Nightmare !

8.1K 254 2
                                    

ku lihat jam tanganku ini sudah jam 2 siang tapi ka vano belum menjemput ku , sampai kapan aku menunggu? . Tak lama kemudian ku lihat ada mobil yang tak asing bagiku ,aku bernafas lega akhirnya ka vano datang juga aku sempat berfikir ka vano bakalan ninggalin aku di sini "kak van lama banget sih jemputnya"

"masuk" katanya dengan nada datar , kadang-kadang aku heran sama ka vano caranya berbicara begitu membingungkan jika ia mengatakan sesuatu ia mengatakannya tanpa ekspresi dan dengan nada yang datar dan itu membuatku bingung , dia sedang marah , atau dia sedang memerintah? setidaknya dia punya ekspresikan? aku tersadar ku dengar bunyi clakson mobil , lagi dan lagi aku terlihat bodoh di depan ka vano " ia ka van maaf" kataku , segera aku menuju mobil. Kembali lagi ini aku benci suasana ini , kak van bicara dong ! suasana seperti ini benar-benar membuatku tidak nyaman akhirnya aku memutuskan untuk bermain - main dengan hp ku , ku lihat layar hp ku ada foto ku yang sedang memeluk galang , astaga! galang! ya.. galang dari kemarin aku belum menghubunginya . Segera ku cari nomor telpon galang " sayang! aku minta maaf , gak ngehubungi kamu pas aku sudah sampai di...." kenapa tiba-tiba mati , kenapa galang memutus sambungan telpon ku ? . Apa galang marah ? ku lirik ka vano ia masih fokus menyetir , aku ingin menangis tapi aku juga takut ka vano kan benci dengan suara berisik ku tahan saja air mata ini

aku masih fokus menyetir dan aku mendengar regina berbicara dengan seseorang di telpon ku rasa itu pacarnya karena ia memanggilnya sayang , pembicaraanya tiba-tiba terhenti , apa mungkin mereka bertengkar? pacarnya pasti marah karena ia baru menghubunginya sekarang,tapi apa yang kupikirkan? ini bukan urusanku . Apapun yang terjadi pada regina bukanlah urusanku , ku lihat regina ia tertidur wajahnya terlihat sedih , ia menangis ku lihat air mata berjatuhan . Ku rasa ia tak sadar , ingin ku bangunkan , tapi.... ya sudahlah nanti saja jika sampai

aku terbangun saat ku rasakan ada yang menepuk-nepuk pipiku , ku buka mataku secara perlahan . Itu kak vano dia membangunkanku "kita sampai" katanya padaku , lalu ia keluar dari mobil . Aku segera bergegas tapi ada yang aneh kenapa pipiku basah? apa aku menangis? bukannya aku sudah menahannya ? segera ku lap wajahku dengan tisu . Akupun menuju rumah sesampai di rumah ku lihat tante irene duduk di sofa wajahnya terlihat serius . Ada ka vano juga yang duduk berseblahan dengan tante irene " sini duduk dulu nak tante mau bicara" katanya padaku , akupun langsung duduk.

"begini re tante punya kabar baik dan buruk , jadi soal perjodohan kalian mami mu setuju dan kabar buruknya saat ini perusahaan papa mu mengalami penurunan . Tapi tenang saja gin saat kamu sudah menikah nanti vano pasti membantu perusahaan papamu , jadi gimana gin apa kamu mau menikah sama vano" .Aku terkejut mendengar kabar dari tante irene sekaligus sedih ini gara-gara aku papi menyuruhku membantu papi di kantor tapi aku lebih memilih bekerja di RSJ . Andai saja aku bisa membantu papi " emmmm...soal perjodohan regina rasa..." belum sempat aku meneruskan pembicaraanku di potong oleh ka vano " regina rasa dia yakin menerima perjodohan ini kami berdua sudah membicarakannya mi.." . Apa maksud ka vano? bukannya dia membenciku ? ka vano nyebelin! . tante irene memegang tanganku "tante yakin vano bisa ngebahagiaiin kamu , makasih sudah mau jadi menantu tante . Sekarang kamu istirahat ya gin , kamu juga van" tante irene meninggalkan kami berdua aku langsung menuju ke kamar begitupun ka vano , tapi aku harus meminta penjelasan sebelum ka vano membuka kenop pintu ku tahan tangannya "aku butuh penjelasan ka! ,kaka tau dan kaka pasti dengar juga pembicaraan ku tadi di telpon aku sudah punya pacar ka ! dan bukannya kaka benci sama aku ? kenapa menerima perjodohan ini!" kak vano mendekat "pikirkan perusahaan papi mu" jawabnya singkat lalu ia masuk ke kamarnya sementara aku terbengong dengan jawabannya , hanya itu! dengan pertanyanku yang panjang hanya di jawab sependek itu ? akupun masuk ke kamar dan segera berbaring di tempat tidur ku pejamkan mataku yang ku lihat malah hal - hal terburuk mulai dari bertemu ka vano, masalah perjodohan , galang yang memutus telpon hingga ka vano yang menerima perjodohan ini . Aku ingin saat bangun pagi nanti semuanya baik-baik saja , hari ini seperti mimpi buruk buatku .

masih ku ingat wajah regina ia pasti bingung dengan ku yang tiba-tiba menerima perjodohan ini aku mungkin orang paling egois aku memanfaatkan regina hanya untuk lepas dari mami yang selalu menuntutku untuk menikah tapi  ini juga tidak begitu buruk bukan? aku akan membantu perusahaan papinya , pernikahan ini menguntungkan juga kan untuk keluarga regina?

****************************
gimana part ini ? lumayan gak ? aku mencoba belajar dan ini atas saran kak fa jga?... jadi aku perbaikin deh cara nulis aku gimana? udah mendingan belum?????

Choose MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang