MPAM : 18

21.9K 5.1K 482
                                    

Chanyeol kritis, pria itu mengalami pendarahan hebat di kepalanya. Tulang pinggulnya mengalami pergeseran, sedangkan lengannya patah. Beberapa dokter yang menangani Chanyeol heran saat polisi mengatakan selepas tabrakan Chanyeol masih bisa berjalan dan berbicara dengan anaknya.

Jika orang lain yang diposisi Chanyeol, mereka pasti akan kehilangan kesadarannya, karena benturan terjadi cukup keras. Chanyeol kehilangan banyak darah, bahkan setelah dioperasi selama 4 jam, Chanyeol tidak kunjung sadarkan diri.

Park Hyena menangis, sedangkan Insung masih sibuk berbicara dengan atasan Chanyeol. Pelaku sudah berhasil ditemukan, tapi orang itu tidak mengatakan apa-apa selama proses penyelidikan, sehingga polisi kesulitan mencari siapa dalangnya.

“Jika Chanyeol tidak melempar Jackson ke kolam, pasti cucu anda tidak akan selamat, Tuan,” ujar Hoshi.

Saat ini Jackson masih dirawat di rumah sakit. Anak itu menelan air kolam dalam jumlah yang banyak. Sebenarnya Jackson bisa berenang, hanya saja anak itu tidak bisa mengendalikan tubuhnya saat terlempar dalam air. Bagaimana pun Jackson masih kecil, kejadian ini benar-benar mempengaruhi kondisi psikologisnya.

“Apa cucuku sudah sadar?” tanya Insung. Wajah tuanya terlihat frustasi dan khawatir.

Hoshi mengangguk, “Sudah Tuan, hanya saja Tuan muda masih ketakutan. Dia terus-terusan menangis, hingga dokter kesusahan merawatnya.”

Insung meremas rambutnya, ia menatap ke ruang ICU, di sana Chanyeol masih terbaring lemah. Anaknya yang kuat, kini terlihat tak berdaya.

Baekhyun dan Sehun berusaha menenangkan Hyena, sedangkan Lay tampak berbicara dengan dokter lain yang mengoperasi Chanyeol. Insung menjauh dari sana, ia ingin melihat wajah cucunya.

Hoshi pun mengantarkan Insung ke kamar inap Jackson yang tampak bergitu ramai. Di dalam Jackson sedang beristirahat ditemani Alexa, sedangkan di luar ruangan kedua orang tua Alexa sibuk mencaci Chanyeol. Hati Insung sakit, bagaimanapun Chanyeol tetap anaknya. Insung bangga saat mengetahui Chanyeol mau mengorbankan nyawanya untuk Jackson.

Ketika dua orang itu menyadari kehadirannya, Insung langsung membungkuk. “Aku kemari untuk meminta maaf.”

George berdecak sinis, “Tega sekali kalian melakukan ini pada keluargaku. Aku kira kita teman, tapi nyatanya … Kau membodohi kami!”

“George kau salah paham … Aku baru tahu tentang kehamilan Alexa.”

“Anakmu yang bajingan itu! Tidak cukup dia menyakiti Ale, sekarang dia menyakiti Jackson. Jika dia tidak hadir lagi di kehidupan anakku, Jackson akan baik-baik saja. Cucuku tidak akan celaka.”

Insung menggeleng, “Itu musibah, George. Chanyeol sedang kritis, dia berusaha sekuat tenaga melindungi anaknya dan Ale.”

“Oh, jelas! Sudah sepatutnya dia melindungi Jackson, karena dia sumber masalahnya. Aku baru tahu Chanyeol rusak, seharusnya dari awal aku melarang Ale berteman dengan Chanyeol.”

Insung tidak tahu harus berkata apa, hatinya terasa ditusuk ribuan jarum saat mendengar anaknya dijelek-jelekkan. Meskipun Chanyeol memang salah, tapi Insung yakin anaknya sudah berusaha menebus kesalahannya.

“Atas nama Chanyeol dan keluargaku, aku meminta maaf pada kalian. Kami akan melakukan yang terbaik untuk menangkap pelakunya.” Sekali lagi Insung membungkuk.

Hae Won yang sedari tadi diam menggeleng lemah, “Kami tidak bisa melupakan kejadian ini. Dari dulu Ale sudah terlalu menderita, kau tidak tahu bagaimana perjuangan Ale hamil Jackson tanpa suami. Kandungan Ale suka bermasalah, bahkan dia mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkan Jackson. Ale selama ini berpura baik-baik saja, dia berusaha terlihat mandiri, kuat dan menyembunyikan fakta bahwa dulu dia pernah sesakit itu. Kau tidak tahu Insung … Kau tidak tahu berapa banyak air mata yang telah Ale keluarkan. Kau tidak tahu bagaimana perasaanku sebagai seorang Ibu yang melihat anaknya kesusahan karena laki-laki bajingan yang tidak bertanggung jawab.”

Mr. Police and Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang