Seolah keduanya mulai menyadari sesuatu yang sama.
Keduanya masih sama-sama merindukan.
*****
Di akhir pekan ini, Sona harusnya bisa menggunakan waktunya untuk pergi ke rumah sakit. Lusa Jungkook dijadwalkan akan berangkat ke London.
Tetapi, teman Sehyi sekali lagi meminta tolong pada Sona untuk menggantikannya sebentar. Meski hanya tiga jam saja, karena Sehyi sedang ada urusan. Sona itu sulit menolak. Mau tidak mau, dia terpaksa menghabiskan paginya di kafetaria untuk menggantikan Sehyi.
Kebetulan, saat Sona sedang membereskan sebuah meja pelanggan. Terdengar sebuah suara dari ponsel sekumpulan remaja yang sedang tampak menonton live streaming.
"Kami memohon untuk para penggemar tetap memberikan cintanya untuk Jungkook yang sebentar lagi akan mengalami pemulihan. Kami memang akan memulai satu album tanpanya, kami tetap melakukan yang terbaik untuk ini, meski Jungkook tak mengisi ruang secara visual dan suara, tapi dia masih tetap bagian dari album ini, dia akan tetap ada bersama kita, tolong terus suarakan fanchant tanpa menghilangkan namanya. Terima kasih."
Itu suara Raymon. Sona sangat menghafalnya. Sona mendadak terdiam.
Jadi, beritanya sudah diumumkan?
Apakah Jungkook menonton ini? Bagaimana perasaan Jungkook jika ia mengetahuinya?
Sona mendadak khawatir, meski mungkin Jungkook sudah tahu sejak awal, tapi tetap saja, sulit untuk mencengah seorang Jungkook agar tidak menonton ini. Jungkook pasti menontonnya.
Sona menggigit bibir bawahnya, lalu tak lama kemudian sebuah pesan masuk di ponselnya. Sona segera merogoh saku lalu membuka pesan itu dengan cepat setelah tahu siapa pengirimnya.
Danger Cookie :
Aku merasa seperti manusia tidak berguna.
Sangat tidak berguna.
Detik itu juga Sona langsung memasukkan ponselnya lagi, ia buru-buru menyelesaikan seluruh pekerjaannya. Padahal waktunya untuk bekerja masih tiga puluh menit lagi. Sona segera menelfon temannya itu untuk menjelaskan keadaanya, dan pada akhirnya Sona berhasil untuk pergi tiga puluh menit lebih awal karena ia juga sudah menyelesaikan seluruh tugasnya.
Sona tak berpikir panjang lagi, dia langsung menuju ke rumah sakit. Dia mencoba menelfon Jungkook kembali tapi pria itu tidak mengangkatnya.
Sona juga tidak mungkin menghubungi Jee atau yang lainnya karena mereka sedang ada acara. Sona juga tidak mungkin menelfon Kang Seon. Tapi, lama Sona berpikir, akhirnya Sona mencoba mengirim pesan pada orang tua Jungkook. Sona ingat bahwa ia menyimpan nomor dari Yoora.
Di dalam bus menuju rumah sakit, Sona menyandarkan kepalanya di dekat jendela sambil menunggu balasan dari Yoora. Dalam diamnya, Sona merasa begitu sedih. Ia tidak tahu harus melakukan apa.
Kenapa semua ini menjadi lebih sulit?
Ditambah lagi Sona yang tertekan karena desakkan untuk mengakhiri hubungannya dengan Jungkook itu kembali terngiang di kepala.
Seharusnya dia sudah mengakhiri hubungannya dengan Jungkook sejak lama, seharusnya mereka sudah berjalan sendiri-sendiri sekarang. Seharusnya Sona sudah menepati janjinya untuk tidak lagi berurusan dengan Jungkook.
Tapi, keadaan seperti ini membuatnya semakin sulit untuk menetapi janji itu.
Sona mencintai Jungkook.
Sangat.
Keadaan Jungkook yang seperti ini justru membuat Sona ingin terus ada untuk Jungkook. Lagi, mereka tidak mungkin mengakhiri semuanya dalam keadaan yang seperti ini. Itu mengapa, saat kabar Jungkook akan pergi ke London, Sona tidak begitu keberatan, meski tak bisa dipungkiri ia juga sesak.
YOU ARE READING
HIDDEN
FanfictionPERHATIAN : masih terdapat beberapa kekurangan dalam cerita seperti typo, kesalahan penulisan hal-hal yang berbau Korea. Jangan membandingkan dengan RL, ini hanya cerita. Blurb : Mereka tidak pernah menginginkan ikatan itu, namun keduanya sepakat u...
HIDDEN 2.0 || 6. 단단한 - Hard
Start from the beginning
