MPAM : 03

29.7K 4.5K 692
                                    


Satu gelas beer dicampur soju dengan perbandingan 1:1 membuat siapapun mabuk jika meminumnya hingga 10 gelas tanpa hidangan apapun. Ya, ya, sejak memutuskan datang ke kelab malam, Chanyeol memang berniat mabuk hingga ia lupa ingatan. Tapi sialnya, seberapa banyak pun Chanyeol minum, ia masih tetap sadar.

Lay yang menemaninya menyemprotkan cairan desinfektan ke sekitar Chanyeol. Dia bahkan menghalangi beberapa orang yang menyentuh meja mereka dengan memasang tulisan 'Jaga jarak satu meter'. Sedangkan Baekhyun yang ada di ujung meja pura-pura memejamkan matanya gara-gara malu memiliki teman seperti Chanyeol dan Lay.

Tadi siang, Chanyeol melakukan spam di group chat mereka, meminta teman-temannya untuk datang ke Daesung Club hanya untuk menyeretnya ke apartemen, ketika dia sudah teler. Tapi.... Dua jam minum tanpa henti, Chanyeol tidak kunjung tumbang.

Bukan tanpa alasan Chanyeol  meminta dijemput. Pria terkenal sepertinya---meskipun terkenal sebagai pemain wanita, sangat berbahaya jika dibiarkan tergeletak begitu saja. Mahluk Tuhan paling seksi bernama wanita tidak akan membiarkan Chanyeol mabuk dengan nyaman. Mereka selalu mengambil kesempatan menggrayangi tubuhnya. Brengsek-brengsek begini, Chanyeol juga takut diperkosa. Apalagi kalau tanpa pengaman. Itu mengerikan.

"Dia belum mabuk?" Sehun yang baru datang dari meeting di Milan langsung duduk di samping Lay.

Baekhyun menggeleng, "Dia bahkan tidak mau bicara."

"Chanyeol semakin hari, semakin aneh," tambah Lay.

Baekhyun menegak vodkanya, "Memangnya kau normal, Dude?"

Antara mereka berempat mungkin Lay yang paling aneh. Lihat saja, pria itu memakai sarung tangan dan masker di kelab malam, dengan alasan takut kuman.

"Kelab ini terlalu sesak, dan ramai. Kenapa kau tidak mabuk di Seungri Club saja Yeol. Setidaknya di sana lebih higenis," keluh Lay.

Baekhyun memutar bola matanya, "Seharusnya dia mabuk di G.D Fest agar terlihat seperti orang kaya."

"Aku dengar Martini di sana seharga 250 won," potong Lay.

"Demi Tuhan itu tidak penting." Sehun meraih gelas yang ada di tangan Chanyeol lalu meminta temannya itu untuk bicara baik-baik. "Kau ada masalah?"

Chanyeol dengan wajah kusutnya mendesah pelan. Ia menatap temannya satu persatu, lalu berujar, "Alexa punya anak."

"Alexa?"

"Alexa Park teman se-gengmu?" tanya Lay.

Chanyeol mengangguk.

"Hanya itu? Astaga Yeol.... Aku juga punya anak. Kau kira hanya dia saja yang punya."

"Bukan itu masalahnya. Rasanya aneh melihat dia punya anak, sedangkan aku masih begini-begini saja."

"Kalau begitu kapan-kapan kau keluar di dalam. Apa susahnya?" geram Lay. "Besok pagi aku ada operasi, kau ini kapan mabuknya?!"

"Ya, sudah! Tinggal saja aku." Chanyeol merenggut kesal.

Lay bedecak. Jika ditinggal, besok pagi Chanyeol akan merajuk, mengatakan kalau Lay tidak setia kawan.

"Ngomong-ngomong, anak Alexa bukan anakmu'kan?" tanya Baekhyun.

Chanyeol menegak minumannya, "Kau gila? Aku tidak pernah lupa memakai pengaman." Buru-buru Chanyeol mengeluarkan satu pak kondom di kantong celananya, 2 biji di saku jaket, dan 3 biji di dompet. "Biarpun aku mabuk, aku tidak pernah lupa memakai pengaman."

"Terus untuk apa kau mabuk-mabukkan seperti orang bodoh?" tanya Sehun. Pria 31 tahun itu masih jet lag, namun ia memaksakan diri untuk datang ke kelab.

Mr. Police and Me Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang