[15] Tears

1.2K 207 4
                                    

"It's gonna be hurt. It hurts because too much love included."

PE R H A P S - L O V E

★✩Definitely Felix✩★





Felix membuka pintu rumahnya. Berjalan lemah dan menatap kosong. Tidak mempedulikan Changbin yang menghampirinya dan mengamati kondisinya.

"Felix? Kau habis menangis?" Changbin menatap mata Felix.

Ia menarik tangan kanan Felix, memeriksa apakah ada luka disana. Tidak ada.

Lalu Ia menarik tangan kiri Felix, memeriksa apakah ada luka baru? Tidak ada juga.

"Kau sakit?" Tanya Changbin. Ia mengecek suhu tubuh Felix. Lalu Felix menggelengkan kepalanya, tanda tidak setuju.

Changbin mundur beberapa langkah. Mengamati Felix, menebak-nebak apa yang terjadi.

"Oh sepertinya bukan sakit yang itu." Changbin sedikit tersenyum. Lega. Felix nya baik-baik saja, secara fisik.

"Maksudmu?" Tanya Felix, tidak terlalu peduli tetapi tetap penasaran.

"Inikah yang sakit?" Changbin menunjuk dada felix bagian kiri. "Hati?" Tanya changbin lagi.

Felix mengangguk. Mendekat pada Changbin dan memeluknya.

"Hyung. Kau hyung terbaikku."

"Lalu?" Changbin menebak-nebak arah pembicaraan Felix.

"Kau tidak akan marah padaku kan?"

"Apa yang telah kau lakukan?"

"Hyunjin... kurasa dia.. menyatakan cintanya padaku?" Felix melepas pelukannya. Menatap mata Changbin, mencoba membaca ekspresi Changbin.

"Kau tahu itu, lalu kenapa kau tanyakan lagi padaku? Kau sudah mulai dewasa sekarang, hm? Lagi pula kenapa aku harus marah?" Changbin tersenyum.

"Karena, aku mungkin akan menyakitinya. Secara tidak langsung" Jawab Felix. Ia menghela nafasnya dan merebahkan dirinya pada sandaran sofa.

"Kau tidak akan menyakitinya, felix. Itu adalah resikonya. Dia berani menyukaimu, berarti dia telah siap untuk kemungkinan terburuknya" Senyum Changbin menghilang. Matanya entah menatap sangat, sangat dan sangat jauh.

"Kemungkinan terburuk?" Tanya felix yang penasaran melihat perubahan ekspresi Changbin.

"Ya. Karena kau tidak akan membalas cintanya kan? Kau menyukai vampire itu kan?" Changbin menghapus kenangan yang melintas di pikirannya. Secepat mungkin mengontrol dirinya untuk bersikap biasa.

"Vampire? Maksudmu Bangchan hyung?" Tidak ada pilihan untuk berbohong. Felix tau, changbin hyungnya tidak dapat dibohongi.

"Memangnya ada lagi temanmu selain mereka? Tidak mungkin si tupai jisung itu haha" Changbin mengacak-acak rambut felix.

"Ya, benar juga." Felix ikut tertawa. "Tapi hyung, tolong rahasiakan ini dari siapapun ya? Aku belum siap mengatakan ini pada Hyunjin. Dan Bangchan hyung... kurasa dia hanya menganggapku sebagai adiknya. Ya kau tau, aku dan Hyunjin seumuran. Dan aku adalah adik dari Seo changbin. Sahabatnya."

"Kau tidak jadi kuanggap dewasa! Kau memang bocah!" Changbin pergi meninggalkan Felix. Mengambil handuk dan melemparkannya kepada felix. "Mandi sana"

Felix segera bangun, dan bergegas ke kamarnya.

Hyunjin dan Bangchan, mereka berdua akan kembali tersakiti. Bukan karena salah satu dari mereka harus mengalah dan  mengorbankan perasaannya. Bukan itu. Tetapi, melihat orang yang mereka cintai tersiksa karena penyakitnya.

Batin Changbin.

Mata Changbin berkaca-kaca.

Lalu ia mengeluarkan ponselnya.

"Halo, Bangchan. Bisa kau bertemu denganku? satu jam dari sekarang?"

Perhaps Love [Bangchan x Felix Straykids]Kde žijí příběhy. Začni objevovat