"permisi..saya ingin tau ruang tata usaha ada di sebelah mana, ya?" tanyanya kepada salah satu petugas keamaan.

"ada apa ya?" tanya petugas itu

"aku ingin bertemu dengan Profesor Park, aku ingin menyerahkan beberapa berkas" jawab tami sedikit gugup 

"oh, tolong tunggu sebentar" ujar nya 

"ya.."

Tak lama petugas itu kembali dari pos nya "mari saya antar" ia menawarkan.

Tami pun mengikuti nya dari belakang 'wah...luas sekali bangunan nya' batin tami takjub. Setelah sampai diruang tata usaha tami menemui Profesor Park dan memberikan berkas-berkas yang dibutuhkan untuk pendaftaran.

Setelah selesai, tami keluar dari tata usaha dan meluangkan waktunya untuk sekedar tur kampus. Kyu dan 2 orang temannya sedang berjalan di lorong kampus sambil berbincang-bincang, tanpa sengaja ia melihat siluet seorang gadis melewatinya

'apa itu? Seperti nya aku kenal dengan siluet itu' batin kyu.

"kyuhyun-ah..cho kyuhyun" ujar salah seorang temannya menyadarkan kyu dari pikiran nya.

"eo, kenapa?" ujarnya

"ada apa denganmu? Kau sedang melihat apa?" ujar mereka penasaran dan memandang sekelilingnya.

"tidak ada. Aku duluan ya.." kyu meninggalkan mereka mengikuti gadis itu, sesampainya ia di halaman belakang kampus yang sepi. Gadis itu terlihat bingung sambil berkali-kali melemparkan pandangannya ke kanan dan kiri.

Kyuhyun menghampiri gadis itu dan menggenggam lengan gadis itu, gadis itu tersentak

"apa yang kau lakukan disini?" ujarnya datar

"oh kyuhyun-ssi kau ada disini, syukurlah" tami merasa lega, sudah hampir sejam ia tersesat di kampus ini.

"aku tanya apa yang kau lakukan disini.." kyu mengulangi kata-kata nya tajam

"tadi aku hanya memberikan berkas pendaftaran tapi saat aku sedang berjalan-jalan aku tersesat dan tak tau gerbang keluarnya" ujarnya polos dengan raut bingung nya

"apa? Kau mau daftar kuliah disini?" ujar kyu tak percaya

"ya. Kata ayah mu, ia memiliki teman yang masih membuka pendaftaran dan aku disuruh mendaftar" jawab tami apa adanya

"aish..." kyu mengerang frustasi

"kau kuliah disini?" tanya tami, kyu tak menjawab.

Ia membalikan tubuhnya meninggalkan tami "kyuhyun-ssi, mau kemana dirimu?" ujar tami sambil berlari-lari kecil mengikuti kyuhyun dari belakang. 

Tiba-tiba saja kyu berhenti mendadak dan membuat tami membentur tubuhnya "aduh.." ujar tami sambil memegang dahinya yang membentur punggung kyu

"itu pintu gerbangnya, pulanglah" ujarnya masih dengan nada datar.

Tami melihat kearah yang ditunjuk kyu, senyum mengembang di bibirnya "terima kasih.." tami membungkuk ringan dan berlari meninggalkan kyu.

Kyu mendengus tersenyum "dasar gadis itu.." gumamnya sambil berbalik menuju kelas berikutnya.

Siang itu tami tidak langsung pulang ke kediaman kyu, ia berencana untuk mengunjungi orang tua nya. Kebetulan mereka tinggal di daerah yang tak jauh dari kampus, Itaewon. Tiba di depan rumahnya, tami menekan bel tetapi tidak ada yang menjawab. Tami pun menekan bel kembali,

 "siapa?" ujar pelayan rumah

"bibi, ini aku.." jawab tami

"oh nona, mohon tunggu sebentar" ujar ahjumma dari balik gerbang, ia pun membukakan gerbang untuk tami dan mempersilahkan ia masuk.

"bibi! Eomma dan appa ada dirumah?" tanya nya

"oh mereka belum pulang, mereka sedang keluar sebentar" jawab ahjumma membawa tami keruang tamu "benarkah? Kalau begitu aku akan menunggu mereka" ujarnya "iya, nona ingin minum apa?" tawar ahjumma

"aniyo ahjumma kalau aku ingin, akan ku ambil sendiri"

"baiklah kalau begitu, bibi akan kembali ke belakang, mari nona" ahjumma pamit ke belakang. 

Tami menghampaskan tubuh nya disofa merasa kelelahan, merasa bosan akhirnya tami terbangun dari duduknya dan berjalan mengitari rumahnya itu. Tami menuju kamar yang pernah ia tempati, sudah lama ia tidak menempati kamar itu tetapi dekorasi dan barang-barang miliknya masih sama dengan terakhir kali ia tinggalkan.

Ia terbaring ditempat tidurnya "hah...aku rindu dengan kamarku ini" tami menghela nafas, ia memeluk boneka ke sayangannya dan memejamkan matanya. Jujur, tami sama sekali tidak berniat untuk tertidur tapi entah mengapa dirinya malah terlelap.

'tin tin' suara klakson mobil membangunkan tami dari tidurnya "eung..ah tidak..!" tami terlonjak dari tempat tidurnya saat melihat langit sudah gelap. Ia turun dari lantai 2 menuju ruang tamu.

Orang tua tami sudah kembali dari perjalanan mereka, saat mereka masuk kedalam rumah, mereka terkejut melihat tami yang baru saja turun dari lantai 2. "oh tami-ah..aigoo putriku.."ujar ibu tami sambil memeluk putri nya itu

"eomma.." sahutnya, ayah tami juga tak menyangka melihat putrinya pulang kerumah

"aku merindukanmu tami-ah.." ujar tami eomma sambil mengelus kepala putirnya penuh kasih sayang

"aku juga eomma"

Appa tami memegang pundak putri nya itu, tami dan eomma-nya melepaskan pelukan mereka, kini tami dan appa-nya yang berpelukan.

"aigoo sudah lama appa tak melihatmu, kau tambah tinggi rupanya" ujar appa tami.

Mereka melepaskan pelukannya dan berjalan menuju sofa.

"aigoo kau ini kemana saja? Semenjak kelulusan eomma dan appa tidak melihatmu lagi. Sekarang kau tinggal dimana?" tanya eomma berturut-turut

"umm..itu..entahlah..agak susah menjelaskannya eomma" ujar tami sedikit bingung

"kenapa?"eomma tami penasaran

"karena situasinya sekarang kurang memungkinkan dan belum pasti jadi aku belum bisa mengatakan apapun. Tapi tenang saja eomma appa aku hidup dengan baik, aku tinggal dengan orang yang baik" tami hanya dapat berkata seperlunya

"apa maksudmu kami tidak mengerti?" kini appa buka suara

"apa terjadi sesuatu yang buruk padamu? Apa ada yang mengancammu atau sebagainya?" appa mulai paranoid "bukan itu appa..tenang saja aku akan baik-baik saja, bila sudah waktu nya aku juga akan bicara. Masalahnya aku juga tidak mengerti dengan situasi ini" tami menyandarkan tubuhnya ke sofa.

"ada apa?!..Katakan!"

TBC

jangan lupa RCL :) gomawo..

HeartquakeWhere stories live. Discover now