Chapter 5: Let's go!

565 74 21
                                    

"Kalian yakin tak akan mengajak Hercules ini, hm?" tanya Vince sekali lagi.

"Tidak," jawab Minho.

Dan Jorge menambahkan, "Kita sudah membicarakan ini sebelumnya, Vince. Aku tidak ingin Berg kelebihan muatan, bisa berbahaya. Lima orang saja sudah cukup. Dan tidak ada perdebatan untuk ini, tolong."

Lelaki tua itu mendengus, kesal karena tidak diajak untuk kegiatan yang mereka sebut 'Persiapan Menyongsong Masa Depan'. Nama yang konyol, Vince tahu itu. Dan semua orang disana juga tahu, namun Jorge sangat-amat tidak dapat dibantah. Juga tentang keputusannya yang mengharuskan Vince berjaga di Safe Heaven sementara para pahlawan berusaha menyelamatkan masa depan kurang-lebih beratus nyawa di pulau ini.

Oh, bukan hanya Vince yang kesal karena tidak dibiarkan ambil andil dalam misi, Brenda pun demikian. Gadis itu terus saja mendumel dan protes, namun seperti yang kalian tahu, Jorge tidak dapat dibantah. Akhirnya kedua orang itu hanya diam dan mengatupkan rahang mereka rapat-rapat—sebagai tanda bahwa mereka sedang merajuk. Tapi tidak Jorge atau satupun orang peduli. Keselamatan lebih penting. Jangan berniat nekat tanpa rencana seperti yang selalu Thomas lakukan, itu 'kan tindakan bodoh.

Sampai tiba saatnya kelima orang yang terdiri dari Thomas, Minho, Aris, Bella dan Sonya ditambah Jorge beranjak untuk pergi, barulah Vince dan Brenda menyerah dengan aksi merajuknya. Ngomong-ngomong, Jorge bersikeras kalau dirinya tak masuk hitungan kelompok, karena dia memposisikan dirinya sendiri sebagai supir yang menerbangkan dan menjaga Berg, dia hanya mengantar dan sebatas itu. Vince berjengit dengan pernyataan Jorge karena tetap saja nyatanya lelaki itu ikut misi!

Brenda menghampiri Thomas dan menatap kedua bola matanya seolah momen itu adalah yang terakhir, lagipula siapa yang tahu?

"Kau seperti orang idiot," ucap gadis itu.

Thomas menatapnya heran. "Kuanggap itu sebagai pujian."

"Memang benar."

Entahlah apa maksud dari memang benar yang dilontarkan Brenda. Apakah itu menyatakan bahwa Thomas memang benar seorang yang idiot atau maksudnya Brenda memuji Thomas dengan cara yang berbeda. Pemuda itu takkan menjawabnya cepat-cepat, tapi tentu jawabannya akan dia pikirkan selama perjalanan. Anggap saja sebagai motivasi agar Thomas bisa pulang dengan selamat dan memberitahunya simpulan dari perkataan gadis itu di hari mereka berpisah.

"Haaaah, kenapa aku tetap jomblo?" Minho melirik sekilas dan pergi dengan wajah malas ke dalam Berg.

Bella terkikik geli dan mengikuti langkah Minho berbarengan dengan Sonya yang memanggul senjata laras panjang miliknya.

Sementara itu Gally terlibat perbincangan aneh dengan Aris.

"Hei," kata Gally. "Berjanjilah padaku, untuk menemukan cara agar Frypan memasak tanpa kayu bakar. Kau tahu? Dengan gas alam atau semacamnya."

Aris terlihat gugup kala Gally merangkul dirinya, rangkulan itu terlalu erat hingga rasanya setengah beban tubuh Gally ditimpakan padanya. "A-aku akan membawa pulang pengetahuan, aku berjanji."

"Kubilang cari cara, bukan cari pengetahuan."

"Tapi cara kan diperoleh dari pengetahuan, Gally."

"Oh, benarkah?"

Siang itu sangat hangat, semua orang berbincang-bincang dan melambaikan tangan saat mereka semua harus berpisah dengan kelima, uh, keenam orang itu pergi demi kesejahteraan orang-orang itu. Mereka pergi ke tempat dimana flare yang semua orang takutkan mewabah untuk waktu yang mereka sendiri tak tahu sampai kapan.

To be continued....

A5, Still AliveDove le storie prendono vita. Scoprilo ora