Chapter 2: Don't do that again!

698 100 8
                                    

Seorang wanita tua melihat-lihat dari jendela, ia cemas akan seseorang.

Ah, seharusnya dia memang tak mengizinkan pemuda itu keluar! Dia bisa terjangkit Flare kapan saja. Dia tidak kebal.

Mereka tinggal lumayan jauh dari Scorch, baru 2 minggu pindah ke Scorch sebenarnya. Pernah dengar tentang The Last City? Ya, mereka datang dari sana.

Kota itu benar-benar sudah hancur karena penyerangan yang terjadi satu bulan yang lalu. Beruntung mereka bisa melarikan diri dari sana.

Setiap hari, pemuda yang dia anggap sebagai anaknya itu selalu meminta izin untuk pergi keluar dan menyelamatkan beberapa orang yang bertahan di Scorch.

"Mencari siapa, Dokter?"

Wanita itu tau suara siapa dibelakangnya. Dia berbalik dan tersenyum. Ya, pemuda itu selalu menepati janjinya untuk kembali hidup-hidup.

Dia mengambil air dan memberikannya pada si pemuda, "Berapa banyak kali ini?"

"Hanya satu orang, perempuan. Dia tidur di kamar dekat kamarku." Pemuda itu duduk di tepian ranjang lalu minum.

"Apa dia terjangkit Flare?"

Pemuda itu menggeleng. "Tidak, aku sudah memeriksa tangan, kaki, dan betisnya. Apa kau mau aku memeriksa dia lebih detail?" katanya sambil tersenyum nakal.

"Bocah nakal!" Wanita itu mencubit pipinya lalu tertawa.

Sedang si pemuda hanya mengaduh dan ikut tertawa kecil.

"Jangan lakukan lagi, orang-orang itu sudah cukup kan?"

Pemuda itu diam sejenak. "Tidak. Jika aku bisa menyelamatkan lebih, kenapa aku harus berhenti?"

Wanita menghela nafasnya, "Kau ini keras kepala."

Dia terkekeh. "Aku mempelajari itu dari sahabatku, keras kepala demi banyak orang yang harus ia selamatkan."

"Aku takut saat kau diluar sana, syukurlah kau kembali dengan sehat."

Pemuda itu selalu tau kalau dia mengkhawatirkannya, senang rasanya mempunyai orang yang menunggu di rumah. Itu membuat hidupnya terasa diinginkan dan berguna.

"Dengar, Dokter Amy, aku akan selalu sehat. Aku janji."

"Aku tahu."

Pemuda itu tersenyum.

"Aku tahu kenapa kau takut saat aku tak ada."

"Kenapa?"

"Karena gadis kecil yang sedang mengintip kita itu selalu meminta susu coklat dan kau takut dia akan mengigitmu saat aku tak ada lalu kau akan jadi zombieeessss."

Tiba-tiba ada gadis kecil yang berlari memasuki kamar Amy dan memeluk Amy dengan sangat erat.

"Aku mendengarnya, shuck-face!"

Amy melotot pada si pemuda, "Ingat tentang jangan mengajari Lea kata-kata yang aneh dan kasar?"

"Newt itu pecundang, WLEEEE." Lea menjulurkan lidahnya pada pemuda yang ia sebut Newt.

"Hei!"

"Jika kau kembali dengan virus Flare, jangan coba-coba berpikir aku akan mengampunimu, shuck-face!" ancam Lea dengan wajah marahnya yang polos. Lucu sekali.

Newt mengacak rambut Lea. "Tidak akan pernah. Lagi."

***

yoowww! gimana? bingung kaannm.

siapa dokter amy? siapa lea? kenapa mereka ada di scorch? dan kenapa newt nyelamatin orang?

kalo tentang newt hidup ga kaget dong pasti, judulnya aja masih hidup.

yang bikin kaget itu bagaimana dia bisa hidup!

part ini pendek karena khusus untuk noot ❤

A5, Still AliveTahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon