Chapter 4: Bloody tour

565 79 15
                                    

Kepalanya sedikit pusing, mungkin efek karena tidur terlalu lama. Dia benar-benar tidur pulas, lagipula kapan lagi bisa tidur selama itu di Scorch? Dia memanfaatkan keadaan sebaik mungkin.

Tapi dia jadi tak enak dengan orang yang memiliki tempat ini, sudah diselamatkan bukannya membantu malah bermalas-malasan di kamar.

"Ugh, tempat ini sangat nyaman. Bisakah aku selamanya seperti ini?"

Dia bermonolog. Seperti orang gila tapi jelas dia bukan crank.

Tiba-tiba pintu kamarnya terbuka, dari luar sudah ada Amy dengan senyumnya yang menenangkan. Gadis itu beringsut bangun dan melempar selimutnya. Amy masuk ke dalam dan duduk di tepian ranjang.

Amy terkekeh. Mungkin karena dia mendengar yang gadis itu katakan tadi.

"Kau tentu tidak akan selamanya disini. Kita harus ke tempat yang lebih aman."

Sedangkan gadis itu hanya nyengir, menunjukkan rentetan gigi putihnya. Dia menggaruk tengkuknya yang tak gatal. Malu karena perkataannya sendiri.

"Ngomong-ngomong, siapa namamu? Newt tak memberitahuku namamu."

Kening gadis itu mengerut, "Newt?"

Seingatnya dia tak punya teman dengan nama Newt. Bukankah nama itu konyol? Maksud wanita ini Newt yang kadal atau bagaimana?

"Orang yang membawamu kesini, namanya Newt." jelas Amy.

Sedangkan gadis itu hanya ber-oh ria. "Namaku Alice. Terimakasih sudah membawaku kemari, aku rasa tulang-tulangku kembali menyatu, hehe."

"Aku Amy. Pergilah bersihkan badanmu, buka lemari itu," Amy menujuk ke arah lemari tua di dekat pintu, "disana ada beberapa baju, mungkin ada yang cocok denganmu."

Alice mengangguk paham.

"Terimakasih."

Lalu Amy pun pergi setelah memberi Alice sepotong sandwich dan sebotol air.

"Si Newt-Newt itu beruntung sekali, Ibunya sangat baik. Huh, andai aku juga begitu!"

***

Setelah mandi dan sarapan, Alice pergi ke menemui Amy. Ternyata dia sedang sibuk dengan ranselnya, dia bilang dia harus mengosongkannya untuk pencarian nanti.

Entahlah apa itu maksudnya, Alice tak terlalu memikirkan. Karena begitulah Alice, terlalu cuek dengan apapun itu.

Oh, ada satu fakta yang sangat mengejutkan Alice. Fakta bahwa ternyata bukan dia saja yang lelaki dirty-blonde itu selamatkan, namun ada lagi 5 orang lainnya. Terdiri dari 2 lelaki dewasa, 1 wanita tua, dan 2 anak lelaki berumuran sekitar 14 sampai 15 tahun.

Dan Alice juga sudah mengenal salah satu dari anak lelaki itu, namanya Bill. Dialah yang memberitahu Alice semuanya yang terjadi disini. Mulai dari tempat ini yang asalnya adalah Motel yang disita, Amy adalah seorang dokter, sampai Newt yang dulunya seorang crank.

Ew, mendengar kalau Newt dulu adalah crank membuat Alice merinding. Tapi bagaimana Bill tahu tentang itu?

Sekali lagi Alice tak mau ambil pusing, dia sekarang sedang berada di tangga menuju rooftop. Oh, dan tentu saja Bill yang memberitahu Alice tentang rooftop.
Sesampainya di atas, Alice menemukan Newt yang sedang duduk di pinggir dengan kaki menjuntai ke bawah. Melihatnya saja membuat Alice pusing, apalagi ikut-ikutan duduk disana! Bisa-bisa Alice langsung jatuh dan mati dengan konyol.

Kedengaran mengerikan, maka Alice memilih duduk di belakang Newt, duduk bersila dengan damai.

Newt melirik Alice dari ujung matanya, "Bagaimana kabarmu?"

Sedikit kaget hingga hampir terlonjak, Alice pikir Newt bukan orang yang senang berbicara dengan orang asing.

"Y-ya, lebih baik dari sebelumnya."

Newt mengangguk, "Oh."

Setelah itu hening, tak ada lagi pembicaraan selama 10 menit berlangsung. Newt hanya diam memandangi dunia luar, sesekali matanya mengikuti gerak crank yang terlihat dari kejauhan.

Ah sial, suasananya menjadi sangat awkward. Kenapa pula Alice harus menuruti perintah Bill untuk mengecek atap? Lihatlah hasilnya, dia jadi terjebak dengan orang bernama kadal ini di keadaan yang sangat canggung. Fuck you Bill.

Ya, tapi Alice rasa tidak ada salahnya juga jika dia memulai pembicaraan. Toh Newt-lah yang sudah menyelamatkan dia dari crank yang nyaris menularkan Flare padanya.

"Umm.. Jadi namamu itu kadal?"

Sontak Newt menoleh dan menatap Alice dengan aneh. Seketika Alice mengerti kenapa dulu sepupunya menyebut dirinya bodoh.

Newt kembali melihat ke depan, "Tidak. Bukan kadal. Newton, namaku Newton."

Kali ini Alice tekadkan kalau dia tidak boleh salah bicara lagi! Dia harus memberikan kesan yang baik pada Newt. Ya, harus.

"Ibumu memberimu nama yang bagus."

Hening, Newt diam beberapa saat lalu tertawa sinis. "Bahkan aku tak tahu apakah nama ini diberikan oleh ibuku atau oleh WICKED."

Gadis itu tidak terlalu fokus pada kata-kata pertama yang Newt ucapkan, yang tersaring di otaknya hanyalah kata WICKED. Kelibat memori-memori kelam kembali ia ingat. Dia bahkan tak menyangka bisa bertahan selama ini di Scorch. Semua ini ulah WICKED, merekalah yang membuat dirinya hancur. Ternyata Alice sadari, mereka membuat Newt hancur juga.

Kini Alice lebih mendekat pada Newt, dia duduk disamping Newt. Tapi kakinya tak ia juntaikan ke bawah. Ia terlalu takut.

"Kau datang dari WICKED?"

"Iya, begitulah," Newt menatap Alice dan tersenyum, "tapi kita takkan menemukan mereka lagi."

Apa maksudnya itu?

"Aku ju-"

"NEWT! AYO KITA MULAI PENCARIAN!"

Seorang gadis kecil berteriak dari belakang, hingga Alice tidak sempat menyelesaikan perkataannya.

Newt mengangguk dan menyuruh Lea agar menunggu di bawah, ia akan segera turun.

Oh ya, Alice masih tidak tahu tentang apa maksudnya pencarian. "Apa itu pencarian?"

Pemuda dirty-blonde itu tersenyum, "Kurasa aku harus memberi bloody tour untukmu."

"Bloody tour?"

***

jadi kejadiannya tuh setelah the death cure ya, terus sesuai sm film nya jg.

btw visual Alice enaknya di peranin sm siapa ya?

A5, Still AliveWhere stories live. Discover now