[2] They look similar

2.7K 408 34
                                    

" I ever see the beautiful and sparkling eyes. So many peoples owned it.
But I never see the darkness on someone's else.
But, I found it already "

★✩Definitely Felix✩★

'
'
'
'
'

Kau tahu apa hal yang aku benci di dalam hidupku, hyung?" Lirih Felix. Changbin terdiam. Ia tahu, sangat tahu apa yang akan Felix katakan.

"Menjadi penderita Hemofilia"

"Kau... tolong jangan katakan itu lagi. Kau istimewa Felix-ah"

Hwang Hyunjin terdiam dengan tangannya yang sedang menahan pintu agar tidak kembali tertutup. Ponselnya tertinggal di Ruang Musik.

Setelah mendengar itu, ia mundur perlahan. Pikirannya melayang. Ia mengurungkan niatnya untuk mengambil ponselnya.

"Hyunjin-ah?" Lelaki dengan rambut blonde memanggilnya dari kejauhan. "Ya! Hwang Hyunjin"

"Chan Hyung, tidak perlu berteriak" Hyunjin menarik napasnya dalam. "Ada apa?" tanya nya, setelah Bangchan berada didekatnya.

"Tidak ada apa-apa. Aku hanyaaa.. hanya melihatmu. Kau mau bermain piano? Ayo ku temani. Aku sedang bosan" Tangan Bangchan berusaha membuka pintu Ruang Musik.

"Tidak!" Hyunjin tidak sengaja mengeraskan suaranya. Ia tidak tau mengapa dirinya terkejut seperti ini.

"Hyunjin-ah?" Bangchan memiringkan kepalanya, menatap Hyunjin didepannya dengan heran.

"Ah maaf hyung. Maksudku, waktu istirahat tinggal 5 menit lagi. Dan... dan tolong temani aku ke perpustakaan. Ku rasa aku meninggalkan ponselku disana"
Bohong. Ya, Hyunjin berbohong. Ia tidak pergi ke perpustakaan hari ini. Ia yakin ponselnya tertinggal di dalam Ruang Musik. Tapi tidak,  keadaanya sedang tidak baik.

"Perpustakaan?" Bangchan menaikkan satu alisnya. "Sejak kapan kau pergi ke perpustakaan ?"

"Aku.. aku mencari buku musik. Buku ku sudah usang dan aku bosan dengan buku ini" Hyunjin mulai berjalan menjauhi Ruang Musik.

Bangchan mengikutinya. "Baiklahhhh. Sekarang aku punya teman untuk pergi ke perpustakaan, hm? Akhirnya aku tidak sendiri lagi" Hyunjin dapat melihat hyungnya yang selalu bersemangat itu. Tapi ia mengalihkan pandangannya dan melangkahkan kakinya.

"Jangan sok menjadi kutu buku, hyung! Kau hanya pergi kesana untuk mendengarkan musik melalui headphone mu, membaca komik, menulis lirik lagu atau menggambar saja. Jadi tolong jangan bertingkah sok keren seperti itu"

"Oh? Hyunjin-ah kau lupa hyungmu memang keren? dan mengapa kau berbicara sangat banyak hari ini?" Bangchan menyeringai menggoda. "Kau sedang senang hm?

"Tidak"

"Lalu?"

"Aku sedang khawatir"

Bangchan berhenti melangkah dan menatap punggung adik sepupunya itu. "Untuk apa?" tanya nya.

"Khawatir.. ya khawatir" Tiba-tiba sekelebat bayangan Felix tersenyum muncul di hadapannya sepersekian detik, dan berubah dengan atensi Felix yang lemah tadi. Hyunjin menggeleng dan menarik nafas dalam.

"Baik, ku ralat pertanyaanku. Karena apa?"

"Karena ponselku belum ketemu hyung. Ayolah percepat langkahmu dan bantu aku menemukannya" Hyunjin berjalan meninggalkan Bangchan dan memasuki perpustakaan, melanjutkan drama ponselnya yang hilang.

'
'
'
'
'

"Felix, kau ok?"

"Ya hyung, tenang saja. Aku sudah membaik" Felix meyakinkan Changbin.

Perhaps Love [Bangchan x Felix Straykids]Where stories live. Discover now