Chapter 25

3.5K 138 3
                                    

''Bang Andra!!!''teriak Ava histeris

.......

Dan kebetulan Andra yang baru masuk keruangannya setelah memeriksa pasien terakhirnya dikagetkan oleh teriakkan menggelegar dari kamarnya itu.

"Ada apa sih dek?"tanya Andra saat sudah xampai dikamarnya yang berada diruang kerjanya itu.

"Bang Andra jahit lukaku ya!"teriak Ava lagi karna saking shoknya melihat tanganya yang dibalut oleh perban.

"Emang kenapa dek?"tanya Andra dengan muka polosnya.

"Nanti Ava ngelawan Reno cs gimana?!!''tanya Ava kesal karna nanti dia pasti ditantang lagi oleh Reno.

''Ngelawan apa dek?siapa Reno?''tanya Andra penasaran sebab adiknya menyebut kata ngelawan sedangkan Ava yang baru saja keceplosan langsung merutuki mulutnya.

Emang sialan nih mulut pake acara nyeblak aja lagi,kan gue juga yang susah ngadepin bang Andra batin Ava yang terus merutuki dirinya sedangkan Andra semakin penasaran dibuatnya.

"Itu bang..itu"kata Ava yang kehabisan kata-kata untuk membalas perkataan Andra.

''Itu apa dek?''tanya Andra yang semakin memojokan Ava.

''Itu..itu..."kata Ava dan Ava sangat merutuki dirinya karna seakan tidak ada huruf didalam kepalanya.

''Jangan-jangan..''kata Andra seakan tahu kemana jalan pikiran adiknya itu sedangkan Ava masih menyusun kata untuk menjawab abangnya itu.

''Kamu mau buat masalah lagi dengan Reno itu''kata Andra semakin memojokan Ava.

"Dia yang selalu nantangin Ava''jawab Ava spontan karna merasa terpojok dan seketika dia sadar telah membocorkan suatu hal yang penting.

Emang sialan nih mulut main asal ceplos aja batin Ava.

''Oh..dia yang nantangin tapi kamu juga bersedia babak belur Ava!"kata Andra yang nada bicaranya naik satu oktaf dan langsung membuat Ava bungkam.

Jika Ava disuruh memilih dimarahi oleh papanya atau abangnya,dia lebih memilih dimarahi oleh Wobowo papanya.

''Maaf''kata Ava sambil menundukkan kepala karna tidak mau melihat Andra yang meledak-ledak.

''Iya,kalau begitu kita pulang''kata Andra dan langsung menarik tangan Ava keluar dari ruangannya dan mereka berdua berjalan dikoridor yang lumayan lenggang karna jam besuk telah usai.

........

Al telah sampai didepan pintu apartementnya dan dengan segera menekan kode pintu setelah itu masuk kedalam,hal yang pertama dilihatnya adalah sepasang sepatu ada didepan pintu masuk,dia langsung mengetahui siapa yang berani memasuki apartementnya seperti maling.

''Jadi lo disini,lo enak-enakkan diapartement gue dan gue memberesin pekerjaan lo!!''kata Al kesal dan nada bicaranya naik satu oktaf sedangkan orang yang sedari tadi jadi lawan bicaranya malah santai-santai disofa ruang tamu dan matanya fokus menonton acara kartun ditelevisi yaitu kartun robot kucing berwarna biru dari masa depan.

''Kak!!''kata Al kesal karna dianggap angin lalu oleh Aiden,sang kakak kurang ajar dan liciknya melebihi iblis.

''Apaan?''tanya Aiden dan matanya masih fokus kearah layar televisi.

''Pulang sana"usir Al pada Aiden yang masih anteng duduk disofa.

''Ngusir ceritanya,mau ya jadi adik durhaka''kata Aiden berdiri dari duduknya.

"Sana pulang,kak Lara nanti nyari lo''kata Al berjalan kearah kamarnya.

''Iya...iya gue pulang,tapi nanti gue kesini lagi ada yang mau gue bicarain''kata Aiden dan langsung menghilang dibalik pintu.

.........

Al keluar dari dalam kamar mandi dengan handuk melilit pinggangnya sampai lutut sehingga perutnya terekspos dengan bentuk kotak-kotak yang sering disebut oleh kaum hawa roti sobek.Tiba-tiba telfon genggamnya berbunyi dan dengan segera mengangkatnya.

''Hallo"

''........"

''Bukankah dokter Cris yang melakukan oprasi itu''

''.......''

"Jadi dia ada halangan,baiklah saya segera kesana.Saya akan sampai 20 menit lagi''kata Al mengakhiri perbincangannya dan dia harus kembali kerumah sakit untuk melakukan pembedahan.

Dengan segera Al memakai kemeja berwarna hitam dan tak lupa memakai jas dokternya,kemudian tancap gas menuju RS.

Hai Reader!!
Jangan pernah bosen baca I love mr.docter ya...
Dan jangan lupa vito dan comment.
Terimakasih.

I love Mr.docterWhere stories live. Discover now