sehun ketika gadis mulai mencium sekitat dada Sehun membuat Sehun tidak kuasa menahan keinginannya untuk memasuki gadisnya lagi.

"Aku tidak suka." Irene membuka suaranya sambil menjauhkan tubuhnya dari Sehun. Entah kenapa, malam ini ia terlihat sebagai perempuan penghibur rasanya. Kenapa ia mesum begini? Dan semua itu karena ia cembur! Catat. Cemburu melihat Yoona dan kesal saat Yoona merendahkannya tadi.

"Maaf." Sehun menarik dagu Irene mendekat kemudian mengecup tepian bibir Irene lembut.

"Kenapa?"

"Sudah membawamu ke sana."

Irene menghela napasnya lalu mendaratkan kepalanya pada dada bidang Sehun. Diusapnya lembut dada bidang pria itu yang menjadi tempat ternyaman Irene berbaring.

"Aku takut kau meninggalkanku," lirih Irene membuat Sehun tersenyum. Sehun tahu, Irene sangat mencintainya hingga gadis itu memilih menyerahkan hal yang ia jaga demi mengikat Sehun dengannya. Apa Sehun salah?

"Jadi, kau melamarku?"

"Ya. Anggap saja begitu," ucap Irene kemudian mengalungkan tangannya pada Sehun. Dikecupnya lembut bibir Sehun hingga lama kelamaan, kecupan itu berubah menjadi lumatan liar dan panas. Dengan lidah keduanya yang saling mengait mencari kenikmatan masing-masing.

Sehun menjamah tubuh wanitanya. Meremas dada Irene, kiri dan kanan bergantian turun menuju titik lemahnya dan mengganggu Irene untuk kembali terangsang sepertinya. Irene menggelinjang. Tubuhnya bergetar dan dituntunnya kepala Sehun untuk terbenam pada dadanya.

Mereka menikmati semua itu tanpa paksaan. Irene merasakan kenikmatan yang tidak ada tandingannya. Sehun mampu membuatnya terbang setinggi langit menembus awan-awan.

Sekali lagi, desahan Irene terdengar di ruangan sunyi itu. Sehun memainkan tubuhnya dengan piawai dan mampu membangkitkan geloranya untuk kembali bercinta dengan Sehun. Pria seksi ini kelewat panas dan susah untuk ditolak. Irene tidak tahan dengan permainan tangan Sehun yang semakin menyentuhnya sangat dalam.

"Kita berhenti?" tanya Sehun dengan napas terengah. Mulutnya tidak berhenti mengulum benda favorit itu membuat Irene meracau, mendesah bahkan menekan kepala pria itu untuk terus melakukannya. Lebih dalam dan semakin liar.

• Only You | Hunrene ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang