"Kau cantik "puji Sasuke dengan nada lembutnya sedangkan Sakura tampak merona merah dan mengalihkan pandangannya kearah jalanan untuk menyembunyikan rona merahnya sedangkan Sasuke hanya tersenyum tipis melihat sikap Sakura.

Didalam mobil Shikamaru,terlihat lebih dingin karna Temari sedari tadi memasang wajah dingin bercampur kesal yang menyeramkan karna tuan nanas itu sedari tadi tak henti-hentinya memberi rayuan mautnya.

"Kau tau meskipun kau itu galak,kau tetap terlihat cantik dimataku."ucap Shikamaru dengan senyum menggodanya.

"Temari chan,aku ingin tanya selama ini kau pernah mencintai seseorang tidak?."tanya Shikamaru dengan penasaran.

"Pernah,keluargaku."jawab Temari singkat dan dingin.

"Maksudku seorang pria."jelas Shikamaru lagi dengan menatap Temari sekilas.

"Em tidak,aku memiliki pengalaman yang buruk dan membuatku tidak bisa mencintai seseorang pria manapun."jawab Temari jujur dengan nada dinginnya tapi terselip sebuah kesedihan pada nada bicaranya dan Shikamaru bisa menangkap akan hal itu.

"Benarkah kalau begitu tunggu aku,seorang pria yang akan membuatmu jatuh cinta dan akan mencintaiku seumur hidupku."janji Shikamaru sedangkan Temari kembali diam tidak menanggapi ucapan Shikamaru.

Sedangkan didalam mobil Sai,mereka berdua tampak begitu akrab dengan berbicang-bincang kecil.

"Sai sama,kita akan kemana sebenarnya?."tanya Ino dengan nada manjanya.

"Rahasia nanti kau juga akan mengetahuinya."jawab Sai dengan tersenyum palsu.

"Kau tau Ino chan,kau itu gadis yang sangat cantik ingin sekali aku menuangkan kecantikanmu dalam kertas kanvasku."ucap Sai menyampaikan keinginannya dengan tatapan menggodanya.

"Benarkah tapi aku sangat tidak percaya diri jika menjadi model untuk lukisanmu Sai sama,maaf."ucap Ino dengan palsu dan masih dengan nada manjanya tapi jujur ia tidak akan mau menjadi objek untuk lukisan Sai karna ia takut Sai akan bertindak ke hal-hal yang aneh dan tidak diinginkannya.

"Sayang sekali tapi aku berharap lebih akan dirimu."ucap Sai masih dengan tersenyum palsu tapi juga terlihat serius.

"Em,maaf Sai sama."

Tak beberapa lama akhirnya lima mobil itu pun sampai disebuah tempat yang membuat kelima gadis itu menatap horor.

"Hotel,kenapa kita kesini?."Suara Temari yang pertama kali membuka suara dan tampak tidak begitu menyukai serta pikiran jelek yang mulai menggerayangi pikirannya.

"Menurutmu apa,kau tau disini kita berdua bisa berolahraga ranjang dengan panas."bisik Shikamaru sensual dan menggoda.

"Aku serius tuan,jawab pertanyaanku."ucap Temari dengan nada serius dan dingin.

"Jangan dengarkan Shikamaru,kita disini akan makan."ucap Kakashi yang mendengar bisikan Shikamaru lalu ia terlihat masuk kedalam dan menggandeng tangan Rin dan membuat Rin selalu terkejut serta berusaha melepaskan genggaman tangan Kakashi yang menggenggam tangannya erat.

"Tuan,bisakah kau melepaskan genggamanmu,apa kau tidak malu menggenggam tangan pelayanmu."ucap Rin dengan pelan.

"Tidak,karna aku sekarang menganggapmu sebagai gadisku."jawab Kakashi dengan tersenyum lembut dan membuat gadis itu terpanah saat tersadar Rin langsung menundukkan kepalanya sedangkan Kakashi hanya tersenyum geli melihat sikap kepala pelanyannya itu dan kembali menggandeng tangan Rin untuk masuk kedalam.

Sedangkan Hinata tampak berusaha melepaskan tangan sang tuan kuningnya yang terselip dipinggang rampingnya dan membuat tubuhnya semakin dekat dengan tubuh sang tuan yang seolah berusaha mencuri-curi kesempatan untuk berdekatan dengannya.

The Maid Is Mine(Hiatus) Where stories live. Discover now