Chapter Fifteen: You Look Dead And Like A Mummy, A Half Dead Mummy.

39.5K 1.4K 81
                                    

Numb.

Itulah yang aku rasakan sekarang, dan aku rasa kakiku sepertinya sebentar lagi akan patah.

Sudah tiga jam lebih aku berlatih berjalan di Catwalk menggunakan high heels, dan fyi aku lebih suka menggunakan sepatu Converseku daripada high heels ini, karena seriously, this heels are trying to kill my legs.

Apalagi Becky yang sedari tadi terus meneriakiku karena aku terlalu banyak membuat kesalahan, seandainya saja waktu itu aku memikirkan  lebih matang lagi tawaran ini mungkin aku tidak akan menerimanya, hanya karena mendengar kata Paris aku jadi langsung mengiyakan saja, stupid Bella.

“Istirahat sepuluh menit!” Becky berteriak sambil berjalan keluar dari ruangan.

Aku menghela napas lega mendengarnya dan langsung mencopot heels yang aku pakai. Baru hari pertama latihan saja sudah seperti ini, apalagi untuk hari kedepannya? dan aku baru sadar ternyata aku hanya memiliki waktu dua hari lagi sebelum Fashion Show yang sebenarnya.

Saat aku berjalan untuk mengambil air, seseorang memanggil namaku, “Bella!” Dengan aksen Prancis yang kental, namaku jadi terdengar agak aneh saat Aimee memanggilku.

“Hei, Aimee.” Aku menyodorkan gelas lain ke arah Aimee yang langsung di terimanya. “Merci.” Aku hanya mengangguk dan tersenyum.

“Bagaimana latihan pertamamu? Menyenangkan?” aku menatapnya dengan datar sebelum membalas, “Sangat. Terima kasih.” Ucapku dengan senyum paksa, membuat Aimee tertawa.

Senang bisa membuat orang tertawa. Note sarcasm.

Aimee tau dengan pasti karena selama latihan aku selalu menggerutu kepadanya karena banyak hal yang tidak aku mengerti atau tidak bisa aku lakukan. Atau bahkan aku menggerutu kepada Aimee karena semua gadis disini kadang berbicara dengan bahasa Prancis yang tidak bisa aku mengerti dan itu membuatku kesal.

Sepuluhh menit kemudian, Becky kembali berteriak memanggil kami ssemua untuk kembali latihan.

This is going to be sick.

“Isabella!” Becky meneriakkan namaku sekali lagi karena cara berjalanku yang menurutnya  terlalu kaku, membuatku meminta maaf dan yang lain nenertawakanku, kecuali Aimee yang memberiku senyum simpati.

“Sekali lagi.”

Aku kembali berjalan di atas panggung sambil menggoyangkan pinggulku ke kanan dan ke kiri, berharap semoga saja Becky puas.

Andai saja kalau Becky tahu kalau aku bukan model professional, maksudku, Becky tahu kalau aku baru kali ini mengikuti acara seperti Fashion Show,dan seharusnya dia bisa memaklumi kalau aku tidak terbiasa dengan berjalan sambil bergaya dan menggoyangkan pinggulku seperti model yang lainnya.

Saat melihat yang lain berjalan di atas panggung sepertinya cukup gampang, bahkan saat aku mencoba di rumah aku rasa aku bisa, tetapi saat seperti ini rasanya sangat susah, dan aku merasa seperti bebek karena berjalan sambil menggoyangkan pinggul.

“Isabella, fokus!”

Teriakan Becky membawaku kembali dari lamunanku, membuat aku kembali berkonsentrasi. Tetapi sepertinya kakiku sudah tidak kuat lagi untuk bertahan lebih lama menggunakan high heels ini hingga menyebabkan aku terjatuh saat memutar tubuh, dan aku pikir kakiku teerkilir, ouch.

Beauty And The Bad BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang