LIST - Part 17

1.7K 167 30
                                    

Jungkook kembali berjalan menuju uks dengan langkah kaki gontai. Jujur ia merutuki dirinya sendiri karena begitu bodoh dan ceroboh. Ia mengaku pintar, tapi soal perasaannya ia menjadi bodoh begitu saja.


"Argh... Bodoh kau Jeon! Aish...
Betapa malunnya aku bertemu Seokjin nanti. Bodoh, bodoh, bodoh.
Kenapa aku tidak mencari taunya terlebih dahulu sebelum berburuk sangka padanya dan sekarang. Argh..."

Jungkook terlalu larut dalam merutuki dirinya hingga ia tak menyadari jika ia sudah sampai di depan pintu uks tempat Jiyeon berada.

Gugup dan malu itu yang ia rasakan saat ini. Gugup karena masih ragu untuk menemuinya dan malu atas semua perbuatannya pada Jiyeon juga terlewat keterlaluan.

"Apa yang akan ku katakan nanti? Jujur aku aku sangat malu" gumamnya.

Cklek

Pintu itu ia buka perlahan-lahan supaya tak terdengar dan mengganggu sang empu di dalam. Namun itu hanya harapannya karena Jiyeon terlihat sedang melihat ke arahnya.

Jungkook kaku enggan bergerak lalu menggaruk kepalanya sendiri menahan gugup.

"Kau sudah bangun?" mulainya.

"Apa yang kau lakukan disini? Bukankah seharusnya saat ini kau berada di kelas?" tanya Jiyeon tak menjawab pertanyaan Jungkook.

"Aku? Ah...itu" Jungkook tergagap harus menjawab pertanyaan Jiyeon dengan alasan seperti apa sedangkan saat ini ia mati kutu menahan gugup.

"Aku hendak mengambil obat, ya obat" kekeh Jungkook renyah sebagai alasan.

"Kepala ku pusing" jawab Jungkook lagi ketika melihat raut Jiyeon yang sepertinya tidak percaya itu.

Jungkook berjalan mendekati ranjang di sebelah Jiyeon lalu ikut terbaring disana membelakangi Jiyeon seraya membuang nafas lega.

"Oh" jawab Jiyeon singkat saat ia hendak bertanya lagi.

Hening beberapa saat dan Jungkook tak suka itu. Ia paling benci suasana canggung seperti ini disaat ia tau Jiyeon tak lagi menutup matanya. Ia yakin karena saat ini Jiyeon hanya menatap langit-langin ruangan itu.

Jungkook yang memang tak menyukai suasana canggung pun membuka mulutnya seraya mengubah posisinya menjadi terlentang seperti Jiyeon yang betah memandangi langit-langit uks.

"Kenapa kau berbohong soal hubungan mu dengan Seokjin?" Jungkook berucap dan membuat Jiyeon mengernyit mendengarnya.

"Kau bicara padaku?" ujar Jiyeon.

"Dan dari mana ia tau hubunganku dengan Jin?" -batin Jiyeon.

"Memangnya aku bicara dengan siapa? Tembok? Heol... Yang benar saja" dengusnya.

"Aku tak memiliki hubungan apapun dengannya" bohong Jiyeon.

"Kau berbohong. Sudah jelas kau memiliki hubungan dengannya masih saja mengelak!" cibir Jungkook.

"Dia ini kenapa sebenarnya? Dan dari mana ia tau jika aku memiliki hubungan dengan Seokjin?" - dengus Jiyeon dalam hati.

"Apa itu penting bagimu? Kenapa kau begitu ingin tau urusanku?" hardik Jiyeon tak suka.

"Aa.. Itu... Apa aku tidak boleh bertanya?
Aku hanya merasa kedekatan kalian akhir-akhir ini begitu menonjol. Jadi aku fikir kalian memang memiliki hubungan" kata Jungkook jauh dari kata yang sebenarnya ingin ia katakan.

"Ck! Apa yang aku katakan barusan?
Bodoh kau Jeon. Kenapa tidak mengatakan yang sebenarnya saja jika kau sudah tau semuanya"

Jungkook merutuki dirinya sendiri karena apa yang di ucapkan nya itu berbeda dengan apa yang ia katakan pada Jiyeon.

"Kau memata-matai ku ya?" tebak Jiyeon.

"Tidak! Lagi pula untuk apa aku memataimu, tidak ada untungnya sama sekali untukku" elak Jungkook.

"Benarkah?" selidik Jiyeon memicingkan matanya.

"Atau kau sedang berbohong?" sambung Jiyeon.

"Ck! Buat apa aku berbohong padamu? Memangnya kau fikir kau siapa? Kau hanya yeoja kutu buku bagiku" kata Jungkook yang membuat Jiyeon terdiam.

Jiyeon sebenarnya sakit hati mendengar Jungkook yang selalu mengatainya gadis kutu buku. Entah kenapa ia tidak terima kalau Jungkook yang mengatakannya langsung padanya sedangkan anak-anak yang lainnya sama sekali tak ia hiraukan.

"Kalau kau tau aku hanya yeoja kutu buku, lalu kenapa kau selalu mengganggu ku? Tidak bisakah kau membiarkan ku tenang. Walau sehari, tidak bisakah?" pinta Jiyeon menunduk.

Sedangkan Jungkook tang sadar jika ucapannya sedikit keterlaluan pun hanya bisa merutuki dirinya kembali dalam hati.

"Dasar bodoh, kau melukai perasaan nya lagi, Jeon. Argh!!
Bagaimana jika Seokjin tau? Apa yang akan kau katakan nanti. Baru beberapa saat yang lalu Jin memberimu lampu hijau dan sekarang. Apa yang telah kau lakukan?
Bodoh kau Jungkook, kau memang bodoh"

Entah sudah ke berapa kali Jungkook merutuki dirinya sendiri dengan mengatai dirinya bodoh hanya karena Jiyeon. Seakan itu bukan dirinya saja. Jungkook yang dirinya kenal maupun orang lain ketahui adalah pria yang terkesan dingin bukan lemah seperti saat ini.

"Ah maaf. Aku tidak bermaksud mengataimu seperti itu" meminta maaf adalah jalan satu-satunya bagi Jungkook untuk menyesali kata-kata nya tadi.

Jiyeon mengangkat wajahnya ketika telinganya tak salah dengar. Jungkook meminta maaf padanya. Heol, mimpi apa pria ini pikirnya.

"Apa kau baru saja meminta maaf?" tanya Jiyeon.

"Tidak! Kau sudah mendengarnya lalu kenapa masih bertanya?" datar Jungkook kembali ke sifat aslinya.

"Hanya ingin memastikan telingaku tidak salah dengar" Balas Jiyeon.

"Dan soal pertanyaan ku itu, bisa kau katakan yang sejujurnya. Apa hubungan mu dengan Seokjin Kim?" hardik Jungkook.

Baru saja Jiyeon merasa lega jika pria di samping ranjangnya itu tidak bertanya kini malah bertanya lagi.

"Kenapa kau begitu ingin tau?" cecar Jiyeon.

"Katakan saja. Apa benar dia sepupumu?" to the poinnya.

"Dasar pemaksaan. Dan hei.. Dari mana namja dingin ini tau?" Jiyeon membatin seraya menahan rasa kesalnya.

"Bukan"

"Bohong. Tinggal katakan iya kenapa sulit sekali" dengusnya.

"Jika pun dia sepupuku kau mau apa?" hardik Jiyeon.

"Jadi benar dia sepupumu?" Jungkook kembali bertanya meskipun ia sudah tau jawabannya.

"Kalau ku bilang bukan apa kau akan percaya?"

"Tidak! Aku hanya ingin tau saja. Setauku kau hanya yeoja biasa dan Seokjin sendiri kau tau dia siapa"

Jiyeon mendengus mendengar penuturan Jungkook yang tidak secara langsung menyindir nya.
Jika ia tau dia itu siapa bisakah ia mencabut ucapannya itu kesal Jiyeon.

"Kau terlalu banyak tanya Tuan, Jeon.
Aku tau siapa diriku dan jangan membanding-bandingkan diriku dengan orang lain termasuk Kim Seokjin" tutur Jiyeon beranjak dari ranjangnya menuju pintu keluar uks.

"Kau mau kemana?" tanya Jungkook yang melihat Jiyeon menuju pintu keluar.

"Pulang. Sudah saatnya semua murid pulang dan aku juga harus pulang" datar Jiyeon kemudian menghilang di balik pintu.







To be continue...

Hai Chan back😂😂

Maaf lama update book ini.
Nyari ide buat Jiykook itu susah2 gampang. Idenya kadang muncul kadang ilang dan berakhir ff nya terlantar. Maaf untuk itu🙏🙏

Mau bilang apa lagi ya🤔🤔
Segini aja kali yak😄😄
Sampai ketemu di part selanjutnya.
Jangan lupa teken bintang okey👌👌
Dan buat Ummuslmh18410 maaf kelamaan beb😂😂
Jadi selamat meniknati

👇

👇

👇

LOVE IN THE SCHOOL [END] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang