END

9.9K 204 5
                                    

" sini viza sama papa"

Viza menggeleng ia lebih betah dengan Arsya di bandingkan Vano

"Udah bro Viza maunya sama gue bukan sama lo"

Mereka berdua saling menatap tajam kelakuan mereka berdua seperti masih seperti anak kecil

"Aduh kalian ini sini sama Viza sama aku aja" ku ambil Viza dari gendongan Arsya

"Yah Re kita masih mau main dengan Viza"

"Iya yang Vizanya jangan di bawa dong"

"Ini sudah waktunya Viza tidur"

Akupun membawa Viza ke kamar untuk menidurkannya. Ku perhatikan wajahnya, semuanya benar-benar mirip Vano hidungnya,matanya, tapi semoga saja ia jika ia besar nanti ia menjadi anak ceria, tidak pelit kata seperti Vano. Ku rasakan sebuah tangan memeluk pinggangku

"Sayang....."

"Hmmm"

"Viza cepet banget tidurnya"

"Vizakan capek sayang habis jalan-jalan dengan  mas Arsya"

"Kalau kita ngasih Viza adik gimana?"

"Eh.... Viza masih kecil gini kamu mau nambah lagi!"

"Biar rumah kita rame sayang...."

"Emang kamu pingin anak berapa?"

"5 !"

"Astaga sayang! kamu yang bener aja deh!"

"Lebih baik kita tidur yang...."

"Yah sayang......."

Begitulah kehidupan kami sekarang setelah banyaknya masalah yang harus kami lewati sampai kami bisa merasakan kebahagian seperti ini. Aku belajar untuk bertahan dan aku juga belajar dari Galang bahwa kita tak bisa melihat seseorang itu dari sisi buruknya saja bagaimana pun ia pasti punya sisi baik yang mungkin tak terlihat di mata kita. Sementara Shiren kami tak pernah mengungkit kejadian waktu itu, kami juga tak pernah mengatakan bahwa Galang yang mendonorkan jantungnya dan untuk Kevin sampai sekarang ia tak pernah memberi kabar apapun ia menghilang begitu saja saat Galang meninggal. Bicara masalah takdir? Sampai sekarang aku masih belum tau kemana takdir membawaku yang pasti aku akan menjalani hidupku bersama suamiku tercinta apapun itu aku akan terus maju dan menjalaninya

Choose MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang