13. Aska Datang Safira Pergi

27 2 0
                                    

Original Sound Track for this part
Nadira Adnan feat Al Ghazali-Cinta Datang dan Pergi

****

Safira kembali lagi ke tempat dimana ada Santi yang masih tetap stay. Dengan perasaan kesal, ia membanting tas selempangnya tanpa mempedulikan ada ponselnya di dalam. Yang jelas, ia sangat kesal hari ini.

"Haduhh... Ra, kalau marah tuh nggak usah banting-banting tas juga kali," ucap Santi seraya mengambil tas milik sahabatnya itu.

"Emang, lo kenapa sih? Tadi sedih pas pulang dari kafe. Lah sekarang, lo jadi marah. Nggak jelas banget lo," ucap Santi kembali.

"Gue kesel banget sama Aska. Masa nih ya, waktu dia nyanyi di kafe, dia nanya ke gue suara nya bangus apa nggak. Nah, gue nggak ngerespon pertanyaannya dia. Terus dia ngambek. Yang waktu lo liat tadi pas gue balik dari kafe," ucap Safira.

"Elo yang salah. Lagian, ditanya kok malah nggak jawab. Ya, jelaslah si Aska marah sama lo. Gimana sih," ucap Santi.

"Dengerin gue dulu sampai kelar San,"

"Iya iya. Yaudah lanjut."

"Nah setelah itu waktu di parkiran, gue mohon-mohon ke dia buat maafin gue karena nggak ngerespon pertanyaannya. Terus, dia ketawa nggak jelas. Dia ngatain gue, kalau gue ini lucu kalau lagi salah. Nah, di situ gue kesel banget sama dia. Karena gue udah kayak orang gila minta maaf ke dia, tapi dia cuma mainin gue doang. Siapa yang nggak kesel coba?" Jedanya.

"Tapi ada benernya juga, kalau Aska agak kecewa sama gue karena nggak muji dia pas udah nyanyi. Dia berharap banget gue puji suaranya. Katanya supaya dia bisa ada waktu buat nyanyiin gue. Nggak jelas amat kan? Dia kegeeran banget kalau gue bakal muji dia." Ungkap Safira.

"Tapi pasti lo terpukau kan, sama suaranya?"

"Nggak"

"Kalau nggak, kenapa lo diam aja pas Aska nanya ke lo suaranya bagus apa nggak? Halah... lo nggak perlu bohong ke gue Ra. Gue tau lo lagi bohong," ucap Santi.

Safira hanya diam. Malas menjawab ucapan Santi.

****

Jam demi jam telah berlalu. Sekarang, Aska tengah berada di kantin kampus menikmati makan siang sendiri. Hanya sendiri.

Sambil menikmati makanannya, ia memikirkan kejadian pagi tadi. Aska jadi menyesal sendiri karena sudah berani membuat Safira jadi kesal balik padanya dan tidak ingin bicara padanya. Andai saja waktu bisa diputar kembali, Aska tidak akan mau menanyakan perihal kebagusan suaranya. Meskipun ia ingin tahu apa respon dari Safira setelah bernyanyi.

Terkadang segala hal yang dilakukan, akan berdampak pada akhirnya. Lalu setelahnya akan menyesal. Memang, penyesalan itu selalu datang pada akhir masalah. Tidak selamanya penyesalan selalu berada di depan.
Dering ponselnya pun kembali membuyarkan Aska dari pikirannya yang berkecamuk. Ternyata yang menghubunginya adalah Steffi adiknya.

"Halo?"

"Kakak udah di kampus nggak?"

"Iya. Ini sekarang lagi di kantin. Kenapa?'

"Gini loh kak, tadi ada pemberitahuan dari kepala sekolah kalau hari ini semua murid kelas sebelas di suruh balik ke rumah buat ngambil perlengkapan persami,"

"Yaudah, kamu pulang aja pakai taksi,"

"Tapi kak, aku kan maunya di jemput. Soalnya nanti kalau aku udah mau balik lagi ke sekolah, udah nggak repot-repot lagi nungguin taksi panas-panasan,"

SafirAskaWhere stories live. Discover now